Suara ketukan pintu di sabtu pagi, seketika membangunkan Bila dari tidurnya. Ia cukup kesal. Waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Ia menghela napas panjang, dan beranjak dari tempat tidur.
Bila membuka pintu depan tak sampai setengah, lalu mengadahkan kepalanya di balik pintu. "Ada urusan apa?"
"Ibu ada di rumah?" tanya seseorang di balik pintu itu. Tampaknya, beliau adalah wanita paru baya usia 50 tahun.
"Nggak ada." jawab Bila singkat, lalu menutup kembali pintunya. Ia tampak kesal karena tamu tak diundang yang mengganggu waktu istirahatnya.
"Kapan balik?" tanya wanita itu lagi.
"Nggak tahu." Jawab singkat Bila. Ia tak ingin menghiraukan dan bergegas melanjutkan tidurnya.
Perlu diketahui, Bila memiliki karakter yang kurang baik di mata tetangganya. Ia tak cukup ramah dengan setiap orang yang datang bertamu ke rumahnya. Baginya, rumah adalah tempat membebaskan diri dari atribut-atribut yang melekat padanya. Ia hanya ingin menjadi diri sendiri yang terbebas dari tuntutan sosial. Di rumah ia ingin bebas mengenakan pakaian apa saja yang nyaman baginya, melakukan kegiatan apapun yang disukainya. Ia tak ingin seorang tamu mengganggunya.
Pribadinya yang tak pandai bersosialisasi, cukup kaku dan tidak penasaran dengan urusan orang lain, membuatnya terdengar arogan.
Ya benar, Bila adalah gadis yang arogan dan cukup blak-blakan. Ia tak penasaran apalagi peduli dengan urusan orang lain. Terlebih, ia tak suka orang membicarakan urusan orang lain di sekitarnya. Ia tak suka bergosip dan menghindari obrolan yang membuatnya mendengarkan urusan orang lain. Apakah anak tetangga berselisih? bercerai? berselingkuh? Apa pentingnya? Sekalipun urusan-urusan itu senang dibicarakan oleh orang-orang, baginya tak menarik. Tepatnya, tak memberi manfaat padanya.
Berbeda dengan kebanyakan orang di sekitarnya. Bila memang menarik diri dari hubungan sosial. Meski demikian, Bila adalah gadis yang melakukan hal-hal yang ia senangi, seperti membaca buku, menulis artikel ilmiah juga cerita fiksi, mengikuti webinar, mengikuti kelas bahasa, dan kegiatan lainnya. Ia ingin menambah wawasan dan menjadi orang yang produktif.
Mungkin benar, ia memilih kegiatan yang tak banyak berhubungan dengan manusia. Baginya, hubungan antar manusia adalah yang paling kompleks. Cukup melelahkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebilah
Teen Fiction24 tahun, setahun menuju usia seperempat abad. Ini cerita Sebilah bertahan hidup untuk menemukan apa yang hilang dari dirinya. Dari Sebilah, kamu mungkin menemukan dirimu sendiri. Menemukan bagian dari dirimu yang hilang. Apa yang ingin kamu temukan...