Tigabelas 🔞

618 61 5
                                    

Memilih, Kemudian Jatuh cinta, Siaplah Berdamai dengan Segala Masalalunya.

Memilih, Kemudian Jatuh cinta, Siaplah Berdamai dengan Segala Masalalunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Mew melepaskan Gulf,dia hanya mampu melihat Gulf berjalan terseok seok menuju kamar. Bukan tidak ingin membantunya atau memapahnya masuk kedalam kamar. Gulf sejak tadi meronta melepaskan diri. Tangisannya bahkan masih belum berhenti. Mew ingin melawan hatinya yang menolak menyentuh Gulf. 

Untuk pertama kali Mew benci dirinya sendiri. Gulf disentuh orang lain bukan karena dia izinkan, Gulf disentuh secara paksa. Bahkan Gulf juga tersiksa karena tidak bisa menjaga dirinya. Lantas kenapa Mew masih menolak menyentuh Gulf. 

Mew duduk merenung di sofa. Meremas remas jemarinya karena gugup. Mew memang tidak bisa menerima bila Gulf disentuh orang lain. ini bukan kali pertama. Pernah sebelumnya Gulf di pusat keramaian. Tersenggol dan jatuh. Kemudian ada seorang pria yang menolongnya dan mengangkatnya untuk berdiri. Saat Gulf pulang dan bertemu dengannya. Mew merasakan panas bagai tersengat listrik saat dia menyentuh Gulf. Sebab itulah dia meminta Gulf jangan pernah disentuh oleh orang lain. Meskipun tanpa sengaja. Meskipun tanpa izin. Bagi Mew. Sentuhan orang lain di tubuh Gulf. Seperti menghapus aroma tubuhnya di tubuh Gulf. Meski mudah untuknya menghilangkan bekas sentuhan itu. Namun berat karena dia harus menyakiti Gulf.

Gulf mengguyur badannya dengan air panas. Dia bahkan menahan panas air hingga kulitnya memerah.
Rasanya cengkraman Kao masih membekas. Bahkan sentuhan bibirnya di wajah Gulf juga masih terasa. Gulf menggosok gosok wajahnya hingga menambah luka. Air matanya bersatu dengan dengan guyuran air.
"Gulf bodoh... Gulf bodoh.." Gulf menggosok lengannya keras dengan spons mandi.
Entah sudah berapa kali.
"Phi Mew pasti marah pada Gulf.." Membayangkan Mew yang mengabaikan nya. Sudah bermain dalam kepalanya.

Pintu kamar mandi terbuka. Hawa panas dari air terasa ke tubuh Mew.
"Aiiii Gulf!!!!. Apa yang kau lakukan...!!! " Mew berlali mendekati Gulf dan mematikan shower. Airnya benar benar panas.
"Gulf... " Mew menarik handuk dan membungkus tubuh Gulf.
Gulf masih menangis
"Gulf.. Sadarlah Gulf.."
"Phi pasti marah padaku sekarang kan? Dia menyentuhku. Disini.. Disini.. Disini.. Semua dia sentuh aku..... " Gulf terisak. Membuka kembali handuknya dan menunjuk bagian tubuhnya yang di sentuh Kao.
Mata Mew membesar. Lengan Gulf merah dan lecet.
"Gulf.. Sekeras apa kau menggosok nya. Lihat sampai merah seperti ini."
"Tapi rasanya tidak bisa hilang... Rasa dia menyentuhku... Kau akan marah padaku kan.." Gulf menangis
"Ao sayang..." Mew menarik Gulf kedalam pelukan nya.
"Maafkan phi sayang.. Aku tidak masalah. Aku tidak marah.. Jangan lukai dirimu lagi.. Berhenti menggosok nya.." Mew menarik Gulf.
Membawanya keluar dari kamar mandi
Membantunya memakai pakaian.

Kini tubuh Gulf dipeluknya sambil berbaring.
Gulf tertidur. Tapi Mew menatap langit diluar jendela kamarnya.
Tirai kamar dibiarkannya terbuka.
Tatapan matanya kosong
Hatinya kosong.
Pikirannya entah ada dimana.

Bagaimana Kao bisa ada di klinik Gulf
Bagaimana dia bisa menyentuh Gulf
Bukannya Gulf belajar bela diri
Bukannya Gulf seharusnya bisa menghindari dan memberikan pukulan.
Lantas kenapa Gulf kalah..

AKU bukan CINTA PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang