Hiii,
selamat membaca~
.
.
.
.
Malam semakin larut, gelap awan semakin pekat dikala mendung malam menghiasi langit. Yoongi dan adik asuhnya tak kunjung memejam setelah 30 menit yang lalu membaringkan tubuhnya di ranjang besar bermotif salah satu kartun buatan Disney, seorang koboi bersama teman-teman mainannya.
Yoongi menggaruk kepalanya yang terasa gatal dengan sesekali menguap mendengarkan bayi 4 tahun itu terus saja berceloteh sambil menatap buku bersampul tebal yang ia bawa dari ruang tamu. Tepat disamping Yoongi, tubuh kecil itu duduk dengan memangku buku itu dan mulai memutuskan berdongeng untuk kakak asuhnya setelah mengetahui bahwa kakaknya itu tidak bisa membacakan dongeng.
" Yun, cini tidul-tidul, dimin baca-baca donen ya " ujarnya 30 menit yang lalu sambil menepuk sisi ranjangnya agar Yoongi berbaring nyaman disampingnya.
Saat itu Yoongi menurut saja, dia pikir waktu yang dibutuhkan bayi itu untuk berdongeng pasti tak akan berlangsung lama, ternyata perkiraannya salah. Bayi ini memang suka sekali berbicara.
" em.. kelinci lelah lompat-lompat dan makan-makan daun-daun 'nyam-nyam, daunna enak ya ' kelinci tanya-tanya sama kelang " jari telunjuk mungil Jimin bergerak di sekitar gambar, kepalanya mengangguk-angguk menghayati apa yang tengah diucapkan. " Ini.. kelang mau makan daun-daun Juda nda? Ini enak loh. Uh? Ndak-ndak. Ueek. Daun-daun nda enak. Pelmen yan enak. Ya kan Yun? " Kepala Jimin mendongak lucu mengkonfirmasi pendapatnya.
Sejak tadi Jimin tengah mendongeng dengan menirukan suara tokoh animal dalam buku bergambar yang ia lihat. Tentu saja apa yang ia ucap adalah imajinasinya dengan referensi gambar-gambar adegan, karena Jimin belum bisa membaca.
Yoongi menatapnya balik kemudian berdehem menyetujui. Jimin memberikan senyum paling manis dan hendak melanjutkan kegiatan mendongengnya, baru hendak menarik nafas, Yoongi mengambil alih buku dongengnya dan meletakkannya di atas nakas.
" Kau tidak lelah bicara terus? Ayo cepat tidur sudah lewat waktu tidurmu " yoongi mendorong perlahan tubuh mungil itu agar berbaring, menarik selimut untuk menyelimuti seluruh tubuhnya hingga ketiak dan meletakkan kedua lengannya disampinh tubuh.
Mata bulat Jimin mengerjap menatap wajah sayu sang kakak yang sudah mengantuk, memperhatikan setiap pergerakannya.
" Tutup matamu! Kalau dibuka terus kau tidak akan mengantuk " perintahnya.
Jimin menurut, dipejamkan matanya dengan susah payah hingga bergetar lucu. Sesekali mengintip memastikan pergerakan kakak disampingnya yang ikut berbaring.
Baru saja tubuhnya terasa nyaman, ponselnya berdering. Panggilan dari sang ibu segera disambungkan.
" Ya, Bu? "
" Kau dirumah Jimin, nak? "
" Iya Bu, aku harus menginap disini malam ini menemani bayi ini " yoongi melirik Jimin yang masih saja memejamkan dengan kelopak mata bergetar, bayi itu belum juga terlelap.
" Hujan seperti ini, apa kau tidak apa-apa sendirian disana? Mau ibu temani? Ibu bisa kesana menggunakan payung "
" Astaga ibu, aku sudah besar lagi pula aku didalam rumah, hujannya kan diluar. Ibu tenang saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Manny
FanfictionSeorang freelancer yang tidak menyukai anak kecil terpaksa meniadi seorang Nanny laki-laki bagi seorang balita karena membutuhkan uang. Bagaimana pemuda dingin bermulut sarkas itu menjaga 'uangnya' (re: adik asuhnya) yang memiliki tingkah diluar pe...