-Happy Reading-
.
.
.
_______________
"Kak damar?" Panggil nadia saat matanya menangkap sosok yang bernama damar itu masuk kedalam kantin. Posisinya mereka duduk dibarisan paling kanan dimeja kedua didekat jendela.
Meja itu memang menjadi tempat favorit mereka karena kalo kata mega 'duduk disini tuh ibarat menyelam sambil minum air' sebab dari jendela mereka bisa mengintip para pemain basket yang ganteng-ganteng yang bisa meningkatkan imun para ciwik ciwik alias cuci mata.
Yaaa.. mereka memang penggemar basket tapi bukan gemar sama cabang olahraga nya tapi sama pemain-pemain nya, salah satu pemainnya ya ini cowok yang dipanggil nadia tadi.
"Iya?" Jawab damar dengan senyum nya ramah.
"Kata tiara kalo lagi jalan tuh jangan berlebihan" Saut nadia yang langsung mendapat cubitan dari sang empu.
"Ihh enggak yah kak damar, itu bukan kata aku" Semburat merah tercetak jelas di kedua pipi tiara, malu.
"Aww aww sakit ti sakit" Bisik nadia kesakitan.
"Kenapa lo bawa-bawa nama gue?" Tanyanya ikut berbisik. Nadia hanya menyengir kuda sambil mengacungkan kedua jarinya tanda piss.
Damar menautkan kedua alisnya bingung "maksudnya? Berlebihan apanya yah?"
"Maksudnya jangan berlebihan gantengnya kak damar" Timpal mega ikut-ikutan.
"Iiihh lo lagi apaan sii, jadi malu kan gue" Geram tiara berbisik sambil menutup wajahnya dengan snack.
Sedangkan wafa hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah ketiga sahabatnya ini.
Damar terkekeh dan berlalu pergi begitu saja meninggalkan keempat cewek yang bisa-bisa nya menggoda dirinya.
Damar Mahendra. Itulah nama panjangnya. Damar ini ketua OSIS di SMA bina nusantara. Damar juga masuk ke deretan cowok tertampan di SMA itu bahkan perawakan nya yang tegap dan penuh wibawa menjadi salah satu daya tarik bagi dirinya. Banyak penggemar cewek yang mengagumi damar termasuk tiara.
Yups.. Tiara. Semenjak tiara putus dari gema, mantan yang ke sembilannya itu tiara tiba-tiba saja mengagumi sosok damar. tiara juga sempat berfikir bagaimana pun caranya damar harus menjadi pacar kesepuluh nya. Dan ketiga sahabat nya jelas mengetahui jika tiara menyukai damar. Makanya sampai saat ini mereka selalu menggoda tiara saat damar berlalu dihadapan mereka, yaa meskipun mereka juga tau kalo tiara sudah menikah, dan mereka ngelakuin hal itu hanya sekedar untuk bercanda.
Tapi tapi tapi... Rasa suka yang tiara pendam untuk damar itu sudah tak lagi berguna. Karena sampai kapanpun dia gak bakalan bisa bersatu dengan damar. Dia harus sadar posisi kalau dia sudah dimiliki oleh laki-laki lain.
Dan sejak saat itulah tiara sudah tak lagi menginginkan cowok itu, sebisa mungkin ia harus menerima apapun yang menjadi takdirnya, termasuk menerima si cowok tengil yang kini menjadi pendamping hidupnya.
Dan ekhem.. Tiara akui yang menjadi suaminya saat ini kadar kegantengannya memang melebihi sang ketos. yaa..walaupun akhlaknya berbanding terbalik dengan damar.
"Ya ampun ya ampun ya ampun, malu banget gueeee.. Eeuuuh elo si ahh"
"Lo liat kan tadi? Damar menanggapi nya dengan senyuman tir" Saut nadia berbangga diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Relationship
Teen Fiction"Gue gak tau kenapa nasib gue berakhir di elo si, cowok nyebelin minim akhlak euuuuuuhh males gue sama lo" ~Mutiara Mahesa "Nih harusnya kamu itu bersyukur nikah sama cowok tampan kaya gue, banyak loh cewek diluar sana yang mau sama gue" ~Anrez Bra...