Pegawai kontrak

44 5 0
                                    

"Sebel ah.." gumam seorang gadis beralis tebal dengan kulit sawo matang. Gadis itu bernama Hana, teman sekantor Sebilah.

"Kenapa Han?" jawab Sebilah, menyadari panggilan temannya.

"Kabarnya bakal ada rapat seleksi pegawai tetap pekan depan."

Dengan wajah datar, Bila hanya memandangi temannya Hana. Bila dan Hana adalah pegawai kontrak di Perusahaan Penerbitan. Sudah masuk tahun ketiga untuk Bila sebagai pegawai kontrak, sementara Hana sudah masuk tahun kelima. Keduanya sudah bekerja keras menjadi pegawai tetap.

"Aku masih dihidupi sama bapak ibu, makan gratis, nggak bayar air dan listrik, setidaknya sebulan sekali saat gajian bisa nraktir orang rumah. Pengen deh dinafkahin suami, hehehe" curhat Hana, yang seketika membuat tawa Bila meledak.

"Kalau nikah sama orang yang baik, pengertian, mencintaimu apa adanya, hobi memberi, udah kayak menang lotre Han. Kalau sebaliknya?" Bila menatap Hana melotot sembari menepuk pundak temannya itu.

"Penjara seumur hidup." jawab singkat Hana dengan wajah memelas.

"Tapi kan, bisa cerai dan nikah lagi." sambung seorang pria, Raka. Pria 27 tahun berkulit putih dengan tinggi badan 172 cm dengan berat badan proporsional. Cukup tampan, perawakannya bersih dan rapi. Ia adalah pegawai tetap, atau tepatnya setahun lalu diangkat jadi pegawai tetap. Mujur sekali.

"Nikah aja belum, pikirannya udah traveling nikah lagi. Dasar buaya." jawab Hana tertawa lepas.

"Iya deh pegawai tetap bisa nikah lagi," tambah Bila meledek Raka.

"Ya.. yang satu pikirannya mesum yang satu dengki dan seuzon. Jujur aja, apakah ada yang salah dari pria duda dan wanita janda? dalam hidup ini, berhasil dan gagal adalah hal umum, tetapi bukan sesuatu yang salah dan hina."  Raka menimpali, merasa benar.

"Yang salah manusia Rak. Manusia manusia di sekitar kita. Meski tidak peduli, kita selamanya tidak bisa menutup telinga. Kita bisa mendengar banyak hal menyakitkan." Balas Bila, ia merasa Raka perlu realistis.

"Udah udah, topik ini terlalu serius untuk aku yang belum diseriusin dia." Ucap Hana menyela pembicaraan yang rumit baginya.

"Halah.. halah.." ucap Bila dan Raka bersamaan. Ketiganya pun kembali ke ruangan kerja masing-masing. Jam istirahat siang sudah berakhir.

SebilahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang