p.s ; kalau chap ini komennya sepi, aku mogok update <( : ˘ ∧ ˘ : )>
Setelah melalui jalan bebatuan, berkelok-kelok, dan melawan terjangan badai— oke berlebihan.
Gedung yang didalamnya diisi ratusan orang itu merupakan tamu undangan dari pernikahan Haruto dan Junkyu yang saat ini diliputi rasa senang dan terharu.
Berbagai masalah yang dulu mereka hadapi ternyata bisa dilewati dan dijadikan pelajaran untuk rumah tangga mereka nanti.
"Piu miuu!"
Keduanya yang saat itu tengah sibuk menyalami tamu menoleh mendengar suara teriakan. Senyum terpatri dibibir Haruto terutama Junkyu.
Melihat Junghwan yang nampak manis dan menawan dengan setelan jas putihnya, ditambah lagi menggandeng Jeongwoo disampingnya yang terlihat gagah.
"Selamat buat piu sama miu yaa!" ucap Junghwan girang.
Wohoo~ panggilan Junghwan untuk Haruto terutama Junkyu sudah berganti.
Katanya sih, kalau menempuh kehidupan baru maka panggilannya juga harus baru. Lagipula, panggilan piu dan miu juga menggemaskan kok.
Haruto dan Junkyu terkekeh ikut merasa gemas. Lalu tak lama kemudian, muncullah dua sosok yang sangat dikenali mendatangi mereka.
"Yahahaha akhirnya lo bisa jebolin si Junkyu sekian lamanya nunggu empat tahun" girang Jaehyuk memeluk Haruto sok akrabnya.
Asahi tersenyum tak enak dan meminta maaf pada pengantin baru itu. Kurang ajar, suaminya ini suka sekali membuat dirinya malu.
"Kyu"
Junkyu menoleh dan mendapati Asahi memberikannya satu kotak berwarna cokelat polkadot dengan pita putih diatasnya.
"Ini hadiah buat lo" ucap pemuda blonde itu mengutarakan maksudnya.
Senyum sumringah terpatri dibibir Junkyu. Menerima bingkisan kado itu dengan penuh perasaan senang.
"Makasih yaa!"
Asahi mengangguk. Lalu berbisik dengan raut serius dan lucunya Junkyu ikut memasang wajah serius seperti detektif.
"Nanti kalau mau itu, lo nakal dikit gapapa. Biar om Haruto seneng"
Keningnya mengerut bingung. Hah? Memang ada ya kalau Junkyu nakal tapi malah membuat Haruto senang?
"Nggak mau. Takut dia marah" cicitnya takut dan Asahi berdecak kesal. Sabar Asahi sabar, dia belum berpengalaman seperti kamu.
"Yaudah, nanti lo cek chat gue. Ada link disana, lo bisa belajar dari situ" final Asahi.
Baru Junkyu ingin bertanya lagi, tiba-tiba tubuhnya oleng sedikit kebelakang disusul tangisan orang yang sangat ia kenal.
"Huhuu~ adek kok tega ninggalin kakak sih. Nanti yang nemenin kakak nonton homo siapa lagi kalau bukan kamu?"
Junkyu melepaskan tawanya yang sedari tadi ditahan. Membalas pelukan Lily yang sibuk menangis tersedu-sedu— mengoceh ini itu pasal drama bl yang belum selesai ia tonton.
"Selamat"
Alis tebal milik Haruto terangkat sebelah menatap uluran tangan sosok yang lebih pendek darinya.
"Woy cepetan bangsat! Lo kira gak pegel hah?!" sentak Hyunsuk galak membuat Haruto cepat-cepat membalas jabatan tangannya karena takut.
Oh, malang sekali Haruto yang satu ini. Ia berhasil masuk kedalam perangkap yang Hyunsuk buat.
Grrt!
"ARGGHH— hmphh"
Haruto yang tadinya berteriak kesakitan pun menggigit bibirnya kuat. Sementara Hyunsuk tersenyum setan dengan jabatan tangannya yang seperti ingin meremukkan tangan Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
O.O [END] ✓
FanficHarusnya Haruto dari dulu harus rajin-rajin mengantar dan menjemput anaknya pulang sekolah jika melihat ada pemandangan yang tak bisa dilewatkan disana. ❝Sering main-main kerumah ya, Junkyu ❞ 🥇#familyissue [160722] 🥇#Iksanboys [220722] 🥇#Jaesah...