🗿Masih banyak Typo. Tidak sesuai dengan KBBI. Ceritanya absurd. Di ushakan di buat Anti mainsream. Masih banyak lagi kekurangan lainnya
•
•
•
.Sasuke POV
Aku sengaja memarkirkan mobil di parkiran yang berdekatan dengan pintu masuk dokter hewan itu.
"Terima kasih tuan" ucapnya lalu langsung pergi meninggalkan aku begitu saja.
Aku mendecih.
Kesal?
Tentu saja. Tetapi aku kini baginya tak lebih dari orang asing yang hanya kebetulan lewat.
Sebelumnya aku berpikir bahwa cinta itu menjijikkan. Akan tetapi setelah aku merasakannya. Aku mengerti bahwa jatuh cinta kepada seseorang itu cukup menyenangkan.
Dengan jatuh cinta aku jadi merasakan menjadi pria sesungguhnya.
Meskipun terkadang aku berpikir bahwa dewa jodoh tidaklah adil.
Seseorang yang ku cintai adalah seseorang yang telah melupakanku secara permanen.
Ya, setelah kejadian naas yang menimpa keluarga besar Hyuga itu membuat Hinata mengalami cedera kepala sehingga menyebabkan amnesia total. Dia tidak biaa mengingat masalalunya termasuk aku dan keluarga Uchiha.
padahal dahulu ketika kami masih kecil.
Kami sering menghabiskan waktu bersama. Dan dia adalah seseorang yang mengajarkanku tersenyum dengan tulus.
Aku terkekeh ketika mengingat pada masa itu.
#Hinata : 6 tahun.
Sasuke : 9 tahun.
Itachi : 13 tahun.Sasuke, Itachi dan Hinata kini sedang duduk bersantai di ruang keluarga mansion Uchiha.
"Itachi Nii" panggil Hinata.
"Ada apa Nata-chan?" Tanya Itachi.
"Itu, Nata-chan selalu ke rumah Itachi-Nii. Tapi kenapa Sasu-kun selalu saja tidak pernah tersenyum." Ucap Hinata penasaran.
Aku menatap tajam si Hyuga sulung itu. Lalu mendecih.
Ku tatap kedua matanya yang mulai berair. Dan aku mendapatkan bonus tatapan yang tajam dari Itachi.
Sebenarnya adiknya dia itu aku atau dia?
Aku dengan pasrah mencoba untuk menghibur Hinata.
Itu bukanlah hal yang aneh. aku sering melakukannya karena Itachi memaksaku.
"Hinata, jangan menangis, kalau kamu menangis nanti jadi tambah jelek, udah gendut sok imut" aku mengatakannya dengan asal.
Pipi Hinata memang chubby. Tetapi dia tidaklah gendut. Dia bukanlah sok imut. Kerena dia sangat imut dari lahir.
•PDFH•
Hinata menangis dengan sangatlah keras karena mendengarkan kata-kata yang aku ucapkan
Hal itu membuat ibuku yang tadinya sibuk di dapur harus menghentikan aktivitasnya. Karena, mendengarkan Hinata yang sedang menangis.
Ketika ibuku datang ke TKP ibuku langsung menjewer telinga kiriku.
Tidak keras memang. Tetapi tetap saja sakit."Apa yang kau lakukan lagi kepadanya Sasu-chan?" Omel ibuku.
Apakah aku sebenarnya anak pungut? Mereka selalu saja membela Hinata.
"Minta maaf kepada Hinata-chan sekarang. Sasu-chan!" Perintah ibuku.
Dengan terpaksa aku mengucapkan maaf.
"Nata-chan mau memaafkan Sasu-kun asalkan Sasu-kun selalu tersenyum kepadaku." Ucapnya dengan wajah polosnya itu.
Dengan terpaksa aku meng iyakan permintaan Hinata yang tentunya aku tidak tahu. Apakah aku bisa melakukannya.
Setelah aku mengiyakan aku mencubit pipi chubby nya dengan cukup keras. Sebelum dia menangis dengan kencang aku langsung berlari lalu aku masuk ke dalam kamarku. Tentu saja aku mengunci kamarku agar tidak ada yang dapat masuk ataupun memarahiku.
Aku merasakan kesal dan cemburu karena mereka lebih menyayangi Hinata. Ketimbang aku, yang jelas adalah keluarga mereka sesungguhnya
•PDFH•
Keesokan harinya dia datang lagi. Terkadang aku merasakan kasihan kepadanya. Karena, dia sering di tinggalkan oleh orangtuanya.
Karena kedua orangtuanya selalu sibuk bekerja. Ayahnya bekerja menjadi CEO di perusahaan Hyuga corp. sedangkan ibunya bekerja menjadi sekretaris.
"Sasu-chan, apakah kau tidak tahu caranya tersenyum?." Tanyanya.
Aku malas menanggapinya. Jadi, aku hanya mendiamkannya.
Dia terlihat sangatlah kesal. Dengan tatapan marahnya membuatku menahan diri agar tidak tertawa. Karena di terlihat sangatlah imut.
Dia merangkak medekatiku yang sedang duduk di lantai yang tak jauh darinya. dengan kening yang mengerut dan bibir peachnya yang mengerucut.
Aku otomatis mundur hingga pada akhirnya aku tersudutkan karena di belakangku sudah mentok tembok.
"Kau mau ngapain?" Tanya ku sambil menaikan nadaku.
Tetapi dia mengacuhkanku. Kedua jari telunjuk mungilnya menyentuh kedua ujung sudut bibirku. Lalu menekannya.
Lalu mendorongnya ke atas."Kata Itachi Nii. Sasu-kun. Tidak mengerti cara tersenyum. Jadi, biarkan Nata-chan yang mengajarkan Sasu-kun tersenyum." Ucap Hinata.
Aku mencoba untuk tersenyum. Aku melihat dia tersipu malu. Hal itu membuat diriku menjadi salah tingkah.
"Sasu-kun tampan ketika tersenyum. Mending senyum Sasu-kun untuk Nata-chan Saja. Ya?" Ucap Hinata dengan polosnya.
Aku mengangguk dengan tidak ada paksaan. Aku tidak tahu mengapa aku harus menjajikan hal seperti itu kepadanya.
Tanpaku sadari Itachi diam-diam merekam aku dan Hinata yang berisi tentang perjanjian konyol.
#Flashback end.
-TBC
Dont forget to clik star 🌟
Jangan sungkan untuk berkomentar 🙂.
Thank you♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
•°10°• Pay Debt For Help [Sasuhina] END
RomanceTekat Hinata telah bulat. pokoknya sebelum dia di lantik menjadi CEO. dia harus berhasil kabur. Hinata yang sedang di kejar oleh suruhan ayahnya itu terpaksa meminta tolong kepada Sasuke untuk membantunya agar dapat kabur lalu.... langsung baca aja...