Ingin rasanya wanita yang dibekap mulutnya ini teriak sekencang-kencangnya. Wanita ini rasanya tidak asing, ia seperti pernah melihatnya tapi samar samar, siapa?!
Yaps, wanita yang dibekap oleh gracia adalah shani, adiknya anin.
Shani menggigit tangan gracia "aww" Rintih gracia. Shani langsung berlari ke arah bath tub mengambil handuk dan melilitkan di tubuh polosnya.
"Lo keluar dari kamar mandi gue!" Bentak shani. Setelah keluar lagi dari tirai bath tub. Jelas sudah shani tidak mengingat wajah gracia, ia sedang mabuk saat itu.
"Lo salah sendiri nggak kunci pintunya" Tunggu, suara gracia seperti pernah shani dengar.
"Di ruang tamu ada kamar mandi, kenapa lo kesini. ITU APAA TUTUP!!!!" tiba tiba shani sedikit berteriak karena melihat penis gracia yang masih menegang tidak tertutup.
Gracia meraih celana dan boxernya ia segera memakainya kembali. Gracia mendekat ke arah shani.
"Mundur, lo jangan macem-macem" Takut shani, mengingat beberapa hari yang lalu ia di perkosa oleh seseorang.
"Kayanya kita pernah ketemu?" Ucap gracia yang masih menelusuri wajah shani yang masih memakai masker wajah.
Gracia terdiam sejenak, "kenapa lo gak bales pesan gue?" Tanya gracia tiba-tiba.
"Mm-maksud lo?" Bingung shani yang semakin mundur hingga punggungnya bertemu dengan tembok. Gracia seperti mengurung shani karena ia ikut memajukan tubuhnya.
"Gue yang nidurin lo beberapa-hari yang lalu"
Shani membelalakan matanya, orang yang membuat ia trauma hingga tidak masuk kampus 4 hari ada di depannya. Shani tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun.
"Ngg-ngapain lo kesini" Ucap shani sedikit takut.
"Ini kebetulan, gue udah nunggu lo kemarin-kemarin. Gue bisa..."
Tok tok tok
Gracia menengok ke arah pintu, Shani pun mendorong bahu gracia agar menjauh dari tubuhnya.
"Gre, kamu di dalem?" Tanya anin dari luar.
"Ii-iya nin"
"Kamu gapapa kan gre?"
"perut aku sakit banget, sebentar ya"
"Yaudah aku tunggu di ruang tamu ya"
"Iya nin" Anin menjauh dari kamar mandi tersebut.
Gracia menatap shani lagi "besok gue jemput lo disini, kita omongin semuanya"
"Balas pesan gue" Lanjut gracia ia langsung keluar dari kamar mandi tersebut.
Arghh mata shani memerah.
**
"maaf lama om, tante. Perut gracia sakit"
"Apa karena makanan? Mau tante panggilkan dokter keluarga saja?" Khawatir ve.
"Gapapa tante, kayanya udah malem gracia sama mama pulang aja deh tan"
"Kalian udah tukeran kontak?" Tanya shania.
"Udah mah, aku udah punya nomor anin"
"Yasudah mari saya antar kedepan" Ucap keenan.
Anin melambaikan tanganya di kala mobil gracia sudah pergi meninggalkan pekarangan rumahnya.
*dimobil
"Gimana gre, kamu tertarik sama anin?"
"Cantik sih mah, anin berapa bersaudara ma?"
"Dua, dia punya adik. Namanya shani"