Kesepuluh

18.2K 862 173
                                    

Tepat jam 9 malam gracia sudah sampai di pekarangan kos-kosan milik chika, chika tersenyum dan melambaikan tangannya. Ternyata chika sudah menunggu gracia di depan gerbang.

Ketika gracia mendekat ke arah chika, dengan cepat chika memeluk tubuh gracia.

"Ko pakai kemeja?"

"Istri aku taunya aku ke kantor, jadi agak rapih gini deh"

"Aku kangen" Gracia tersenyum mendengar nada manja yang chika keluarkan.

Chika masih memeluk pinggang gracia dari samping ketika berjalan menuju kamarnya.

Ceklek

Pintu kamar chika terbuka, chika segera mengunci pintunya dan menghadapkan dirinya di depan gracia.

"Kamu udah makan?"

"Sudah, sama istriku tadi" Chika mengangguk-ngangguk dan mengajak gracia duduk ditepi ranjang miliknya.

Chika membuka dua kancing baju tidurnya dari atas, gracia yang melihat gerak tangan chika langsung menghentikannya.

"Kenapa?" Tabya chika bingung, ia kira gracia ingin meminta jatahnya.

"Aku kesini bukan untuk ini" Chika menaikkan sebelah alisnya.

"aku ingin membatalkan perjanjian kita chika" Chika membelalakan matanya.

"Kamu mau buang aku?" Nada chika agak ditinggikan.

"Kamu tenang ya, aku bakal bayarin biaya kuliah kamu sampai kamu lulus. Aku juga bakal kirimin pegangan buat kamu 10 juta setiap bulan" Lanjut gracia.

"Istri kamu udah bisa kasih kamu ya?" Gracia mengangguk dengan pelan dan menundukan kepalanya.

"Tapi aku gabisa lepasin kamu kak" Gracia menatap lagi ke arah chika.

"Aku suka sama kamu" Lanjutnya.

"Chik, kamu tau kan.."

"Aku tau kak, kita cuma sebatas teman tidur. Tapi perasaan gabisa aku atur kak, dia dateng gitu aja" Potong chika.

"Aku gak mau nyakitin istriku chik"

"Tapi kamu nyakitin aku kak"

"Meskipun setiap kita bermain yang kamu sebut hanya shani shani shani, tapi setelah bermain kamu bisa menyebut namaku kak. Kamu perhatian ke aku. Siapa yang engga jatuh cinta?" Kini chika tidak menahan lagi air matanya.

Gracia yang melihat hal itu langsung memeluk chika "maafin aku"

Chika melepaskan pelukannya, ia menyambar bibir milik gracia. Dengan cepat ia lumat hingga gracia tertidur di ranjang miliknya, terbuai dalam ciuman panas. Yap, gracia membalas ciuman tersebut.

Kecupan demi kecupan chika hujamkan di seluruh wajah gracia, si hyper ini memang tidak bisa dikontrol. Bodoh.

Chika membantu gracia menanggalkan kancing kemejanya dengan perlahan, tanpa melepas ciuman mereka. Hingga tangan chika menarik gesper yang gracia kenakan, menurunkan resleting celanannya.

Setelah tidak ada sehelai benangpun pada tubuh mereka, chika turun dari ranjang bertekuk lutut dibawah. Sedangkan gracia terduduk di tepi ranjang, kakinya ia tapakkan di lantai.

Chika memegang penis gracia, mengulum kepala penis gracia tanpa jijik. Tangannya ia naik turunkan di batang penis gracia.

Rrnngghh erang gracia ketika lidah chika ikut bermain di kepala penisnya. Menekan lubang kecil di kepala penisnya.

Gracia sangat menikmati blowjob yang chika lakukan, ia menarik rambut chika dan menarik turunkan kepalanya agar penisnya masuk semakin dalam di mulut chika.

HYPER(GreShan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang