10

1.1K 91 69
                                    


| 11.30 am, Minggu

Xavier menatap datar kearah kendaraan yang lalu lalang dihadapannya, motor miliknya terparkir di pinggir jalan bersama motor orang-orang yang mengunjungi alun-alun kota saat itu.

Dia melirik jam sesekali sambil berdecak kesal, tujuannya berada disini adalah untuk mengantar sepupunya pergi ke tempat les, namun sekarang kenapa malah sepupunya yang telat! Padahal perjanjiannya mereka akan bertemu di alun-alun jam setengah sebelas.

Sudah satu jam terlewati dan sepupunya itu masih belum datang! Meskipun jarang menguapkan amarah, Xavier juga memiliki batasan. Kalau Aamon yang membuatnya menunggu sih Xavier masih bisa merasa sedikit sabar, ini yang membuatnya menunggu malah sepupunya yang bucin!

"Vivi!"

Suara perempuan menyapa indra pendengarannya, Xavier langsung menoleh dengan tatapan tajam kearah perempuan itu, sudah dibuat menunggu lama sekarang sepupunya itu datang-datang malah memanggilnya dengan sebutan yang paling dia benci!

Sepupunya itu tampak tersenyum kikuk sembari menggaruk bagian belakang kepalanya dengan malu. Miya, sepupunya yang merupakan anak kelas 11 Marksman 1 sekaligus kekasihnya Alucard.

"Habis melakukan apa huh? Kenapa lama sekali!"

Miya tampak terkekeh canggung sambil mendekati Xavier, dia mengulurkan sebuah plastik kecil berisi macaron. Sebelum pergi kesini dia menyempatkan membeli itu, tau betul Xavier pasti akan marah daripada nyawanya terancam lebih baik dia menyogoknya saja ya kan?

Lagipula ini salah Miya juga karena datang sangat terlambat dari waktu perjanjian mereka.

"Ada urusan hehe, gapapa ya? Nih makanan kesukaanmu."

Xavier mendelik kearahnya, niat hati ingin marah pada sepupunya namun melihat makanan yang berada di plastik itu dirinya jadi ragu untuk melakukan hal tersebut.

"Tch.. harusnya kutinggalkan saja kau sendiri tadi." Xavier memang mengatakan itu namun dirinya tetap meraih plastik dari Miya.

Dirinya kemudian berdiri untuk menaiki motornya, mengaitkan plastik tadi kemudian menoleh kearah Miya.

"Cepat naik."

"Sebenarnya les ku mulai jam 1 siang..."

Xavier menatap Miya dengan tajam ketika mendengarnya, Miya yang melihat itu segera meluruskan ucapannya.

Tangannya terkibas diudara kemudian dia kembali terkekeh canggung karena merasa terintimidasi dengan tatapan Xavier.

"Tidak usah marah begitu... Aku berencana pergi ke perpustakaan dulu kok! Jadi penantianmu tidak akan sia-sia."

"Ugh... Kau memang selalu begitu Miya, ck seharusnya sekantong macaron belum cukup untuk membayarku!"

"Ish! Iya iya maafkan aku, nanti ku traktir deh yang mulia!"

__••__

"Kakak~ jangan memasang wajah cemberut seperti itu."

Gusion berucap sambil terkekeh, semenjak insiden pembajakan akun Aamon tadi, sang adik kini dengan gencarnya malah kembali menggoda Aamon.

Sang kakak terlihat memasang wajah datarnya agaknya dia masih kesal dengan kelakuan Gusion, dia telah bersiap-siap untuk pergi bersama Gusion untuk ke perpustakaan hari ini. Pemuda itu mengenakan kaos putih berlengan pendek yang dibalut dengan hoodie hitam oversize kedua bagian lengannya tampak menutupi sampai ke pergelangan tangan, sementara itu bawahannya dia mengenakan celana jeans abu-abu terang.

Tampilannya memang sederhana namun tetap memperlihatkan ketampanan yang tiada tara, Gusion bahkan selalu mengagumi paras kakaknya itu diam-diam, pantas saja gitu kan, yang nyantol sama kakaknya dua gender sekaligus.

Lovers | Natan x Aamon [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang