"Yuan..Yuan,lihatlah apa itu menarik menurutmu?"tanya Zhan,menunjuk sebuah smartphone dengan lipat warna ungu yang katanya sedang booming.
Xiao Zhan menurunkan tudung kepalanya,namun refleks Yibo kembali memakaikannya dengan kasar karna takut jika orang-orang menyadari jika model konyol itu ada disini.
"Aku tidak ingin di kejar,jadi pakai,aku tidak akan mengawalmu sepenuhnya,jadi jaga diri sendiri."Yuan sudah memegang smartphone itu dengan kedua tangannya,senyumnya indah,sedangkan Zhan masih bertarung mulut dengan Yibo sambil kacamata hitam menutupi mata serta masker.
"Itu tugas manager,apa tuan Yibo tidak tau?aishh..maka tetaplah disisiku pak manager,kawal aku..aku ini anak buahmu."Yibo menetap di sebelah Xiao Zhan,dengan pakaian kemeja serta sepatu pantofel,sedangkan Xiao Zhan hanya memakai hoodie.
"Yibo,bagus bukan?"tanya Zhan menunjukkan sebuah ponsel canggih yang ingin dia belikan untuk Yuan.
Yibo mengambilnya,mencoba semua fitur secara detail,bahkan modelnya bahkan kameranya terlihat begitu menawan.
"Bagus."Yibo masuk kedalam toko,diikuti seorang karyawan dengan entengnya Yibo menunjuk sebuah laptop keluaran terbaru.
"Aku ingin ini,dan berikan kepada pria muda di sebelahnya,berikan dengan rapi aku ingin ini sebagai kejutan."Seperti rencana,sesampai di apartement,Yuan berhenti sedangkan Zhan mulai meneliti sesuatu yang bisa di masak di dapur.
"Gege.."Yibo yang lewat hanya mengedipkan matanya,"Hadiah."
Zhan yang tak paham tak mempedulikan, sedangkan Yuan mengerjap matanya berkali-kali tak mengerti dengan situasi yang terjadi.
"Tapi aku tak mengerti.."
Yibo yang hendak pulang mengurungkan niatnya, menghampiri Yuan sembari melipat lengan kemejanya agar sedikit menghilangkan gerah.
"Tidak bisa?kau keluar dari mana hm?apa baru lahir?"Zhan melirik saja,ingin dia mencela,tapi takut jika akan terjadi sesuatu yang lebih buruk karna gelagatnya yang aneh,jika bisa dia akan mengungkapnya,namun dia khawatir jika nyawa didinya yang semakin terancam.
Sementara Yibo yang masih meminta penjelasan,Zhan malah sibuk memikirkan alasan yang tepat untuk menjawab secara alami.
"Yuan,dia sibuk belajar,aku melarangnya menyentuh gadget selama belajar,aku kita dia kini masih bersifat anak-anak."
Yibo memiringkan kepalanya,wajah Yuan begitu muda sangat muda tak ada yang membuatnya terlihat dewasa.
"Berapa umurmu?""Umur?"
Zhan menyela,"15 tahun."
Yibo berdecak lidah,"Aku bertanya kepada didimu,tutup mulutmu dan masak saja."
Yuan sedikit gemetar,sejak dia kecil dia tak pernah di ajak mengobrol selama ini,ketika Yibo tepat di hadapannya dan tak melakukan apa pun kepadanya..membuat Yuan menjadi khawatir,apalagi tau jika Yibo keturunan dari tuan Wang yang sadis.
"Aku akan belajar dengan gegeku."kata Yuan,melirik Zhan yang tak menjawab perkataan tajam Yibo,tangannya semakin melemah.
Setelah acara makan malam dan mengusir Yibo agar pergi,Zhan menghampiri Yuan di kamar tamu,dengan susu serta beberapa obat di tempatnya.
Melihat adik kecilnya sedang belajar dengan beberapa buku yang di ambil dari kamarnya..Zhan duduk di sebelah Yuan lantas menuntun obat dari tangan segera menyuapinya dengan segelas air."Apa lebih baikan?jangan paksa belajar,ini sudah tengah malam."
Yuan menatap Zhan dengan seksama,mata cerah yang selalu menatapnya kini meredup lelah.
"Gege..."Zhan menaikkan alisnya bertanya,Yuan lantas menutup bukunya untuk menghambur pelukan kepada Xiao Zhan.
"Gege..jangan tinggalin Yuan lagi.."Xiao Zhan membalas pelukannya,mengelus rambut Yuan dengan halus sembari tersenyum,"Gege bakal lakuin yang terbaik buat kamu."
Yuan tak kunjung melepas pelukannya merasakan belaian tangan Zhan, membuatnya terlena untuk tertidur di bahu kakaknya.
Zhan yang mendengar dengkuran halus dan tipis tersenyum ingin tertawa,tak ingin membangunkan istirahatnya,Zhan memilih tetap seperti itu,perlahan membaringkannya ke ranjang serta menyelimutinya dengan damai.
"Xiao Yuan."kata Zhan menggosok tangan Yuan sebelum dia pergi untuk kembali ke kamarnya, mengerahkan rasa tak enak badannya dengan berbaring dengan matanya yang masih terbuka dengan tangannya yang mengurut pelan rasa panas di ulu hatinya.
-------
Di meja makan yang dingin,Guanlin menyantap makanannya dengan Yibo serta Wang dengan suasana sendok dan garpu yang bertabrakan,tak bisa Yibo tolak jika ayahnya mengajak dirinya makan malam walau dirinya sudah makan di apartemen Xiao Zhan.
Jam 11 malam,jam makan malam yang terlewat malam.
"Diedie.."
"Yibo,kamu tidak menyukai Zhankan?"tanya Wang secara tiba-tiba,membuat Yibo sedikit terkejut namun masih bersikap natural.
"Menyukai..aku menyukainya dalam konteks pekerjaan,dia tidak terlalu bagus,tidak juga terlalu buruk,aku kira bisa di toleransi."jelas Yibo, tatapannya masih di piring, menjawab tanpa perlu menatap ayahnya.
"Menyukai dalam konteks pasangan."kata Wang.
Yibo menggeleng yakin, melanjutkan makanannya dengan yakin,sedangkan Guanlin hanya sibuk melihat gelagat kakak tirinya.
"Gege.."
Yibo mendongak, melihat ke arah Guanlin dengan baik.
"Gege,bisa ajarkan aku untuk menyetir mobil besok?"
Guanlin anak manja di keluarga itu,tak heran jika dia juga meminta kemanjaan dari Yibo, walaupun Yibo tak terlalu menuruti keinginannya.
"Bukankah kamu baru sembuh?jangan kemana-mana tetaplah istirahat di rumah hingga kondisimu pulih,setelah itu aku akan ajari cara menyetir."
Yibo melihat ke Wang,"Die die..sudah dapat siapa pendonornya?"
Wang hampir tersedak,"Pendonor?bukankah itu hal yang di rahasiakan?untuk apa mencarinya?"
Yibo menghela nafas kecewa,lantas menjawab dengan baik,"Aku ingin berterimakasih kepadanya,atau memberinya uang dengan jumlah lebih besar atas ginjal yang di gunakan Guanlin hari ini dan seterusnya."
"Haha..diedie mendengar jika beliau sudah mati,dokter mengatakannya sendiri,dia sudah melakukan pendonoran untuk semua organnya..kamu tidak mungkin mencari abunya juga bukan?"
Yibo berraut kecewa,dia sudah mengharapkan ucapan terimakasih untuk manusia baik itu.
"Aku akan melakukan Jinzhi untuknya nanti.""Yibooo..sudah..jangan berduka hanya karna dia sudah tiada..kamu tidak tau rupa wajahnya..apa hatimu begitu lembut?sudah biar diedie saja yang melakukan Jinzhi,Guanlin anak diedie,diedie yang akan melakukannya."
-------
Zhan gemetar di bawah selimut, bibirnya memutih pucat,dengan keringat dingin di dahinya,rasanya seperti menusuknya,menggores setiap inci tubuhnya seperti yang di lakukan dokter sadis yang membedahnya dengan tragis di rumah sakit.
"Yu-yu-Yu..an.."lirihnya.
Kukunya memutih menahan sakit,begitu sakit hingga dia tak mampu menahan begitu lama.
Hanya mampu menangis dan tak sengaja menghancurkan satu gelas karna tangannya tak kuat membawa satu gelas air.
------
Seperti biasa..hehehe bintangnya pencet.
KAMU SEDANG MEMBACA
投胎Reincarnation [YiZhan]✔️
FanfictionTerlahir kembali untuk menuntaskan segala hal di kehidupan sebelumnya. Cintanya berakhir kandas di kehidupan sebelumnya, berakhir tragis dengan sebuah benda baja dari tangannya sendiri. ............. Wang Yibo terlahir menjadi seorang CEO tampan, p...