•°10°• Pay Debt For Help [Sasuhina] END

9

^ HAPPY READING ^
.
.
.

•
■PDFH■
+++++
×
"

Sasuke menjatuhkan dirinya di atas kasur.

Sasuke menutup kedua matanya dengan telapak tangannya.

Bahu Sasuke bergetar.

Airmatanya turun begitu saja.

Sasuke menyesalinya.

Sasuke menyesal karena telah menyetujui perceraian yang Hinata ajukan.

Apakah semuanya sudah terlambat?

Besok adalah hari perceraian mereka berdua.

Apakah pernikahan mereka akan berakhir sampai di sini?.

"Hinata, aku benar-benar mencintaimu, aku tidak ingin kehilangan kamu. Aku tidak ingin bercerai denganmu. Aku juga tidak mau berpisah darimu." Ucap Sasuke sambil terisak-isak. "Hinata maaf. Tadi aku tidak bisa mengontrol emosiku. Aku tidak ingin hubungan kita berakhir."

■PDFH■

Sasuke tidur menyamping sambil meringkuk. Airmata Sasuke mengalir seperti air yang keluar dari keran.

Sasuke terbangun ketika mencium bau parfum lavender yang mengudara.

Ada seorang wanita yang sedang memeluknya dari belakang.

"Jika kau tidak ingin bercerai. Maka kita tidak jadi bercerai." Bisik Hinata.

Deg!.

Apakah ini adalah mimpi?.

Jika iya. Bolehkah Sasuke tidak terbangun lagi?

Sasuke tidak perduli apakah dia kini berada di dunia mimpi atau di dunia nyata.

Yang jelas malam ini Sasuke tidak akan melepaskan Hinata.

Mungkin sekarang adalah malam terakhir mereka berdua bersama.

Biarkan Sasuke melepaskan rindu.

Padahal mereka baru saja bertemu tadi sore.

■PDFH■

#Flashback.

Semenjak Hinata dan Sasuke pulang dari pemakaman ada jarak yang tak kasat mata di antara mereka berdua.

Sifat Sasuke menjadi semakin aneh. Sasuke yang pada awalnya suka menjahili Hinata.

Kini telah berubah menjadi sering menghindari Hinata dengan kesibukan pekerjaannya. Terkadang hal itu membuat Hinata kesal sendiri.

Sasuke selalu pulang ketika Hinata telah tertidur dan Sasuke selalu saja pergi ketika Hinata terbangun.

Hinata tahu, pasti Sasuke menyembunyikan sesuatu darinya.

Hinata diam-diam menyelidiki dan mencari tahu penyebab sikap Sasuke yang berubah drastis itu.

■PDFH■