After All

04. You?

"AFTER ALL"

REMAKE FANFICT FROM "DESIRE (SasuSaku)"

[ HUNHAN FANFICTION GS by BaekBeeLu ]
_______________________________________

Untuk kesekian kalinya wanita cantik berjas dokter itu memijit pelipisnya yang dirasa berdenyut nyeri. Ia tidak menyangka profesinya sebagai seorang dokter sedang di uji seperti ini. Masih segar di ingatannya akan sumpah yang Ia lantangkan saat hari kelulusannya dulu. Seorang dokter tidak boleh berbohong tentang kondisi pasiennya. Dan sekarang? Sahabatnya semasa kuliah itu tiba-tiba datang dan membujuknya untuk melancarkan rencana wanita itu.

"Irene, please jangan gila." Kalimat itu sudah kesekian kalinya terucap dari bibir Yoona.

"Hanya kau yang bisa membantuku." Irene menghela napas dan menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa. Memikirkan Sehun yang tidak tidur di mansion mereka semalam sukses membuatnya semakin stres. Belum lagi dengan kebohongan baru yang Ia ciptakan, rasanya Irene ingin pingsan.

Kenapa sahabat bodohnya ini mengatakan hal konyol itu pada suaminya?! Yoona mengutuk di dalam hati karena akibat ulah Irene ini dia jadi ikutan pusing tujuh keliling.

"Aku hanya akan membantumu sebisaku." Ucapnya mengalah.

Senyum merekah langsung terbit di wajah Irene. Wanita mungil itu bangkit dari duduknya dan memeluk Yoona yang lebih tinggi darinya. Hal tersebut membuat Yoona tidak bisa menyembunyikan senyum gelinya, namun ada hal yang sedikit membuatnya penasaran.

Yoona melepas pelukan Irene dan menatap salah satu sahabatnya itu dengan serius. "Jadi, mengapa kau harus berbohong pada Sehun?." Dahinya mengernyit saat mendapati raut tegang di wajah Irene, "jelaskan, Irene." Tuntutnya tidak ingin ada penolakan. Tangannya menggenggam jemari sahabatnya dengan lembut.

Pada akhirnya, Irene menceritakan segala masalah kemelut rumah tangganya. Dari awal dimana Jaejoong mengancamnya dan Krystal menghianatinya. Irene sudah bisa menebak reaksi Yoona, siapa yang tidak kaget dengan semua ini. Terlebih dikhianati sahabat sendiri.

Irene menarik tangannya saat dirasa Yoona terlalu meremas jari-jarinya hingga keram, "Kau tidak perlu meremas tanganku seerat itu." Ucapnya setengah jengkel.

Yoona mencoba untuk mengendalikan emosinya pada sahabatnya yang lain itu dengan mengambil napas panjang. Tidak menyangka bahwa Krystal akan dengan tega melakukan ini.

"Jadi itu alasan mengapa kau memilih berbohong?."

Irene mengangguk pelan, "Maka dari itu, kau harus membantuku, Yoona." Pintanya dengan wajah amat frustrasi.

Diluar sana, tepatnya di depan pintu ruangan Yoona. Krystal berdiri disana dan mendengar semuanya, bahkan Ia merekam pembicaraan kedua sahabatnya itu. Dan Krystal merasa Ia semakin menang, dengan begini Irene tidak akan bisa berkutik mengalahkannya.

"Ternyata keputusanku ingin menemui Yoona adalah hal yang tepat. Dengan begini, Irene bisa berada dalam kendaliku. Apa jadinya jika keluarga Oh dan Sehun tahu semua ini?." Ujarnya dengan seringai licik dan beranjak darisana.

.
.

Luhan mendesah lelah sambil melepaskan heels setinggi tujuh centinya dan meletakkannya di rak sepatu yang berada disamping pintu apartemen. Kemudian Ia memakai sandal rumahan dan sedikit bingung karena apartemennya tumben sekali sunyi senyap begini. Biasanya akan ada mulut Heechul yang tak akan berhenti untuk mengoceh. Masa bodohlah, Luhan mengedikkan bahu dan berjalan menuju dapur. Ia butuh kesegaran air mineral untuk membasahi kerongkongannya.

"Hah!." Helanya dengan napas panjang dan menyempatkan diri untuk duduk di kursi meja makan. Setidaknya, bersantai sejenak tidak ada salahnya. Luhan merasa bahwa Ia benar-benar lelah hari ini.