2

204 16 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya, bantu follow juga....

Buat yang udah dukung terus karya aku makasiii.....

•••

"LUNAAA"

Syerin berlari kearah Luna. Dia memeluk Luna, dan Luna menangis dalam pelukan Syerin.

"Syutt, udah ya jangan nangis lagi" Syerin mengelus punggung Luna guna menenangkannya.

"Maaf hiks, maafin gue Rin. Gue emang pembawa sial, maafin gue hiks" bukannya mereda tangis Luna semakin histeris.

Yang ada dipikiran Luna saat ini adalah perkataan Kenzo yang selalu berputar di dalam otaknya. Syerin merasa tak tega dengan sahabatnya.

"Udah ya, jangan didengerin ucapan kak Kenzo. Itu semua gak bener"

"Nggak Rin, apa yang dibilang sama Kenzo itu benar"

"Syutt, udah jangan dipikirin lagi. Sekarang kita masuk ya bentar lagi pelajaran terakhir dimulai" Luna mengangguk. Dengan sisa tenaga yang ada dia berdiri dibantu oleh Syerin.

"Ayo"

Luna dan Syerin pergi dari gedung tua itu kembali menuju sekolah. Selama dilorong banyak yang memandang remeh Luna. Tak jarang juga yang membicarakan keburukan Luna.

"ALUNA!!!" Aluna dan Syerin berhenti lalu membalikan tubuhnya melihat siapa yang berteriak memanggil nama Aluna.

Saat mengetahui orang tersebut, tubuh Aluna bergetar ketakutan secara tiba - tiba. Syerin juga ikut terkejut, ditambah dengan ekspresi Luna yang seperti itu.

"Lun, Lun tenang Lun" Syerin berusaha menenangkan tubuh Luna, namun gagal. Tubuh Luna semakin bergetar saat seseorang yang memanggilnya itu mendekat kearahnya.

"Sini kamu" seseorang itu menarik Syerin menjauh dari Aluna.

"Ngapain kamu nolongin dia. Perempuan pembawa sial!" Ujarnya tajam. Ya, seseorang itu adalah Kenzo.

"A-aku--"

"Aku tau kamu perempuan baik - baik sayang. Maka dari itu aku gak mau kamu disakitin sama dia. Terutama ikut kebawa sial karena dia" ujar Kenzo sembari menggenggam kedua tangan Syerin.

Aluna terkejut dengan ucapan Kenzo barusan.

"S-sa-sayang" lirihnya dengan derai air mata.

"Syerin" lirihnya meminta penjelasan pada Syerin. Namun seolah kaku, Syerin hanya diam tak membalas ucapan Aluna.

"Lo pasti bingungkan kenapa gue panggil Syerin sayang. YA KARENA SYERIN PACAR GUA ANJ*N*. DIA MINTA GUE BUAT TERUS NERIMA LO TAPI GUE GAK BISA. GUE GAK SUDI SUKA SAMA CEWEK MURAHAN KAYAK LO!!!"

"Syerinn" ujar Luna yang semakin melirih. Dadanya semakin terasa sesak saat mengetahui fakta yang sebenarnya. Bahwa sahabatnya adalah pacar dari crushnya sendiri.

"KENAPA? LO MAU NYALAHIN SYERIN? IYA!!! HARUSNYA LO TUH NGACA KALO LO ITU BEDA SAMA SYERIN. SYERIN GAK MURAHAN KAYAK LO!!!!"

"LO TUH MURAHAN, BEGO, UDAH TAU GUE GAK SUKA SAMA LO MALAH LO KEJAR. HARUSNYA SAAT GUE SELALU NOLAK PEMBERIAN LO TUH SADAR BUKAN SABAR. BERAPA KALI GUE HARUS JAUHIN GUE!!!"

"SADAR DIRI!!! GIMANA CARANYA ORANG MAU NGEHARGAIN LO KALAU LO NYA KAYAK GINI!!!!!"

"DASAR B*TCH!!!!" Setelah mengatakan itu Kenzo menarik Syerin pergi dari hadapan Luna.

Banyak siswa - siswi yang juga mencemooh Luna, bahkan ada yang memvideokan kejadian tadi untuk diupload diakun lambe turah sekolah.

Sedangkan Luna terisak kembali menangis deras. Air matanya tak bisa berhenti mengingat ucapan Kenzo. Jadi selama ini Syerin berkorban untuknya dan mendukungnya, padahal Kenzo adalah kekasih Syerin.

ALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang