13. Talk

650 92 69
                                    

"AFTER ALL"

REMAKE FANFICT FROM "DESIRE (SasuSaku)"

[ HUNHAN FANFICTION GS by BaekBeeLu ]
_______________________________________

*Disarankan membaca ulang chapter sebelumnya, agar tidak bingung ketika membaca chapter ini ^^

Buru-buru Ravi dan Jongin keluar dari Lamborghini yang membawa mereka. Suasana aman jauh dari lahapan si jago merah sukses membuat keduanya melongo dalam sepersekian detik.

"Tidak ada tanda-tanda kebakaran." Ucap Ravi yang sudah lebih dulu menguasai keadaan.

Jongin berdehem. "Kau benar." Bahkan raungan kucing meminta tolong pun tak terdengar di telinganya.

Ravi mencoba mengeluarkan kesimpulan dari keadaan aman yang baru saja di analisanya. "Sepertinya pernafsiran tuan Jongin kurang tepat."

Bibir Jongin mengerucut, "Bilang saja salah total."

Ravi berusah menahan tawa, "Saya tidak mungkin melakukan itu." Deheman singkat keluar dari mulutnya.

"Sudahlah, lebih baik kita pergi sebelum ada yang memergoki kita disini." Usul Jongin sembari mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

"Anda benar." Ravi melirik Jongin, "Anda akan menghubungi tuan Sehun?."

Jongin menempelkan ponsel tipisnya ke telinga sembari menunggu panggilannya mendapat jawaban, Ia menjawab. "Aku akan bilang kepada Jongdae untuk menghentikan para pemadam kebakaran sebelum mereka kemari." Kaki Jongin bergerak gelisah sebab tidak juga mendapatkan salam balasan dari orang yang di hubunginya.

"Sepertinya Jongdae tidak mendengarnya." Simpul Ravi melihat kegelisahan Jongin.

"Kurasa benar." Jongin kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

Pria dewasa dengan seragam serba hitam menghampiri Jongin dan Ravi yang masih berdiri di sisi mobil.

"Selamat malam, tuan muda." Sapanya setelah berdiri di depan Jongin.

Jongin tersenyum lebar, "Selamat malam, Paman Siwon."

Pria yang mengabdi hampir sepuluh tahun di bawah kepemimpinan ayahnya Jongin yang menjadi atasannya itu membalas senyum putra sang atasan.

"Apa yang membuat tuan muda kemari?." Tanya sopan.

Ravi dan Jongin berdehem kikuk, tidak mungkin mereka mengatakan yang sebenarnya. "Hanya berkunjung." Ravi memilih untuk menjawabnya lebih dulu. Ia tahu ini sedikit tidak sopan, tetapi membiarkan Jongin menjawab dengan segela sifat kejujurannya itu bisa saja mempermalukan mereka nanti.

Siwon mengangguk mengerti, berbeda dengan Jongin yang tampak mengernyitkan dahi bingung, tetapi tidak protes. "Apa perlu saya antar?." Siwon kembali bertanya sopan.

"Tidak perlu, paman Siwon." Iris hazel milik Jongin menelusuri ke sekitar loby apartemen sampai matanya berfokus pada sebuah objek yang menarik minat kejutnya.

"Sehun?."

.
.

Kaki mungil Haera berusaha mengimbangi langkah cepat kedua saudara kembarnya. "Mama akan marah jika mengetahui hal ini." Simpulnya dengan panik.

Ziyu yang melangkah di samping Haowen mencoba untuk menenangkan, "Mama tidak akan tahu jika kita keluar dari apartemen."

Beberapa menit lalu, Ziyu mengeluh lapar. Kebiasaannya mengemil tomat di malam hari membuatnya dan dua saudara kembarnya memutuskan untuk pergi ke supermarket yang berada di sekitaran apartemen mereka. Awalnya Haera dan Haowen menolak mentah-mentah ide yang di lontarkan Ziyu, namun rasa sayang yang mereka miliki untuk saudara menyebalkannya itu menjadikan keduanya memilih untuk mengalah. Dan, disinilah mereka sekarang. Berjalan pelan dengan rasa panik dan takut yang dimixer menjadi satu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang