• 6 •

71 5 10
                                    

Malam segera datang. Sementara EU sibuk dengan pencariannya, tapi sepertinya ada yang bosan

"Tuan EU"

"Hmmm? Ada apa Asean?"

"Aku bosan"

"Bukannya kau sudah ada NATO untuk bermain bersama?"

"NATO sedang tidur dengan gitar yang dibawanya..."

"Gitar? Seorang anak kecil membawa gitar?" EU pun membalik kursi kantornya dan menatap Asean yang melirik kearah NATO yang tertidur pulas, kelihatannya

"Kami sempat menemukannya saat berjalan ke gubuk ini"

"Kau tahu siapa yang menaruhnya?"

"Tidak, hanya ada sebuah surat di dalam gitar itu. Tapi aku dan NATO belum sempat membacanya"

"Bisa bawa surat itu padaku?"

"Bisa kalau saja NATO sudah bangun, dia memeluk gitarnya dengan erat"

"Be- begitu ya..."

"Hmmm, tuan EU sendiri sedang apa?"

"Ada..."

"WHO!!!"

"Hah?! WHO dah dateng?!"

"Sembunyiin dokumennya cepet!!"

"WHO?"

BRAK!!

Seorang wanita muda mendobrak pintu dengan tidak elit nya. Dia berpakaian jas putih dan bergelar seorang kepala kedokteran dan juga teman mereka, EU dan UN

"Oh tidak lagi..." -UN

"Tenanglah kalian, aku kesini bukan mau memeriksa dokumen kalian" WHO, dia melipat tangannya dan berbicara dengan nada serius. Sepertinya ada yang mengganggunya kali ini

"Huft, ya... Kami hanya kelelahan jadi kesini—"

"Siapa anak itu?" satu orang lagi datang dibelakangnya. Sepertinya adalah saudara dari WHO tadi, gelarnya pun berbeda

"Ah... Uhm..."

"Halo nona dan tuan, perkenalkan namaku Asean. Dan yang sedang tidur di sofa itu... Namanya NATO" Asean dengan langsung memperkenalkan dirinya serta NATO meski juga dengan rasa takut

"Sopan sekali ya kamu ini" - WHO

"Darimana kalian tahu tempat ini?" WTO, dengan tegas berbicara ia menatap Asean tajam

"Ceritanya sangat panjang tuan—"

"Sepertinya mereka akan lebih mudah berbicara kalau kalian berdua memperkenalkan diri kalian" UN pun datang memperingatkan WHO dan WTO soal Asean dengan keberadaannya yang baru datang ini

"Hmmm benar juga. Baiklah Asean, namaku WHO dan ini saudaraku WTO" WHO pun tak menolak memperkenalkan dirinya juga saudara nya itu

"Eng... Aku bingung mau bilang apa lagi..." kehabisan kata kata, Asean pun menyerah kembali berbincang dengan mereka

"Haha, Asean ini lucu ya"

Sementara tak jauh dari mereka, NATO yang tadinya sedang tertidur terbangun dengan pasrah dan berjalan lemas menghampiri Asean. Begitulah kalau seseorang ingin tidur tapi tak ada waktu yang tepat

"Sean"

"NATO?! Astaga bikin kaget aja tau"

"Aku gabisa tidur tadi, ini suratnya"

"NATO dengar ya tadi?"

"Dengan SANGAT jelas"

Asean menerima surat itu dan membuka lipatannya. Terlihat jelas sekali ada tulisan latin di dalam surat itu yang hampir tak bisa terbaca tapi begini terjemahannya

Asean? // CH? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang