meja resepsionis

42 12 24
                                    

ㅤㅤseonghwa tersentak untuk kedua kalinya. logat itu, suara itu. seonghwa mengenalinya. bukannya itu suara salah satu seseorang yang berada dimobil? mobil yang terparkir disebelah motor seonghwa pada saat diparkiran?

karena niat awalnya yang hanya untuk memeriksa, seonghwa kembali turun menuju unit san setelah menemukan fakta bahwa terjadi suatu yang tidak beres di lantai 32 ini.
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ

• • •

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ"dari mana kak?" seonghwa yang baru saja menutup pintu tersentak kembali saat san tiba-tiba berdiri dihadapannya.

"dari luar. lu udah enakan?" untuk saat ini seonghwa enggan memberi tahu san dulu soal lantai atas. karena sebenarnya seonghwa masih belum bisa mempercayai san sepenuhnya.

"habis dari lantai atas?"

"ngecek motor doang dari depan. lu udah enakan?" seonghwa berbohong dan juga menanyakan kembali pertanyaannya yang sebelumnya.

"tadi pas mau kekamar mandi, aku ngga ngeliat kamu disini kak.. terus pintu depan juga kekunci.. tadi pas keluar nggak ketemu siapa-siapa kan? atau abis diapain? disuruh yang engga-engga gak? diancem? di-"

"berhenti berhenti. gak. samasekali gak. kenapa emang?"

"enggak. soalnya kan tadi.. ah! kalo kakak mau pulang sekarang gapapa! nyimpen jas hujan nggak? aku punya kalau mau pinjem?"

seonghwa terdiam sejenak sebelum menjawab, "...beneran gapapa?"

"iyaa! habis gini aku mau telponan sama temen! jadi.. kayanya gapapa?"

"oke kalo gitu. makasih buat tawaran jas hujannya tapi nggak usah. gw duluan."

seonghwa keluar dari unit san untuk menuju kemotornya lalu pulang. hari ini dirinya sangat kelelahan. bahkan saat baru menuruni tangga, didalam hati seonghwa otomatis mengeluh lalu dilanjutkan dengan mengumpat.

dari pagi belum sarapan, sepanjang siang ke sore hanya meminum kopi, bahkan dimalam harinya harus menaiki tangga yang sangat panjang, ditambah berlari karena dikejar seseorang. ah ditambah lagi sekarang seonghwa sedang menuruni tangga ini. bertumpuk sekali kelelahannya sekarang.

namun untungnya seonghwa menemukan fakta menarik tentang apartemen ini. tunggu. sebenarnya seonghwa tidak ingin peduli dengan urusan atau misteri-misteri dalam apartemen ini. karena memang kasus yang sedang dikerjakannya sekarang tidak ada sama-sekali hubungannya dengan apartemen ini. kecuali.. teman lamanya itu. si yunho. tapi sepertinya dokter lain bisa jika bukan teman lamanya  itu ya kan? jadi tetap. kasusnya tidak ada sangkut pautnya sama-sekali terhadap apartemen ini.

tapi setidaknya seonghwa tidak pulang dengan keadaan tangan kosong. jadi tidak terlalu percuma.

saat seonghwa sudah sampai dilantai dasar, tatapannya tidak dapat teralihkan dengan meja resepsionis itu. selain ingatannya tentang seorang resepsionis yang menjengkelkan itu, meja resepsionis dihadapannya kini seperti menyimpan sesuatu yang ganjil. entah mengapa sejak hari itu, seonghwa merasa ada yang tidak beres dengan meja resepsionis tersebut.

diluar sedang hujan lebat. dan diatas seonghwa yakin jika para penghuninya lebih memilih berdiam di unitnya alih-alih keluar. karena merasa seperti tidak akan ada yang melihatnya, seonghwa berniat memeriksa meja resepsionis itu.

seonghwa mengeluarkan bulpennya untuk menyalakan senter yang terdapat diujung bulpen yang akan digunakannya untuk penerangan. lampu diruangan dasar memang menyala. tapi seonghwa merasa lampu itu mulai meredup. seperti lampu kandang ayam saja.

saat seonghwa mendekati meja itu, seonghwa hampir muntah dengan aroma yang berada disekitar meja resepsionis itu. aromanya memang ada aroma sabun lantai. tetapi aroma sabun lantai itu tercampur dengan aroma busuk seperti bangkai sehingga bisa membuat muntah jika seonghwa tidak bisa menahannya.

sepertinya seseorang yang melakukan ini merasa jika bau busuk itu akan hilang jika menyiramnya dengan sabun lantai yang banyak? memang benar jika bau busuknya tertutupi. namun setelah sabun lantai itu kering, aroma busuk itu akan kembali. jadi yang dilakukan seseorang itu seperti percuma.

seonghwa setengah mati menahan aroma yang membuatnya mual itu sembari mencoba-coba membuka loker. kebanyakan memang terkunci. namun seonghwa menemukan satu loker yang tidak terkunci.

dibukanya loker tersebut, dan yang didapati seonghwa adalah sebuah buku folio yang besar. awalnya seonghwa mengira jika buku itu adalah buku check-in dan check-out dari para penghuni.

namun setelah membuka halaman pertama, dugaan seonghwa itu sangat melenceng jauh. karna ternyata buku folio yang besar itu terlulis nama-nama dari seseorang, dan kebanyakan sudah dicoret dengan tinta merah. juga banyak kata-kata acak seperti,

'ini bisa selesai? ', 'bakalan berhasil? , 'agak..'
sepertinya ini buku harian seseorang?

saat seonghwa melihat kebagian atas buku itu dihalaman pertama, tanggal yang tertera disana adalah tanggal sekitar sebulan setengah yang lalu. dan saat seonghwa membuka lembar terakhir yang terdapat tulisannya, tanggalnya adalah kemarin.

seonghwa membaca semua nama-nama orang di buku itu. sebelum di salahsatu halaman, seonghwa menemukan nama jeong yunho.
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ

...bersambung.

✓ tegangan hujan, with. park seonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang