Delapan

497 48 4
                                    

Gulf masih memperhatikan orang di luar kamarnya. Orang itu sedang tertawa dengan beberapa temannya yang lain. Mata Gulf masih sehat benar dan tau siapa itu.
Tapi kenapa dia bisa sampai ada di sini. Apa lagi mau nya dari Gulf.
Pintu kamar Gulf di ketuk
"Dokter Gulf?  Apa kau tidur?" Panggil suara dari luar.
"Sebentar.." Jawab Gulf membuka pintu
"Ahh syukurlah kau tidak tidur. Apa aku menganggu? " Dokter Kim berada di luar kamarnya.
"Tadinya aku mau tidur. Tapi kantukku hilang. Ada apa dokter Kim? " Gulf bersandar di pintu 
"Aku ingin mengajakmu keliling resort. Bosan kalau harus dikamar saja. Kau mau?" Tawar nya
Gulf sedikit berfikir kemudian setuju.
"Baiklah.." Gulf menutup pintu kamarnya dan mengikuti dokter kim menuju keluar.

Mereka berjalan menyisiri resort. Melewati taman dengan pohon kepala yang menjulang tinggi.
Suara deru ombak terdengar hingga ketempat Gulf dan Dokter Kim berada.
"Ini seminar pertamamu kan Dokter Gulf?"
"Iya.. Ini perdana. Sebenarnya ibi sebuah kebetulan dan keberuntungan. Padahal di rumah sakit kota masih banyak dokter muda yang bisa ikut seminar ini. Untungnya Dokter Pong memberi ku kesempatan."
"Iya.  Aku juga terkejut saat melihat nama mu di daftar peserta. Aku sudah lama ingin bertemu. Kau dokter berbakat." Puji Dokter Kim. Gulf tersipu malu.

"Haiii Kimiko Vancouver.." Seseorang meneriakkan nama Dokter Kim.
Mereka menoleh bersama
"Phi Kao Nappakao." Dokter Kim menyambut dan memeluk Kao
Gulf menunduk.
Hal buruk apa lagi kali ini
"Gulf Kanawut?" Panggil Kao.
"A ya Phi Kao." Mau tidak mau Gulf menjawab sapaannya.
"Bagaimana resortnya? "
"Bagus Phi. Aku rasa fasilitas nya jauh lebih baik setelah kau ambil alih" Puji Dokter Kim.
Gulf memandang penasaran.
"A aku belum memberitahu mu. Aku mengurus resort ini sekarang. Pamanku meberikan kepercayaan untukku" Cerita Kao menghadap ke Gulf.
Gulf mengalihkan pandangannya.
"Kau ingin berjalan jalan di sekitar resort dokter Gulf?" Tanya Dokter Kim lagi
"Aku ingin kembali kekamar saja. Badanku masih lelah."
"Hmm padahal di sini banyak pemandangan bagus. Aku juga bisa  menemani mu je Pasar tradisional." Kao menawarkan.
Gulf menggeleng
"Tidak perlu. Aku permisi.." Gulf berbalik arah masuk kembali kedalam resort

"Gulf.. Gulf.." Kao mengejar
Gulf tidak berpaling dan terus berjalan.
Kao berhenti tepat di depan Gulf
"Gulf.. Kenapa kau harus menghindari ku?"
"Minggir Phi.."
"Aku tidak mau. Salahkah kalau aku ingin berteman. atau sekedar ngobrol denganmu?"
"Tidak ada yang perlu di obrolin.. Phi kumohon menyingkir dariku.."
Kao mengalah dan membiarkan Gulf meninggalkan nya.

Gulf membanting pintu kamarnya. Bagaimana ini. Kenapa ada Kao disini. Apa yang akan terjadi kalau Mew melihat nya. Tapi semua perasaan di tepiskan oleh Gulf. Selama tidak ada yang memberitahu Mew siapa Kao. Semua akan baik baik saja.

==============================

"Bagaimana harimu sayang.. Phi kesepian tidur sendiri.."
"Sejauh ini baik baik saja Phi. Hmm kan aku sudah mengajakmu ikut dengan ku. Kau tidak mau."
"Hahhhhh. Memang seharusnya aku ikut. Aku akan menyusul mu besok. Oke?"
"Baiklah.. Aku tunggu. Phi. Aku harus masuk kembali. Nanti malam ku hubungi lagi. Aku mencintaimu."

Gulf kembali bergabung dalam ruang seminar besar bersama Dokter Louis dari Amerika. Dia terlalu fokus dan mendengarkan secara cermat.
Seperti saat dulu dia kuliah.

"Untuk materi beberapa hari kedepan. Kita membutuhkan masing masing 1 model. Jadi setiap dokter harus membawa model yang akan jadi bahan praktek." Dokter Kim sebagai moderat memberitahukan dari panggung.

"Wahh dimana aku harus cari model di sini. Ini bukan daerahku." Keluh Dokter Patricia. Dokter yang lain mengangguk.
"Tapi kita tetap harus menemukan siapapun kan." Dokter Nonie menambahkan.
Mereka terlihat lemah dengan agenda seminar kali ini.
"Bagimana kalau kita jalan jalan di pasar. Pasti disana banyak yang mau dijadikan model. Setidaknya mereka juga dapat pemeriksaan gratis." Gulf memberikan ide
"Idemu terbaik Dokter Gulf. kita bisa pergi siang ini. Ku dengar siang ini tidak ada agenda. Mereka memberi jadwal kosong tenyata untuk ini." Dokter Aomori bergabung.
"Baiklah kalau begitu kita bisa bersama sama mencari model pasien.." dokter Jimmy setuju.

AKU bukan CINTA PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang