🔞'Panggil aku Rere ya sayangku!!'||Chapter VI

481 27 0
                                    

"...kira-kira begitulah ceritanya nak Andre, Nasi sudah menjadi bubur, tetapi bubur tetap bisa dimakan, benar kan, tuan Alexandre?"

°°°
"Terima kasih atas penjelasannya ayah, maaf karena saya sudah tidak sopan pada ayah," titah pria bersurai hitam dengan stripe putih itu yang kemudian berdiri dari duduknya dan kemudian membungkukkan badannya.

"Sama-sama nak Andre dan tidak usah terlalu dipikirkan, ayah sudah menganggapmu sebagai anak sendiri kok," ujar pria bersurai hitam itu sambil tertawa renyah.

"Kalo begitu saya dan Reyno permisi dulu, sampai jumpa ayah," ujar sang menantu yang kemudian berdiri dan meraih tangan kecil istrinya.

"Kalian tidak mau menginap dulu disini? Diluar hujan loh, sekalian papah mau nostalgia dulu sama Reyno," ujar sang mertua.

"Memangnya papah tau darimana kalo diluar hujan?" Tanya si pria mungil bersurai coklat itu.

"Papah tau karena papah punya mata batin! Hahahaha," ujar si pria bersurai hitam itu.

Rey dan Andre hanya terdiam melihat kelakuan ayah mertua dan papahnya itu.

__________________________________
__________________________________

Setelah makan malam, Rey dan Andre memutuskan untuk menginap *walau sebenarnya dipaksa //plak.
Mereka tidur di kamar Rey yang dulu ia gunakan saat masih tinggal di rumah ini. Dan di dalam kamar itu terlihatlah sepasang pasutri (pasusu) yang saling diam-diaman, sang istri diam sambil menggigit bibir bawahnya, sementara sang suami diam dengan menunjukkan raut wajah bingung (?) nya.

"Rey," panggil sang suami pada sang istri setelah saling diam-diaman selama beberapa menit.

"I-iya?!" sang istri gelagapan karena terkejut atas panggilan sang suami yang dari tadi diam saja dengan wajahnya yang terlihat,, bingung (?)

"Masih mual?" tanya pria bersurai hitam dengan stripe putih itu.

"E-enggak kok...," jawab si pria bersurai coklat itu.

Setelah percakapan singkat itu, kedua pasutri (pasusu) itu kembali diam-diaman hingga sang suami kembali membuka suaranya.

"Maaf," gumam sang suami dengan suara yang sangat pelan namun tetap dapat terdengar oleh sang istri mengingat sang istri yang memiliki pendengaran yang cukup tajam.

"Buat apa?" Tanya sang istri yang bingung.

"Ma-maaf karena sudah narik-narik kamu dan ngebentak-bentak kamu...," lanjut sang suami dengan terbata-bata.

Sang istri hanya diam saja sambil menatap sang suami dengan tatapan mata yang memicing, berpura-pura ngambek.
Sang suami yang melihat ekspresi dari sang istri sontak terkejut dan gelagapan, bingung harus berbuat apa hingga akhirnya ia kembali bersuara,

"A-andre tau andre salah... makanya Rey maafin Andre yaa..." mohon Andre dengan menampilkan puppy eyesnya.

"I-imut bangett,, eh-eh tahan Rey, kamu gak boleh nunjukin kegemasanmu pada Andre untuk saat ini!!Kamu harus fokus ngambek dulu!!" Ujar Rey dengan semangat membara-bara di dalam hati.

"Ekhem-ekhem, boleh. Aku akan maafin kamu," ucap Rey sambil bersedekap dada. Andre yang mendengar itu sontak tersenyum bahagia dengan mata yang berbinar, Andre segera merangkak menuju Rey hendak memeluk Rey namun tiba-tiba,

"Tapii-!!" Lanjut Rey.

"Kamu harus manggil aku dengan panggilan khusus" Lanjut Rey lagi dengan seringaian nya.

"Itu aja?! Okee!!" Andre langsung menerima persyaratan dari Rey dengan semangat.

"Oke, coba Andre yang cari panggilan khusus buat Rey" Perintah Rey pada suaminya.

"Ha?Ta-tapi Andre gak pinter nyari nama, yang ngasih nama kucing Andre aja bibi (pembantu) Andre" Cicit Andre sambil menunduk.

"Gak!Pokoknya Andre yang harus nyari namanya sendiri," perintah Rey dengan ekspresi (sok) galaknya.

"Emmm...!!Andre gak bisa Reyy!!" Rengek Andre dengan matanya yang mulai memerah menandakan ia akan menangis.

Rey yang melihat Andre sudah dalam mode manja pun mendengus kesal, Andre kalo udah marah nyeremin banget tapi kalo udah mode manja dia itu manja banget, segala keinginannya harus terpenuhi kayak orang ngidam dan bahkan bisa sampek nangis cuma gara-gara hal sepele.

"Yaudah, yaudah panggil aku Rere ya sayangku!!" Titah Rere dengan nada sensual.

"Oke Rere!!" Ucap Andre yang kemudian langsung menerjang istrinya kemudian memeluknya dengan erat.

"Emmm... Rere harum!!" Ucap Andre sambil mengendus-endus leher putih istrinya.

"Akh! Andre jangan diciumin kayak gitu!!Rere sensitif dibagian itu tauu" Marah Rere pada suaminya.

"Iya maapp" Ucap Andre yang kemudian meletakkan kepalanya di dada berisi, milik istrinya.

"Rere...," panggil Andre sambil mendongak menatap istrinya.

"Hemm, apa?" Jawab Rere dengan memejamkan matanya sambil memeluk sang suami.

"Aku mau ngewe sama Rere!!" Pinta Andre dengan mata yang berbinar.

"Ha?! Gak boleh!!" Ujar Rere yang langsung menolak keinginan suaminya.

"Eeeeh?? Kenapa?!!" Tanya sang suami dengan matanya yang mulai memerah.

"Gak boleh, tadi dokter Paijo kan bilang 'tolong untuk tidak melakukan seks terlalu sering' gitu kan?!!" Marah Rere sambil menatap (sok) galak kepada suaminya.

"Kan bilangnya jangan terlalu sering bukan jangan sama sekali kan?!" Rengek Andre dengan matanya yang memerah.

"Tapi tetep ga- akhh!!" Teriak Rere yang terkejut karena badannya yang tiba-tiba diterjang oleh sang suami tercinta.

"Pokoknya Andre mau ngewe sama Rere! Titik!!" Ujar Andre sambil mengurung kedua tangan sang istri dengan menggunakan satu tangannya saja.

"Ta-tapi ahh!!Andre!!"Desah Rere yang geli karena bagian sensitifnya di endus-endus oleh Andre.

"Hummm...leher Rere wangii!!" Ujar Andre sambil mengendus-endus leher sang bottom dan kemudian menjilat, menggigit, menghisap dan menciptakan 5 tanda kepemilikan di leher putih itu.

"Nah yang di leher udah!!" Ujar Andre sambil menatap bangga pada hasil karyanya itu.

"Sekarang yang di dada!!" Ujar Andre dengan semangat sambil membuka kaos sang istri hingga terlihatlah dua buah puting cantik dan kemudian tanpa aba-aba Andre langsung menghisap dan menggigit puting berwarna pink itu, sementara itu satu tangannya yang nganggur ia gunakan untuk memelintir puting yang satunya lagi, kemudian Andre melepas kukungannya pada tangan cantik sang istri, kemudian tangannya itu ia gunakan untuk mengocok 'adick' mungil milik istrinya.

"Ahh...A-andrehh..." Desah Rere sambil menarik rambut sang suami karena keenakan oleh servis yang diberikan oleh sang suami.

Saat sang istri akan mengeluarkan cairan putihnya, tiba-tiba,

"Mas"

Bersambung-

Tolong berikan kritik dan saran untuk saya, karena ini adalah pertama kalinya saya menulis novel.
Jika kalian suka silahkan vote, jika tidak suka juga tidak apa-apa.

M.H.A
Selasa, 14 Juni 2022

Cantiknya, Istriku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang