|| 𝐝𝐮𝐚 𝐩𝐮𝐥𝐮𝐡

241 36 8
                                    

"Hari ini Takuya-senpai akan mengajakku kencan, aku harus bagaimana Hikari-chan?!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini Takuya-senpai akan mengajakku kencan, aku harus bagaimana Hikari-chan?!!"

Gadis Sano itu beberapa kali menghela nafas, ia mendengar keluhan dari sahabatnya yang meminta solusi dari percintaannya dan bahkan Hikari tak memiliki pengalaman berkencan selama hidupnya.

Hikari tersenyum lega, di kehidupan ini Chika terlihat sering tersenyum ceria bahkan sangat berbeda dengan Chika yang selalu terpuruk di masa lalu karena terpaksa menikah dengan seseorang yang usianya sangat jauh lebih tua dari Chika.

"Kurasa dress merah muda itu akan cocok untukmu, Takuya-senpai bukan orang yang pemilih dan juga dia sangat mencintaimu" ujar Hikari pada sahabatnya.

"Hontou? Apa dia akan benar-benar menyukai penampilanku?" tanya Chika ragu.

Hikari terkekeh kemudian mengangguk, "Tentu saja, Chika kami ini kan adalah yang tercantik diantara aku dan Nami-chan" ujar Hikari.

Chika berlari memeluk Hikari, ia bahkan merasa sangat gugup karena ini adalah kencan pertamanyaㅡlebih tepatnya untuk pertama kalinya pria bernama Matsumoto Takuya mengajaknya berkencan, biasanya selalu Chika yang mengajak.

Usai mengunjungi rumah Chika kini gadis Sano itu bergegas pergi menuju suatu tempat. Ia mengunjungi berbagai macam toko yang terkenal di seluruh kota Shibuya.

Hikari menoleh, ia merasa seseorang mengamatinya namun anehnya orang itu tak berada di sekitarnya. Hikari segera berpikir untuk pulang saja karena semakin ia ada disini maka ia akan semakin merasa seseorang sedang mengintai dirinya.

"Tadaima" Hikari memasuki rumahnya lalu menatap foto yang terpajang di ruang tengah.

"Okaeri, Hika-chan" Emma berlari menghampiri adiknya yang baru saja kembali dari rumah temannya itu.

Emma terdiam saat melihat Hikari yang terus menatap foto itu. Emma tahu jika Hikari adalah orang yang sangat dekat dengan Izana bahkan cenderung sering menempeli Izana setiap saat.

Emma menghampiri Hikari lalu memeluknya, menenangkan adiknya yang saat ini sedang bersedih setelah kepergian Izana saat itu.

"Kau merindukannya? Dia pasti akan sangat merindukanmu juga" ujar Emma pada Hikari.

"Onee-chan, apa Izana-nii merindukanku juga? Bukankah dia sudah pergi sangat lama, kenapa dia tidak kembali ke rumah ini?" sahut Hikari.

Emma terdiam kemudian kembali menatap adiknya, "Mochiron, Izana sangat menyayangimu sejak kau dilahirkan oleh ibumu dan kami juga sangat menyayangimu melebihi rasa sayangku pada Mizuki" ujar Emma pada adiknya.

Perasaan Hikari mulai melega, ia bersyukur karena terlahir dari keluarga yang hangat seperti ini meskipun ini adalah kehidupan keduanya setelah ia menyaksikan keluarganya mati di depan matanya sendiri.

Ia ingin menjadi lebih kuat lagi meskipun ia adalah seorang perempuan tetapi Hikari tidak mau menjadi seorang perempuan yang lemah.

Hari-hari berikutnya Hikari melakukan kegiatannya seperti biasa hingga tepat di hari itu Hikari melihat beberapa kelompok yang berkerumun di area stasiun kereta api.

𝑰 𝒘𝒊𝒍𝒍 𝒔𝒂𝒗𝒆 𝒚𝒐𝒖! [ ᵗᵒᵏʸᵒ ʳᵉᵛᵉⁿᵍᵉʳˢ ˣ ᶠᵉᵐ ʳᵉᵃᵈᵉʳ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang