Masih kecil

45 5 0
                                    

"Ka Raka maaf ya, tadi aku ngomong gitu" ucap Bila menghampiri Raka yang sedang beberes untuk pulang kantor.

"Omongan yang mana Bil? maksud kamu yang tadi siang? santai aja sama aku.." balas Raka sambil menepuk kepala gadis mungil itu.

"Thank you ka Raka udah berbesar hati hehe, yaudah aku balik duluan. Bye" ucap Bila sambil berlalu dari hadapan Raka.

"Ok bye" balas Raka sambil menaikan alisnya dan menggeleng kepala. Ia dan Bila adalah teman baik di kantor, mereka selalu dapat berdiskusi topik-topik menarik lain di luar masalah kerjaan. Bila adalah gadis yang cukup menarik untuk Raka. Menurut Raka, Bila sangat berpikiran terbuka dalam setiap diskusi dan tidak pernah meperlihatkan ketertarikan padanya sebagai lawan jenis. Berbeda dengan teman sekantor lainnya.

"Naksir nih? Mau aku jodohin nggak?" ucap Tedi mengagetkan Raka. Tedi adalah atasan Raka. Pria berusia 35 tahun, dan sudah beristri. Perawakannya bersih dan rapi, tinggi 170 cm, dan sangat karismatik.

"Apa sih bang Tedi. Kita hanya mengobrol saja tadi." balas Raka mencoba menjelaskan yang sebenarnya.

"Ngobrolnya nyambung, hatinya gimana?" balas Tedi menggoda Raka sambil berkedip.

"Gimana ya?" balas Raka lagi, sambil memakai jaketnya untuk bersiap pulang.

"Aku sih yes Rak. Cocok cocok aja." ucap Tedi tak berhenti menggoda Raka.

"Aku nggak tahu bang. Bila masih kecil." balas Raka singkat.

"Kecil gimana maksudmu? iya dia mungil gitu, tapi bukan anak kecil." balas Tedi tak menyangka dengan ucapan Raka.

"Dia pernah cerita ke aku, dia nggak suka hubungan yang intens. Terlalu terikat dan menjebak. Jadi menurutku dia masih kecil, karena baginya hubungan semacam itu adalah hal yang hanya dilakukan oleh orang orang tua saja." ucap Raka berusaha menjelaskan.

"Dan anak muda ini ingin segera menjadi orang tua, begitu bukan?" balas Tedi sambil tersenyum dan menepuk badan Raka.

"Aku balik duluan ya bang, aku akhiri pembicaraan hari ini. Bye." ucap Raka mengakhiri pembicaraan mereka. Raka berlari kecil sambil menggeleng kepalanya.

"Dasar anak muda, kalau suka ya bilang suka." teriak Tedi kepada Raka. Raka yang sudah berjarak sekian meter darinya, tampak senyum dan menggeleng-geleng kepala.

SebilahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang