"BEGITU SYULITTT, LUPAKAN R*YHAN APALAGI R*YHAN BAIK~"Suara nyanyian teman-teman sekelasnya memenuhi seisi bus, Aamon yang duduk dibangku paling depan dekat jendela hanya bisa terperanjat ketika acara tidurnya terganggu.
Disampingnya ada Zilong yang sibuk memegang michrophone dan di bangku samping mereka ada Alucard yang juga menyumbang suara untuk menambah volume bernyanyi.
Aamon mendengus pelan sambil memijat pelipisnya.
Sebulan terlewati begitu saja, Aamon hampir tidak pernah berinteraksi bersama Xavier lagi setelah itu, paling hanya saling menyapa ketika berpapasan, namun disisi lain hubungan dia dengan Natan entah kenapa menjadi semakin dekat.
Meskipun masih lewat daring alias online, karena terkadang Natan hanya bisa datang kesekolah di waktu-waktu tertentu.
Kedatangannya dikelaspun dapat dihitung dengan jari, dan itu tentu tidak cukup untuk Aamon yang sudah kepalang terikat sama Natan.
"Lagi lagi! Cari lagu yang lebih seru!"
"I'm Not The Only One - Sam Smith, PAK TOLONG BANGET NIHH!"
Aamon mengernyit mendengar suara ujaran itu dari belakang, suaranya Hanzo yang seperti tengah melemparkan sarkastik pada seseorang.
"Wahaha kenapa tuh zo, Haya pacar kamu tuhh!" Ujar Alucard sambil menoleh kebangku dibelakang.
"Bukan pacar ku!"
"Yaudah, Pak Jhonson, lagu I'm not the only one dong, yuk bisa yukk."
Aamon bisa melihat jempol pak supir dinaikan sebagai isyarat bahwa lagu tersebut akan diputarkan didalam bus mereka.
Dirinya menghela napas sambil menegakan duduknya, sepertinya Zilong masih belum sadar kalau Aamon baru saja bangun, alasan sebenarnya kenapa Zilong duduk didepan tuh ya karena dia ketua kelas, yang mana itu jadi masalah buruk untuk Aamon disini.
Soalnya Zilong tuh termasuk member kelas yang juga berisik kalau urusan beginian.
Apalagi sekarang, lagu bernuansa galau dari Sam Smith itu mulai di putar dan Alucard, Zilong, beserta teman sekelasnya yang lain mulai menyanyikan lagunya bersamaan
"Butuh minum?"
Aamon terperanjat ketika sebotol minuman diulurkan dari depan, dia mendongkak dan bola mata birunya seketika melebar tidak percaya, dikursi yang ada didepannya terdapat Natan yang tengah mengulurkan sebotol air mineral dengan sebuah senyuman hangat.
"P-pak Natan?!" Suaranya terdengar serak dan juga agak gatal akibat baru bangun tidur.
Aamon tidak sempat membereskan wajahnya maupun rambutnya setelah tidur sejak perjalanan study tour ini dimulai.
Dirinya berdehem sembari menatap Natan dengan gelagapan, perasaan waktu berangkat tadi kursi didepannya ditempati oleh pak Roger deh. Kok sekarang malah ada Pak Natan disana?!
Aamon berusaha menenangkan degupan jantungnya dan bertingkah normal, ini tuh sudah sebulan semenjak mereka tidak bertemu secara langsung!
Kau pikir Aamon harus kayang gitu karena saking senangnya bisa melihat sang pujaan hati lagi ada dihadapan mata dalam waktu yang lumayan lama!?
Dia sempat berpikir kalau ini cuma ilusi, tapi waktu ngeliat Natan masih mengulurkan sebotol minuman itu padanya, Aamon tau kalau pria itu nyata!!!
Oke, tenang... Tarik napas dulu Aamon...
Meskipun wajahnya pasti terlihat datar kalau diluar, sebenarnya Aamon tengah mengalami kesaltingan brutal saat ini.
"Terimakasih pak Natan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovers | Natan x Aamon [Discontinue]
FanfictionJANGAN PLAGIAT! [BXB] [FLUFF] [15+] Aamon, 17 tahun, masih jomblo, wajah rupawan dan fans nya seperti semut pada tumpukan gula. Sayangnya sifatnya sangat dingin dan tidak memperdulikan sekitar. -Pantes jomblo, EKHEM. Natan, 25 tahun berasal dari Eru...