"Jadi rumor soal mereka berdua benar?"Alucard mendongkak ketika mendengar ucapan dari teman nya itu, pria berambut hitam dengan bagian putih pada sebagian kecil rambutnya itu tampak menatap Alucard drngan datar.
"Rumor?"
Mulutnya masih dipenuhi dengan makanan, kemudian pemuda pirang itu mengikuti arah pandang Granger -nama teman yang duduk didepannya-.
Pemuda itu menatap dua orang lelaki yang dikenali oleh Alucard, Aamon baru saja memasuki gedung kantin bersama dengan Lancelot.
Pria berambut panjang itu tampak memasang wajah menggoda, sementara Aamon tengah berusaha menahan emosinya agar tidak menghabisi kawannya itu.
"Soal teman sebangkumu itu, dia jadi pacarnya pak Natan?"
Alucard hampir tersedak, dirinya mengambil air minum kemudian terkekeh pelan setelah meneguknya.
"Tidak bisa dibilang begitu sih... Kau pasti akan menganggap Aamon itu gila jika ku ceritakan apa yang sebenarnya terjadi kemarin."
Granger memutar matanya jengah.
"Aku sudah tau, dan ya benar katamu, dia gila karena malah mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal pada guru yang baru saja dia temui."
"Haha! Kau ternyata doyan gosip juga eh?"
"Jangan salahkan aku, kekasihmu terus-terusan membicarakan soal itu dikelas kami."
Granger mendengus dan Alucard terkekeh sambil kembali memakan makanannya.
"Oh ya? Padahal kalau denganku dia banyak diam, kenapa denganmu dia cerewet sekali? Jangan-jangan Miya menyukaimu lagi :("
"Perubahan topik macam apa ini, tentu saja tidak, perempuan itu hanya malu jika terus bersamamu, percaya padaku." Granger berucap sambil memutar matanya.
__••__
"Jadi?"
Aamon memakan roti yang dipesannya, salah satu alisnya naik ketika mendengar pertanyaan tanpa konteks dari Lancelot yang duduk didepannya.
"Apa?"
Lancelot memutar matanya, mengibaskan rambut panjangnya kebelakang kemudian menahan dagunya dengan telapak tangan dan siku yang tertumpu diatas meja.
"Kalian sudah resmi?"
"Resmi?"
Lancelot berdecak, dia mendengus kemudian menunjuk Aamon dengan telunjuknya.
"Jangan pura-pura bodoh, kau tau apa maksud dari pertanyaanku."
Aamon mengendikkan bahunya sambil mendengus, kembali melanjutkan makan nya tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan dari teman sekelasnya itu.
Lancelot mendengus kesal, bersender pada senderan kursi kemudian melipat kedua tangannya didepan dada.
"Dengar Aamon, tiba-tiba melihatmu dalam keadaan jatuh cinta seperti ini merupakan suatu kejadian yang mustahil, namun lihat apa yang tengah terjadi? Ck... Bukan begitu cara mendapatkan orang yang kau sukai!"
"Aku tidak menyukai pak Natan."
Lancelot menaikkan alisnya kemudian menyeringai, Aamon terdiam ketika menyadari ucapannya sendiri barusan.
"Aku bahkan tidak menyebutkan nama pak Natan tadi."
Aamon tidak menjawab lagi, dia memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
"Bagaimana kabar Guinevere? Kudengar dia memenangkan lomba kecantikan lagi?"
Lancelot berdecak kesal, namun tetap mengikuti alur topik yang ditanyakan oleh Aamon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovers | Natan x Aamon [Discontinue]
Fiksi PenggemarJANGAN PLAGIAT! [BXB] [FLUFF] [15+] Aamon, 17 tahun, masih jomblo, wajah rupawan dan fans nya seperti semut pada tumpukan gula. Sayangnya sifatnya sangat dingin dan tidak memperdulikan sekitar. -Pantes jomblo, EKHEM. Natan, 25 tahun berasal dari Eru...