EPS 19 { EPILOG }

766 37 7
                                    

Happy Reading

.

.

.

.







Suara tangisan bayi laki - laki di hospital Konoha. Pria setengah tua berusia 40an dengan seragam polici menggendong anak laki - laki kedua yang lahir tanpa kekurangan.

Tubuh bayi tersebut terangkat tinggi - tinggi " Uchiha Sasuke."

Sang istri mengelua surai hitam pekat milik sang kakak yang memegangi boneka hijau di dalam tasnya melihat sang adik yang sudah lama menunggu untuk menyaksikan kehadiran sang adik.

" Aku menamainya Uchiha Sasuke, ku harap kau tidak memalukan nama Sasuke di zaman sebelum. Kau adalah takdir penerang untuk melindungi Desa Konoha."

Sang kakak bertanya setelah mendengar penjelasan dari sang ayah yang belerja sebagai ketua police di Konoha Uchiha " Memangnya siapa itu Sasuke, Tousan? "

" Sasuke adalah nama pria yang sangat tampan dan bertanggung jawab dalam cinta beserta kasih sayang yang di berikan kepada keluarganya. Satu lagi, dia sangat kuat untuk menguatkan ambisinya." Jelas sang ayah.

" Ku harap Sasuke tidak mengecewakan ku."

***

5 Tahun yang lalu.

Sasuke melipat kedua kaki menunggu sang kakak menyelesaikan misinya di desa sebelah bersama sang ayah.

Setelah menunggu dengan rasa kantuk sambiri memeluk boneka kesayangannya yang di berikan oleh sang kakak tidak lupa memainkan shiruken palsu.

" Nii'san.." Suara gemulai dengan suara kanak - kanak yang sangat menggemaskan mengejutkan dua laki - laki yang baru saja datang.

Sasuke tertawa sang kakak tersenyum " Ada apa, Sasuke?"

" Nii'san, besok aku akan daftar akademik bersama Oka'san."

Sang kakak mengangguk, Sasuke sesekali melirik kearah sang ayah yang masih mendiamkan dirinya.

Apa Tousan tidak menyayanginya?

" Nii'san." Gemuruhnya pelan saat sang ayah melewatinya begitu saja.

" Tidak apa, selagi ada Nii'san kau tidak akan kesepian hanya karna Tousan mendiami mu."

****

2 Bulan kemudian.

Sasuke berlari kecil sambiri membawa ori menuju akademiknya, semua siswa menyoraki ketampanannya sama seperti kakaknya waktu itu.

Setelah sampai di dalam kelas, suasana kelas sepi tidak ada pengunjung sama sekali.

Tunggu, penggunjung?

Tiba - tiba.

Seorang gadis kecil berambut merah muda dengan bando merah di atas kepalanya yang melingkar indah.

" E- eto.. "

Sasuke mengeritkan matanya menatap gadis kecil berambut merah muda menatapnya dengan mata sayu bahkan berbicara gugup kepadanya.

" Aku mencintaimu, Sa-sasuke - kun."

" Siapa nama mu? "

Gadis kecil tersebut berteriak berlari menuju arah luar melewati koridor kelas. Sasuke sendiri mengacuhkan gadis yang berteriak, padahal hanya menanyakan siapa namanya.

" HUAAA HUAAA HUAAAA " Suara teriakan gadis merah muda terdengar jelas oleh anak kecil berambut kuning.

" Kenapa dia?." Tanyanya sendiri " Seperti orang gila berteriak" Ucap Uzumaki Naruto.

*****

Jam istirahat, Sasuke membawa origini dengan nasih sekepal yang di berikan oleh sang kakak dan ibunya untuk persiapan bekal makan siang.

Memakan origini sambil melihat kebawah menatap para siswa yang sudah tingkat atas melatih shiruken.

Merasa di perhatikan, Sasuke menoleh setelah melahap kecil Origini segepal menatap gadis merah muda itu lagi.

Gadis tersebut berbalik dengan wajah memereh memutar tubuhnya langsung sah tingkah sendiri berlari kecil menjauhi Sasuke.

.

.

.

Sepulang sekolah Sasuke berlari membawa tas selempang yang berada di samping pinggangnya berisi dengan shiruken bermodal plastik, buku kecil dan boneka kesayangan yang di berikan oleh sang kakak.

" Nii'san.." Sasuke berteriak menatap sang kakak sedang bercanda ria dengan teman sebaya sang kakak.

" Eh, Sasuke?"

Laki - laki yang berada di samping kakak menyenggolkan bahunya " Ternyata adik mu masih membenci ku, hanya karna mu... Dia cemburu " Bisik ya di akhir kalimat.

Sasuke menatap tajam kearah laki - laki sok akrab itu yang menyapanya dengan lembut selembut apaun laki - laki itu meluluhkan hatinya tidak akan luluh.

" Shisui, jangan seperti itu." Ucap sang kakak yang terus memancing Sasuke untuk berkelahi dengan shiruken plastiknya bahkan sudah ia keluarkan untuk menusuk laki - laki bernama Shisui itu.

.

.

.

Sasuke dan sang kakak sampai di rumahnya, mendudukan diri menatap sang kakak melepaskan peralatan ninjanya.

" Nii'san.."

Sang kakak menoleh " Ya, Sasuke?"

" Bagaimana cara mendekatkan seorang gadis berambut merah muda? Nii'san."

" Eh?..."

****

1 Tahun kemudian.

" Apa kau mencintai, Sasuke - kun juga? " Tanya anak kecil berambut pirang dengan rambut pendek sebahu kepada anak kecil berambut merah muda.

" Ya. Aku menyukai Sasuke - kun."

" Kau egois, Sakura."

" Kita musuhan."

_____________________

4 Tahun kemudian.

Semenjak pembantaian clan Uchiha, Sasuke merenungkan dirinya sendiri selama ini tidak pernah merasa kehampaan dan kekosongan.

Menatap nanar kearah bangku akademik untuk melanjutkan jenjang berikutnya. Dirinya ingin kuat lebih dari kakaknya.

Untuk membunuh sang kakak yang telah tega membunuh kedua orang tuanya tanpa sepengetahuan dirinya.

" Uchiha Sasuke tim 7.."

Sasuke menoleh, hari ini adalah hari pembagian tim yang dimana dirinya mendapatkan nomor ke -7 setelah itu ia menghela nafas cukup panjang melirik kearah gadis merah muda yang terus menatapnya.

" Haruno Sakura masuk ke tim 7 bersama Uchiha Sasuke."

" KYAKKK!! SASUKE - KUN.." Sakura berteriak rasanya ingin memeluk Sasuke yang masih terdiam menatap bangku dengan tatapan kosong.

" UZUMAKI NARUTO MASUK TIM 7 BERSAMA HARUNO SAKURA DAN UCHIHA SASUKE." Teriak sang guru bernama Iruka kepada anak kecil yang cukup nakal di kalangan Konoha.

Naruto tersenyum mendekati Sakura dengan wajah genit Naruto menggeserkan bokongnya mendekat kearah Sakura dengan gesit Sakura menggeser bokongnya hingga menghimpit Sasuke.

Onyx kelam dan Emelard hijau bertemu satu sama lain. Jantung mereka berdua saling berdetak sangat kencang, Sasuke langsung menjauhkan wajahnya ke arah lain untuk tidak berpapasan lagi dengan wajah Sakura.

- EPILOG END -

BLUE BLOOD MOON - SASUSAKU { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang