"Karena alasan-alasan tadi, maka saya memutuskan untuk--"
"Interupsi. Saya ingin menginformasikan bahwa saya mengundurkan diri dari project ini."
Semua tatapan tertuju pada seorang perempuan dengan setelan kemeja biru langit bergaris dan celana bahan berwarna hitam dengan rambut panjang rapi terikat. Ekspresi kaget muncul pada tiap benak mereka yang sedang meeting pagi ini di gedung pencakar langit tengah kota itu.
Meeting pun usai dengan hasil yang kurang memuaskan dan agak melenceng jauh dari harapan seluruh tim.
"Lo sadar nggak sih tadi ngomong apa?"
Perempuan itu tampak sibuk merapikan notebook berwarna abu-abu miliknya dan memasukkannya ke dalam tas ransel hitamnya.
"Sadar. Seratus persen sadar malah. Gue nggak mau ganggu karier yang udah lo idam-idamkan dari SMA dulu. Jadi, mending gue yang cabut kan?"
Laki-laki dengan tinggi badan 184 cm ini lantas mengusapkan tangan kanannya beberapa kali ke muka. Frustasi.
"Tapi, kan kita udah bicarain ini kemarin? Gue yang bakalan mundur."
"Dan lo mau ngerusak mimpi-mimpi lo sendiri? Reputasi lo udah bagus. Sayang kalo lo tinggal cuma demi gue doang. Gue masih bisa nyari kerjaan sampingan jadi fotografer wedding. Kalo lo? Yakin bakal ada agency model yang segampang itu nerima lo dalam waktu dekat? Emang lo nggak butuh duit? Please, be a realistic man."
Tatapan lelaki itu mulai melunak dan termenung beberapa saat.
"Asal lo tahu, gue lebih bahagia kalo lo lanjutin project, nggak lagi mikirin kita, apalagi mikirin gue. Project ini bakalan bisa nganter lo jadi model yang sukses. Gue berani jamin. Syukur-syukur bisa terkenal sampai luar negeri. Kesempatan ini nggak bakalan dateng dua kali."
Lelaki itu masih menatap si perempuan lama. Tanpa berkedip.
"Good luck, bro. Gue cabut dulu."
Si perempuan berlalu sambil menepuk pundak si laki-laki tiga kali. Memberikan dukungan penuh.
Sebelum menekan kenop pintu, si perempuan membalikkan badan, "Cari cewek yang lebih potensial daripada gue. Setidaknya seimbang sama lo. Bukan kayak gue yang terlalu kontras sama lo."
Si laki-laki menatap nanar kepergian si perempuan. Kehilangan kata-kata penutup.
- E N D -
