3

576 76 2
                                    

🗿Masih banyak Typo. Tidak sesuai dengan KBBI. Ceritanya absurd. Di usahakan Anti mainsream. Masih banyak lagi kekurangan lainnya.
-----------•••••••••••••••••----------
××××××××××
••••••••
•••••
■PDFH■
"
'
[HAPPY READING]
"
'

Hinata yang tidak dapat menahan rasa mualnya lagi. Dengan terpaksa dia memuntahkan seluruh eksrim yang tadi dia makan ke jas dan baju yang kini Sasuke kenakan.

"Apakah kamu baik-baik saja nak?" Mikoto bangkit dari duduknya lalu menghampiri Hinata dengan raut wajah khawatir.

Hinata hanya menggeleng lemas.

Ide gila menari-nari di otak cerdas milik Sasuke.

Sasuke menekuk lutut tepat di depan Hinata. Lalu Sasuke mencium perut datar Hinata singkat.

Seluruh orang di sana menatap Sasuke dengan tatapan heran. Tak terkecuali Fugaku.

"Baik-baik ya. Anak-anak tousan di dalam sana. Jangan nyusahin kaa-san ya?" Ucap Sasuke dengan nada lembut.

Anak-anak?

'Woi, aku masih perawan, ciuman aja nggak pernah. Meskipun aku memiliki banyak mantan'  Teriak batin Hinata. Seandainya di depannya itu bukanlah seorang pria biasa. Pasti Hinata tidak akan tinggal diam.

Mereka semua tertegun dengan sifat tak biasa Sasuke.

Ada apa dengan Sasuke?.

"Kaa-san, tou-san, nii-san. Aku pulang dahulu. " ucap Sasuke.

Tanpa aba-aba Sasuke menggendong Hinata ala bridal style lalu dia meninggalkan ruangan.

•PDFH•

"Perasaan kaa-san pernah bertemu dengan gadis itu." Ucap Mikoto sambil mencoba berpikir.

"Kaa-san, dia itu Hinata Hyuga. Tetangga kita dulu yang rumahnya pernah di serang oleh perampok." Ucap Itachi.

"Bukan perampok, tetapi di serang sama suruhan Hizashi" ucap Fugaku membenarkan.

"Kok bisa?" Tanya Mikoto penasaran.

"Perebutan kursi jabatan CEO" ucap Fugaku.

"Itu sampai membunuh Hikari dan Hanabi. Padahal Hinata masih umur 6
tahun pada waktu itu. Untungnya Hinata amnesia permanen. Jadi dia lupa akan masalalunya. Aku merasa kasihan dengan anak bungsuku yang telah di lupakan oleh cinta pertamanya itu." Ucap Mikoto.

"Hinata di didik keras sama Hiashi. Supaya posisi dia tidak bergeser." Ucap Fugaku.

"Loh, kenapa harus Hinata menjadi penerus. Kan masih ada Neji." Ucap Itachi kepo.

"Entahlah, aturan Hyuga itu rumit. Untung kita adalah Uchiha." Ucap Mikoto.

"Jadi bagaimana dengan hubungan mereka?" Tanya Itachi.

"Esok saja adakan pernikahan mereka secara besar-besaran. Tapi, di Amerika saja. Jangan kasih tahu Hiashi ataupun Hyuga lainnya" Ucap Fugaku.

"Apakah halal menculik anak orang?" ucap Itachi.

"Lagipula, Mereka sepertinya sudah unboxing deluan." Ucap Fugaku.
"Sikap Sasuke yang tadi tidak biasa, apakah Hinata kini memang benar sedang hamil anak Sasuke?" Lanjutnya.

"Jika memang benar, bukankah itu sangat bagus." Ucap Mikoto.

Itachi dan Fugaku sama-sama mengangguk.

"Melihat sikap Sasuke yang tadi, membuatku teringat masa mudaku" ucap Fugaku.

Mikoto tersipu malu.

Dan Itachi merasa menjadi nyamuk di antara kedua orangtuanya itu.

PDFH

Sasuke membuka pintu mobilnya tanpa menurunkan Hinata. Meskipun Hinata daritadi tidak berhenti memberontak.

Sasuke menurunkan Hinata di kursi yang bertepatan sebelah kursi pengemudi. Lalu Sasuke dengan cepat memasangkan sabuk pengaman Hinata. meskipun Hinata semakin memberontak.

"Jika kau kabur. Maka aku akan menelanjangimu di sini." Ancam Sasuke.

Hinata membeku si tempat. Hinata merasa heran dengan sikap Sasuke. Sifat Sasuke kini berbanding terbalik dari sifat Sasuke saat Hinata pertamakali menemuinya.

Apakah Sasuke berkeperibadian ganda?

PDFH

# 2 Tahun yang lalu.

Hinata baru saja membeli eskrim di pinggir jalan. Hinata berjalan dengan santai sambil menjilat eskrimnya.

Brrraaakk!

Meoooonggg..

Hinata yang melihat kejadian anak kucing persia yang menjadi korban tabrak lari itu tanpa berpikir panjang membuang eskrimnya ke tempat sampah.

Hinata menghampiri anak kucing yang bersimbah darah. Setelah dia perhatikan sepertinya, hanya ekornya saja yang terlindas.

Hinata melihat ke arah sekelilingnya. Hanya ada sebuah mobil ferarry hitam saja yang terparkir dan jika di lihat dengan seksama ada orang di dalamnya. Letak mobil itu tak jauh Hinata.

Hinata menggendong anak kucing persia tersebut lalu menghampiri mobil ferarry yang bewarna hitam itu.

Tok
Tok
Tok

Sasuke pura-pura nggak denger.

'Apakah aku sudah ketahuan?' Batin Sasuke.

Lagi-lagi Hinata mengetuk kaca jendela mobil milik Sasuke.

Sasuke dengan terpaksa membuka kaca jendelanya. Karena Sasuke merasa kasihan dengan Hinata.

Sasuke terpana dengan kecantikan Hinata. Jantungnya semakin menggila. Dia tidak percaya kini dia dapat melihat Hinata dengan jelas di hadapannya. Bukan dari jauh ataupun dari galeri foto album di hpnya.

"Bisakah kau mengantarkanku ke dokter hewan?." Tanya Hinata dengan nada memohon.

Sasuke berusaha bersikap biasa saja. "Hn" jawab Sasuke.

"Iya atau tidak, tuan.?" Tanya Hinata.

"Naiklah." Ucap Sasuke.

"Duduk di kursi sebelahku, karena aku bukanlah supirmu." Ucap Sasuke ketika Hinata hendak membuka pintu belakang.

Hinata menurut. Ingin sekali Sasuke membukakan pintu Hinata lalu mempersilahkannya masuk.

Ah, Sasuke merasakan dirinya sepertinya semakin gila.

-TBC

Dont forget to click star ♥️ Thank you




•°10°• Pay Debt For Help [Sasuhina] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang