Keempat

14.3K 680 22
                                    

"gue bakal dapetin apa yang gue mau shani, termasuk lo"

"gue gak mau nikah sama orang tua kaya lo"

"orang tua? Lo bercanda shani?gue masih kenceng kaya gini lo bilang orang tua?"

"lebih baik lo keluar dari apartemen gue!"

"bisa yang sopan sedikit gak kalo ngomong?"

"gue? Sopan ke lo? Mimpi"

"tapi gapapa, type gue emang cewek-cewek galak kaya lo sih" ucap gracia dan duduk di sofa.

"ngapain lo duduk disitu?" marah shani.

"gue capek pulang kerja kesini, jauh tau" gracia menyenderkan tubuhnya.

Shani segera mendorong tubuh gracia hingga tersungkur kebawah.

"anj.." kata-kata gracia tidak berlanjut. Gracia segera berdiri.

"keluar"

"gue mau nginep aja, nanti pagi baru gue pergi"

"KELUAR ANJING"

"wuhhh, makin galak makin aku suka loh shan" gracia menaik turunkan alisnya.

"gue bakal percepat hari pernikahan kita shani" lanjut gracia.

Gracia pergi berlalu meninggalkan shani, ia tidak memperdulikan apa yang shani bicarakan sebelum ia menutup pintu apartemennya.

**

"gre, habis dari mana kamu semalam?"

"ngecek keadaan calon istri aku ma"

"ngapain kalian semalam?"

"gak ngapa ngapain kali ma, ma gracia mau percepat pernikahan kami"

Shania menaikkan sebelah alisnya.

"gracia mau minggu depan"

**

Seminggu berlalu, hari pernikahan mereka pun tiba. Memangnya shani mau menikah dengan gracia? Jawabannya tentu tidak.

Gracia benar benar meyakinkan keluarga natio, bagaimanapun caranya ia lakukan. Gracia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.

Shani? Ia pasrah. Sungguh sedih rasanya. Rio pun tidak tahu kalau hari ini shani menikah, shani menjauhi rio tanpa ada kata putus.

Pernikahan mereka di adakan dibali. Hanya dihadiri keluarga besar serta rekan kerja keluarga harlan dan natio tentunya.

"gak nyangka anin bakal di langkahin sama shani ma" ucap anin kepada veranda di depan shani dan gracia.

"lo iri ya jodohnya lo bukan gue ternyata?" ledek gracia.

"yeh gila nih adek ipar"

Keluarga mereka pun terlihat bahagia, tapi tidak dengan shani. Senyum terpaksa ketika menyalami orang lain, wajah murung tidak bahagianya itu dia simpan serapat mungkin.

*flashback

"ma shani gak mau ma nikah sama gracia"

"shani! Ini sudah perjanjian perusahaan. Kamu gak usah bantah mama dan papa!"

"kenapa harus shani mah?"

HYPER(GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang