Mission I [Complete!]

570 38 9
                                    

Ben dan Alex mulai ketakutan setengah mati. Mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi. Nafas mereka tercekat, bahkan kerongkongannya sudah terasa kering bagaikan terbakar. Bahkan menelan saliva saja sangatlah sulit. Benar-benar seperti terbakar. Keringat dingin mulai bercucuran disekujur tubuh mereka. Mereka berdua sangat ketakutan saat ini juga. Mereka tidak bisa berlari keluar kelas, karena pria yang ingin membunuhnya itu ada didepan kelas yang dekat dengan pintu keluar.

Pria itu mulai melirik ke arah Alex, lalu tersenyum menyeringai dibalik maskernya. Pria itu mulai mendekati Alex dengan sorot matanya yang tajam. Alex semakin mundur beberapa langkah, hingga akhirnya tubuh Alex menabrak dinding yang berada dibelakang kelas. Alex sangat takut dengan pria dingin yang sedang berada dihadapannya saat ini.

Tubuh Alex terasa sangat kaku, seakan tidak bisa digerakkan sama sekali. Alex yang saat ini benar-benar merasa ketakutan. Ia tahu, bahwa sebentar lagi ia sudah tiada di dunia ini.

Pria yang sudah berhasil memojokkan Alex, membisikkan sesuatu di telinga Alex, "Kau adalah korban pertamaku!"

Pria itu berkata disertai dengan penekanan diakhir kalimatnya, walau terkesan berbisik. Alex tercekat. Pria itu segera menusuk perut Alex dengan pisau yang ia keluarkan tadi.

"Tidak! Alex!!" teriak Ben. Ben yang cepat-cepat ingin berlari dari kelas ini, tapi tidak bisa. Kakinya terasa kaku. Ben mulai takut.

Sementara, pria tadi telah menusuk Alex dengan menggunakan pisaunya. Saat pisau itu sudah bersarang di perut Alex, pisau itu diarahkan ke kiri-kanan dan atas-bawah oleh pria tersebut. Sehingga perut Alex robek dengan sangat lebar. Alex sudah tidak kuat lagi menahan ini semua. Sakit. Peluh mulai membanjiri seluruh tubuhnya. Darah dari perutnya pun sudah mengalir dengan sangat deras.

Setelah mencabik-cabik perut Alex, pria itu mulai menusuk leher Alex. Sehingga nafas Alex tercekat, dan akhirnya dia menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya. Setelah Alex sudah benar-benar menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kali, pria tersebut menyayat lengan Alex dengan menggunakan pisaunya. Lalu dia mulai menjilati pisau yang sudah berlumuran darah itu.

Semetara Ben--yang melihat kejadian sadis nan menyayat hati ini--merasa sangat ketakutan. Keringat dingin semakin membanjiri seluruh tubuhnya. Ia ingin pergi dari tempat ini, akan tetapi tubuhnya terasa kaku. Ia juga tidak bisa berteriak, ia merasa kerongkongannya sangat-sangat kering--bagaikan terbakar--disaat itu juga. Ia tahu, bahwa setelah ini ialah yang akan menjadi korban.

"Ah, iya. Aku lupa, masih ada satu orang lagi. Hahahahaha!" ucap pria tersebut disertai dengan tawanya yang sangat menyeramkan.

Tanpa basa-basi lagi, pria itu langsung melempar pisaunya ke arah Ben. JLEB! Pisau itu tepat mengenai jantung Ben.

"Aarrgghhh!!" racau Ben saat pisau itu sudah bersarang dijantungnya.

"Eh? Maaf. Rupanya ada orang disana. Hahaha," ucap pria tersebut seraya terkekeh ringan.

Lalu, pria itu menghampiri Ben yang sudah terbujur kaku diatas lantai keramik yang dingin dan berwarna putih. Ben langsung tewas akibat lemparan pisau, tepat dijantungnya. Pria tersebut mencabut pisau yang ada di dada Ben, lalu menggoreskan pisau itu tepat di pipi kiri Ben dengan satu goresan, dan melakukan hal yang sama seperti yang tadi ia lakukan setelah membunuh Alex--ya, pria itu kembali menjilat pisaunya yang sudah berlumuran darah.

"HAHAHA! Misiku telah berhasil untuk membunuh anggota-anggota geng tersebut! Tinggal tiga orang lagi," ucap pria itu. Lalu ia langsung pergi meninggalkan kelas ini, membiarkan dua orang mayat yang sudah terbujur kaku didalam kelas ini.

"Aku puas hari ini!" gumam pria itu seraya menyeringai puas--penuh kemenangan.

_TBC_

I Will Help YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang