Like O.O : 4

5.6K 849 231
                                    

"Boo!"

"ANJING!"

Junghwan tertawa puas melihat reaksinya. Menyedot minuman jus mangga milik Junkyu yang saat ini menatapnya penuh dendam.

"Beli sendiri lah! Miskin lo?" Junkyu kembali menarik jus mangga miliknya yang tersisa seperempat.

"Weitsss, galak amat sayang. Gue beliin sewarungnya sini buat lo" balas Junghwan menaik turunkan alisnya sombong.

Malas meladeni, Junkyu hanya mendengus jengkel. Lalu kembali mengaduk jus mangganya dengan tatapan tak minat.

"Kenapa sih? Ngelamun mulu dari tadi" tanya Junghwan yang sudah duduk disamping sahabatnya.

Lagi-lagi hanya helaan nafas yang terdengar. Junghwan jadi khawatir sendiri jika jus mangga milik Junkyu jadi bau karena udara nafas mulutnya.

Ya tidak aneh lagi, pasangan sahabat ini memang memiliki kadar keunikan sendiri.

"Galauin mas ben ya?"

"IDIH ENGGAK!"

"YAUDAH DONG JANGAN NYOLOT!"

Penghuni kantin yang berniat ingin mengisi perut laparnya seusai jam pelajaran yang panjang— justru menatap hikmat mereka berdua yang justru adu mulut tak bermutu.

"L-lo berani bentak gue?" tanya Junkyu bergetar dengan mata berkaca-kaca.

"Gak usah nangis, jangan kaya yeen dibentak dikit hiks hiks oppa~" wah, respon yang sungguh tidak disangka dari Junghwan.

Plak!

"Tai lo!" teriak Junkyu kesal memukul pundak Junghwan yang tertawa kencang.

"Serius, lo kenapa deh? Gak biasanya pelajaran matematika tadi malah ditinggal tiduran" celoteh Junghwan kembali mengungkit topik obrolan mereka.

Kini Junkyu menelungkupkan wajahnya diatas meja kantin, lalu menatap Junghwan dengan intens membuat yang ditatap menjadi ngeri sendiri.

"Napa sih anj—

"Lo serius bolehin gue macarin papih lo?"

"HAH AP— HMFFFH!"

Junkyu membekap mulut Junghwan lalu meringis meminta maaf ketika penghuni kantin menatapnya dengan tatapan mengganggu.

"Diem anjing diemmm!" bisiknya kesal membuat Junghwan mengangguk menurut karena nafasnya sudah tidak tertolong lagi.

"Bentar-bentar, lo serius suka sama papih gue? Secepet itu? Anjay" Junghwan menatap tak percaya pada sahabatnya.

Pemuda Kim itu hanya memutar bola matanya malas melihat reaksinya yang sangat hiperbola.

"Nggak lah anjir, gila lo" responnya ketus.

Tangannya yang sibuk mengaduk jus mangga— kali ini membeli sendiri pun membuat Junghwan spontan berhenti.

"Oh" Junghwan membulatkan mulut paham. "Bagus deh, gue juga gak mau papih gue nikah lagi"

Entah kenapa jawaban yang dilontarkan oleh Junghwan justru menimbulkan perasaan ganjil disudut hati Junkyu.

Pemuda manis itu tidak tahu apa artinya dan mungkin tak berniat mencari tahu. Iya, mungkin.

"Heum, gue juga ogah sama papih lo"

☘️☘️☘️

Keyboard dilaptopnya terlihat ditekan sesuai huruf dari tulisan berkas yang menumpuk disamping gelas kopi hitamnya.

"Ah gue gak bisa" gumamnya frustasi.

Haruto memutuskan untuk melepas kacamata anti radiasinya sejenak. Menyenderkan punggungnya yang sedari tadi tegak pada kursinya dengan nyaman.

O.O [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang