zhwa

38 12 8
                                    

ㅤㅤ"tau nggak dia pindah kemana? maksud gw.. secara dia kan tetangga satu lantai lu? atau pernah denger dari tetangga lain? soalnya gw lagi ada perlu sama dia." tanya seonghwa lagi. masa bodoh dengan kecemasannya. jika san bisa membantunya, mengapa tidak?

"ada perlu apa kak? mungkin aku bisa bantu?" tawar san. san tidak menjawab pertanyaan seonghwa dan dirinya sudah menghabiskan espressonya. bukannya itu masih panas? seonghwa saja belum sama sekali meminum miliknya.

seonghwa terdiam sejenak. dirinya selama ini jika mengerjakan suatu kasus, selalu sendiri. melibatkan beberapa orang untuk sekedar menggali informasi iya. namun untuk mencari, menyusun, memasang pecahan-pecahan teka-teki. dirinya selalu melakukannya sendiri.

seonghwa tidak mau membebani otaknya dengan memikirkan orang lain. dalam tanda kutip seorang partner yang membantunya.

pribadi seseorang itu jelas berbeda dengan pribadi seseorang lain. masing-masing seseorang itu juga mempunyai sifat, perasaan, pemikiran, yang berbeda dengan yang lainnya.

maka dari itu, seonghwa hanya ingin bebas dalam melakukan tugasnya tanpa perlu mendebatkannya lagi dengan orang lain. itu akan mengakibatkan waktu yang dihabiskan jadi lebih lama. seonghwa sangat tidak menyukai hal itu.

"ini kasus keluarga yang terpandang itu ya kak?" tebak san yang membuat seonghwa buyar dalam debat pikirannya sendiri. lagi-lagi tebakan san selalu tepat sasaran.

mulai dari saat itu, seonghwa agak menaruh waspada dengan seseorang yang berada dihadapannya ini. dan seonghwa mulai mencari nada dari alunan yang sedang dimainkan oleh san.

seonghwa akan menari bersama dengan alur san, jika sebenarnya dia memang sedang merencakan sesuatu.

"keluarga terpandang? siapa?" seonghwa menjauhkan kursinya sedikit dari tempatnya semula. kelima jari tangan kanannya meraih bagian atas dari cangkir espresso buatan san itu. walaupun cangkir tersebut mempunyai ganggang, namun seonghwa lebih memilih untuk memegang bagian atasnya. alasannya karena seonghwa tidak bisa mempercayakan sepenuhnya seisi espressonya itu kepada ganggang cangkir yang hanya bisa disanggah dengan 2 jari.

"oh bukan ya?"

seonghwa menyesap kopinya sembari memperhatikan san tenang. setelah berdebat dengan spekulasi-spekulasi tentang san menurut dirinya sendiri, seonghwa menyimpulkan untuk apa juga dia merasa agak takut? bahkan cemas? padahal dirinya itu merupakan detektif yang cukup handal kan? bukan. tapi sangat handal.

siapa juga san? seseorang yang tiba-tiba muncul didalam kehidupannya dan berlagak seperti karakter sudut pandang orang ke 3 yang serba tahu?

seonghwa mengerjakan tugasnya itu secara acak dan dalam bayang-bayang. dirinya tidak suka mencolok. sebenarnya orang-orang mengenalinya saja, dia tidak mau. seonghwa tidak suka terlalu diperhatikan. itu akan menyebabkan banyak halangan.

sebenarnya orang-orang tidak mengetahui siapa itu park seonghwa. park seonghwa tidak pernah ada. yang orang-orang kenal itu adalah zhwa. sang detektif kabut.

san mengetahui nama aslinya juga sudah aneh. sebenarnya banyak yang aneh dari san menurut seonghwa. tapi dirinya berlagak seperti tidak ada yang salah saja. semoga san tidak menyadarinya.

"tadi di augustus ngambil apa?" nyanyian serangga seperti jangkrik, tokek, dan kibasan sayap ngengat yang menjadi khas suara alam yang sebelumnya menjadi fokus pendengaran san, sekarang teralihkan dengan suara seonghwa.

"barang pribadi kak. tapi maaf aku nggak bisa kasih tau." jawab san sambil menghindari kontak mata dengan seonghwa. semenjak tebakannya yang meleset tadi, san jadi agak berbeda dari biasanya menurut seonghwa. tapi seonghwa tidak mengganggapnya terlalu serius. lagipula mereka baru 2 hari bertemu. mungkin saja san sedang tiba-tiba memikirkan suatu hal yang lain?

tapi wajar kan jika seoghwa curiga dengan pernyataan san itu? mengapa barang pribadi bisa sampai tertinggal ditempat umum? atau ditempat kerja? jika kita berbicara barang pribadi seperti obat-obatan atau telepon genggam, sekiranya masih bisa maklum jika bisa tertinggal. tapi orang-orang tidak akan mengganggapmu aneh jika mengatakan obat pribadimu tertinggal, atau telepon genggammu tertinggal. mungkin mereka hanya menceramahi kita tentang betapa cerobohnya kita.

namun barang pribadi apa yang sampai seseorang tidak boleh tau? barang bukti suatu kasus kah?

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ

...bersambung.

✓ tegangan hujan, with. park seonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang