• 8 •

57 9 1
                                    

Pagi menyinari dunia setelah malam pergi. Disebuah rumah kaca dengan penuh tamanan hijau didalamnya terlihat seseorang mengendap endap diantara pepohonan mengincar sesuatu

"Akan kutangkap kau..."

HAP

"Dapat!!" orang dengan nametag PFI itu berhasil menangkap seekor jangkrik dengan alasan untuk menjaga suatu tanaman yang sepertinya kepunyaan seseorang yang penting untuknya. Di selang semua itu, ada orang lain yang berjalan mendekati PFI dan membawa pisau ditangannya

"PFI! Daritadi kupanggil kenapa kau tidak menyaut sih?!"

"AU! Suka bener ngagetin orang kamu nih ya.." PFI bebalik menghadap kearah orang yang diketahui bernama AU itu. Sambil mengelus dadanya karena kaget lalu PFI menyambar pisau ditangan AU membuat AU goyah dari berdirinya

"Jangan kasar gitulah kalo ngambil barang... Gak tau terimakasih" kesal AU membenarkan posisi berdirinya. PFI berbalik dan mulai memotong tanaman liar yang mengelilingi taman kesayangannya itu tentu dengan jangkrik yang masih setia ia genggam ditangan kirinya

"Kenapa kau harus memotongnya? Biarkan saja mereka. Lagipula percuma kan kalau kau potong nanti akhirnya juga malah tumbuh lebih lebat"

"Ini demi tanaman kesayangan mereka.. Kalau aku tak berhasil menjaganya aku akan terkena masalah nanti"

"Huh.. Serela itu sampai kau mati matian bermalam disini hanya untuk menghalau serangga?"

"Ini pekerjaanku. Lagipula kau juga seharusnya bersama TNI kan sekarang?"

"Meh.. Lebih baik bolos daripada susah payah latihan yang tidak dihargai sama sekali"

"Setidaknya itu yang membuatmu berhasil melindungi anak anak didesa dan mendapat gelar juara bertarung"

"Itu masa lalu. Kini aku lebih ingin berkeliling menjadi diriku yang bebas"

"Terserah padamu.."

Hening. Keadaan menjadi hening seketika, hanya terdengar beberapa kicauan burung dan suara jangkrik. Suasana menjadi canggung untuk PFI dan AU dengan keheningan ini

• • • •

Kamar dengan nuansa kerajaan kuno khas Keraton Jawa kini terisi dengan Asean, NATO dan Kopassus didalam. Sementara Kopassus yang mengobati luka luka NATO Asean melihat keluar jendela memandangi keadaan diluar kamar dengan seksama

"Nah, sudah selesai" seru Kopassus gembira. NATO yang masih belum bisa banyak bergerak memilih tetap diam diatas tempat tidur

"Hmmm... Ini sudah jam tujuh, bagaimana kalau kita sarapan?" lanjutnya sembari berdiri dari posisi jongkoknya

"Apa boleh?" tanya Asean

"Tentu, makanan untuk semuanya bukan?"

"Wahh, terimakasih kak!"

• • • •

Hening masih melanda diantara tuan dan bawahan ini. Tunggu, ada seseorang datang kearah mereka!

      Melihat AU yang berdiri diam ditempat lantas ia menarik pakaiannya dan menghadapkan AU kearah dirinya. "Kau disini ya? Apa kau belum kapok terkena hukuman karena bolos?" begitulah ucapnya dengan kemarahan yang bisa kita lihat dari mata dan nada bicaranya

"Tuan TNI.. Kukira kau sibuk ja- jadi aku kemari, hehe..." balas AU berusaha menghindari tatapan Seniornya, TNI

"Huh kau ini... Lama kelamaan akan kukirim kau ke yang Mulia disana"

Asean? // CH? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang