peetreechoor part.2

32 11 31
                                    

ㅤㅤseonghwa bingung. kenapa nama temannya bisa ada didalam buku itu? dan juga seonghwa merasa nama-nama yang terdapat disana tidaklah asing?

seonghwa menggigit pulpennya sebentar selagi kedua tangannya membolak-balik buku itu.

raut kebingungan sangat tergambar diwajahnya. seonghwa menggelengkan kepalanya beberapa kali, juga berdecak.

setelah selesai dengan buku folio besar itu, seonghwa mengembalikannya lagi ke loker tempat sebelumnya buku itu berada dengan posisi yang agak dimiringkan, seperti sebelumnya saat seonghwa belum mengambilnya.
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ

• • •

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤseonghwa tidak langsung masuk kerumahnya pada saat dirinya sudah sampai. di pekarangan rumahnya, secara acak seonghwa memang sengaja menanamkan bibit rumput. setiap dirinya meninggalkan rumah atau kembali ke rumah, dirinya tidak pernah menginjakkan kakinya ke rumput yang tumbuh dipekarangan rumahnya tersebut.

jadi, seonghwa merasa heran. mengapa rumputnya banyak yang rusak dan berpola menuju kepintu masuk rumahnya?

apakah ada seseorang yang menyelinap kerumahnya?

seonghwa menyisiri seluruh bagian rumahnya dan tidak mendapati barang-barangnya yang hilang ataupun berpindah tempat.

apakah benar-benar ada seseorang yang menyelinap?

setelah memastikan tidak ada seseorang pun, seonghwa membuka komputer jadulnya. setelah menyambungkannya keinternet, seonghwa langsung membuka ruang chat user peetreechoor dan mengabaikan pesan-pesan yang dikirim user itu sebelumnya.

"itu mayat siapa? bukannya lu gapunya sodara?"
terkirim.

seonghwa menyendenkan punggunya kekursinya sedikit sembari meregangkan tubuhnya. "ternyata gak sesusah yang gw kira hahaha." ucapnya dalam hati.

karena agak lama menunggu user peetreechoor tidak kunjung membalas, seonghwa memutuskan untuk makan terlebih dahulu. namun sayangnya dikabinet dapurnya hanya tersedia toples-toples bubuk kopi dan juga gula. seonghwa lupa jika hari ini adalah jadwal dirinya untuk berbelanja. untung saja seonghwa menemukan sekaleng susu kental manis. akhirnya seonghwa memutuskan untuk merebus air lalu membuat susu hangat.

seonghwa kembali ke meja komputernya setelah menghabiskan 2 gelas reguler susu hangatnya. dan yang seperti seonghwa harapkan, user favoritnya itu membalas pesannya.

"hahaha udah tau ya?"

"sama sekali gak lucu?"

"ayo dong ah. padahal seru? prasaan lu semangat banget waktu ngerjain kasus ini~"

"yang lu mainin itu nyawa. lu sadar gak sih sama apa yang lu lakuin?"

"gw gak mainin? gw ber-eksperimen seonghwaaa."

"obyek lu manusia."

"terus?"

seonghwa menghela nafasnya sejenak sebelum membalas chat dari peetreechoor itu.

"gw gak suka ngejelasin panjang lebar. intinya manusia itu gak lazim buat bahan eksperimen. seharusnya lu tau? mereka pasti punya latar belakang dan sosial mereka pasti ngerasa sedih kalau tau kenalannya lu buat kaya gitu? semoga di hati lu ada sedikit rasa kemanusiaan dan berhenti mulai sekarang sebelum kelewat jauh."

"gw tau lu tipe yang gamau lama-lama. gimana kalo lu angkat telpon gw? udah lama gak sih pas kita terakhir ngobrol? bukan. terakhir gw denger suara lu."

"gak nyambung. gw tau lu gak sebodoh itu buat paham maksut gw. lu lagi kenapa sih?"

"park seonghwa."

"??? maksud lu apaan?"

"you."
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ

...bersambung.
hi! anw sedikit spoilerr~
buku ini sisa tinggal 1halaman lagii! hehe.
makasi buat yang udah ngikutin dari awall><
luvv uu<3

✓ tegangan hujan, with. park seonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang