Pertama

33.4K 1K 58
                                    

Malam semakin larut, terdengar suara dentuman musik semakin keras pada salah satu club yang berada di ibukota. Beberapa wanita dan pria berjoget sambil memegang botol bir serta puntung rokok.

Tidak terkecuali gracia, ia duduk bersandar di sofa yang berada di pojok club tersebut bersama teman-temannya.

"gre, lo gak cari cewek malem ini?" tanya kevin.

"belum ada yang menarik" jawab si empunya nama, gracia.

"lo udah pernah tidur sama Michelle?"

"bahkan udah 4 kali" jawab gracia lalu menghisap puntung rokok yang berada di tangannya.

"gila lo gre, kayanya pelacur disini udah lo tidurin semua ya"

"tapi yang cantik doang" tambah salah satu temannya, david.

"siapain kamar buat gue, gue mau nyari cewek" ucap gracia seketika sambil mematikan puntung rokoknya di asbak.

Ia beranjak pergi dari hadapan teman-temannya setelah david mengangguk mengiyakan permintaannya.

Gracia berjalan celingak celinguk, beberapa saat kemudian bibirnya tersenyum tipis. Melihat sosok cantik yang berada di dekat meja bartender.

Gracia mendekat kearah wanita cantik tersebut "hai" sapanya setelah berhasil duduk di dekat wanita tersebut.

Wanita tersebut tidak menghiraukan sapaan gracia, jelas karena wanita itu sudah mabuk berat. Wanita tersebut memajukan wajahnya, mengecup bibir gracia sekilas. Ia tertawa setelah berhasil mencium bibir gracia.

"gas gue bawa ya? Barang baru kan? Soalnya gue belum pernah liat" belum sempat bagas sang bartender tersebut menjawab pertanyaan gracia, gracia sudah membopong shani dan mengajaknya ke kamar yang sudah di siapkan david.

Gracia membuka pintu kamar tersebut dengan cardlock di tanganya, setelah pintu terbuka gracia segera merebahkan tubuh shani di ranjang.

Nghh lenguh shani. Gracia tersenyum matanya menelusuri wajah shani. Cantik batinnya.

Gracia terus bergumam didalam hatinya, sambil melepaskan kancing kemeja yang ia pakai. "ini beneran barang baru?" "ko mau ya cewek secantik dia kerja begini" "apa emang udh ga perawan kali ya"

Matanya lama menatap wajah shani, sampai suara parau shani membuyarkan pertanyaan yang ada dipikiran gracia. "panass, disini panas" ucapnya sambil merengek.

"mau aku bantu buka?" Tanya gracia.

Gracia menarik leather blazer yang digunakan shani hingga menyisakan tanktop hitamnya.

Gracia menelan ludahnya, sungguh ciptaan tuhan yang satu ini tidak mungkin bisa gracia hindari. Bahunya yang putih mulus tanpa cacat sedikit pun ter-ekspos di depan gracia.

Shani menarik tangan gracia hingga jatuh di atas tubuhnya "udah nggak sabar?" tanya gracia di sela senyumannya. Gracia mengecup bahu shani dan sesekali menggigitnya dengan gemas.

Tangan gracia masuk ke dalam tanktop hitam milik shani, ia mengelus perut shani. Shani hanya tertawa geli merasakan tangan gracia menjalar ke dadanya.

Gracia segera menarik tanktop shani ke atas dan membuangnya kesembarang, kini shani hanya menyisakan bra dan jeans.

Shani dengan napsu membalikan tubuh gracia, kini shani yang berada di atas gracia dan terduduk di atas perutnya.

Rambut shani terurai di sebelah kiri, pandangan matanya penuh dengan napsu. "anjinggg cantik banget diliat dari bawah" batin gracia.

Dengan mata yang agak buram akibat mabuk shani menciumi bibir gracia dengan penuh napsu walaupun ciuman bibir shani tak tahu arah, tidak pandai berciuman.

HYPER(GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang