7

1.5K 145 7
                                    

Happy Reading
JaeXuchiha

____________________
2022

S A s u S A k u
______________________________

" Cerry, kau berutang penjelasan kepada ku"

Sakura menghela nafas sejenak, liquid bening terjatuh membasahi lantai. Sakura tak bisa berkutip rasa sakit di lehernya kembali mencekik dirinya ' Tanda lahir sialan! ' Batin Sakura.

Sasuke bergerak menurunkan diri di ranjang, berjalan menuju Sakura. Menekukan kedua kaki  menyamakan tinggi Sakura yang berada di depannya dia butuh penjelasan dan pembuktian.

Sharinggan Sasuke bangkit, bola mata merah tersebut melirik ke arah bentuk kanji kuno yang bercahaya kuning menyinari pengglihatan Sasuke.

" Sharinggan! " Mata Sasuke melebar saat sharinggan tersebut berbentuk aneh di mata Sakura.

Sakura yang nampak syok langsung memegangi leher yang di mana kanji tersebut hilang dengan sendiri. Biasanya kanji tersebut tak akan hilang jika sang kakak belum mengatasinya.

" Apa yang terjadi dengan mu? " Tanya Sasuke semakin bertekad memastikan itu semua.

Sakura terdiam, ia tak ingin mengatakan hal yang menurutnya privasi. Dia sangat malu, jujur saja malu memiliki kelainan seperti itu. Dulu ayahnya sangat mengkhawatirkan jika Sakura seperti ini, jika di hadapan orang lain.

Tidak mendapatkan jawaban dari Sakura. Sasuke menarik rahang Sakura mendekatkan bibirnya lagi dan lagi, melumatnya. Tangan kanan yang memegangi rahang dan tangan sebelahnya bergerak memegangi telungku Sakura memperdalam ciuman mereka berdua.

Mata elang hitam pekat Sasuke terbuka, melirik ke arah leher Sakura. Tanda tersebut semakin memancarkan cahaya kilat kuning berbentuk kanji kuno, Sasuke semakin beruntal.

Tanda lahir milik Sakura terlihat  dengan tanda kanji bercahaya terang jika menyentuh titik gairah Rubah iblis. Hari ini Sasuke sedang membuktikan bahwa kecurigaannya ternyata benar.

Sakura adalah anak Rubah kesembilan.
Dia sangat membenci tanda tersebut, jika gadis yang berada di hadapan ini bukan Sakura yang sangat ia cintai akhir - akhir ini mungkin gadis didepanya akan mati.

Sasuke menarik Sakura memojokan nya persis di depan pintu, semakin beruntal tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Sasuke tak akan membiarkan pasokan udara untuk gadis di hadapan nya.

' Siapa kau sebenarnya, Sakura.'

Sasuke menggendong Sakura menuju ranjang saat gadis tersebut pingsan dengan kanji kuno yang masih menyala. Chakra yang di sebut dengan istilah ENERGI yang Sakura miliki di tubuhnya terkuras habis.

.

.

.

Sasori menggigit kuku buku, dia sangat khawatir tentang sang adik. Firasatnya sangat buruk tentang Sakura, sesekali ia mencepatkan perjalanan menuju rumah.

" Ku harap tidak terjadi sesuatu tentang adik perempuan ku."

Suara klakson yang keluar dari mesin mobil sang pemilik yang sangat panik,takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Jalan yang di lewati oleh Sasori terlihat  sangat macet di jalan tol, Sasori memukul stir mobil. Pikiran nya semakin kacau.

Sakura.
.

.



Fugaku mendudukan dirinya di bangku kebesaran di ruangan pribadi yang di mana dirinya adalah tetua clan Uchiha beserta raja rubah iblis.

" Di mana kau sekarang anak ku " Ucap Fugaku sambiri menatap foto Uchiha Sasuke.

Suara ketukan pintu, memisahkan pikiran dan pandangan Fugaku. Pintu terbuka sebelum pemilik ruangan menyuruhnya untuk masuk.

" Maaf, Tousan." Ujar Itachi sang anak pertama. Sesekali membungkukan tubuh untuk menghormat.

" Hn."

Itachi memberikan dokumen berbentuk daun tersebut " Tim kami sudah menyelidikinya."

" Hn."

Sang anak pertama menghela nafas sejenak saat sang ayah hanya berguming tak jelas dengan dua kata. Dirinya sangat tak percaya jika raja rubah iblis itu mendengar penjelasan darinya.

" Sasuke kabur dari tempat rubah, tapi kami tidak tau kemana dan di mana Sasuke berada."

Fugaku mengusap wajahnya sangat kasar, Itachi bisa melihat wajah sang ayah nampak lelah beserta frustasi. Tanpa sadar Fugaku menatap foto Sasuke yang mengenakan kimono dengan raut mesam seperti biasa.

" Kemana kau Sasuke."

***

Sasori menggerakan kedua kaki berlari setelah sampai di depan rumah. Dirinya sangat takut jika terjadi sesuatu kepada Sakura sang adik.

" Tuhan, jika terjadi sesuatu kepada adik ku.. Aku tidak akan memaafkan diri ku."

Sasori mengusap peluh yang berada di kening sambiri berlari, sesekali mengingat suara Sakura yang berada di saluran telfon.

Suara itu sangat menyedihkan.

Sampai di depan pintu kamar Sakura, ia bergegas membuka pintu yang di mana hanya Sakura yang berada di kamar. Sesekali melirik ke arah sprai yang di penuhi oleh noda darah beserta bulu kelinci.

" Mug? " Sasori berburu - buru mencari keranjang kelinci yang Sakura dan dirinya beli waktu itu dan menemukan kerang tersebut menatap tak percaya apa yang ia lihat " Tidak ada..."

Sasori kembali menuju tempat tidur yang di mana Sakura berada di tempat tersebut. Menatap Sakura yang sedang tertidur dengan wajah yang cukup berantakan.

Tangan kanan Sasori mengusap wajah Sakura yang nampak lelah dengan semua ini, tak lupa memegang leher Sakura yang sempat ia khwatirkan setengah mati.

" Nii'san panas " Ucap Sakura tanpa sadar. Sasori segera menuju ke kamar untuk mengambil sesuatu di sana.

Sasori menatap pergelangan tangan Sakura menuju perut datarnya " Panas? "

" Disini panas." Sakura mengangguk lemah.

Sasuke yang berada di atap rumah milik Sakura, menidurkan tubuhnya di atas genteng - genteng rumah  sambil menatap langit yang cukup cerah untuk hatinya meski dirinya sangat terpuruk.

" Ini tidak mungkin "

Sasuke mengusap wajah tamvan yang terbilang sangat menyebalkan itu, bergerak menutup wajah dengan kedua tangan.

" Tid-tiddak mungkin."

Hati Sasuke sangat rapuh sekarang, dia tak mengerti lagi dan lagi tentang sosok Sakura yang cukup misterius untuk dirinya.

Sasori bergerak kembali menuju kamar Sakura setelah sudah mengambil sesuatu yang berada di sana yaitu pedang sakral milik kedua orangnya.

Sampai di samping Sakura. Sasori membuka mulut Sakura, pedang tersebut ia buka lalu mengiriskan salah satu jermari milik kekarnya ke arah mulut Sakura yang terbuka lebar, tetesan darah terjatuh secara acak. Sasori tersenyum lega setelah memastikan untuk Sakura minum yaitu darahnya.

Onyx nya membulat melihat perubahan tubuh Sakura sangat berbeda dari biasanya. Sasori memeluk tubuh Sakura yang nampak tak berdaya meski sudah memberikan setetes darah untuk meningkatkan chakranya.

Sasori melempar pedang tersebut ke sembarangan arah, memeluk Sakura mengusap tubuh mungil dari sang adik.

Tangan kanan meraih bulu yang berada di tubuh Sakura beserta sprai yang di penuhi oleh darah beserta bulu. Sasori mengendus bulu tersebut dengan hidungnya, mata Sasori membelalakan saat mengetahui aroma yang sangat ia benci.

" RUBAH SIALAN!!! BERANI SEKALI MENIKAHI ADIK KU!!! "

T B C







Apa yang sebenarnya terjadi antara Sasori dengan rubah iblis?

Vote 40+ UP 😈

BLUE BLOOD MOON - SASUSAKU { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang