Eksekusi yang dilakukan kepada Cervic telah berakhir. Kepala yang terpajang di tengah kota kini sudah mulai di kerumuni oleh lalat. Benar sudah seminggu semenjak penangkapan Cervic sang penyebar sekte sesat di kota Strasbourg. Ronald yang minggu lalu datang ke rumah sehat untuk melihat hasil penelitian masih belum menemukan jawaban. Para ahli mengatakan bahwa masih menunggu sekitar satu minggu lagi agar hasilnya keluar.
Namun setelah pengeksekusian Cervic, wabah di kota itu masih belum menghilang. Bahkan korban jiwa yang diakibatkan kelelahan semakin meningkat. Kini ada 100 orang lebih dinyatakan meninggal dikarenakan kelelahan, stroke, dan serangan jantung. Para korban yang sudah meninggal, jasadnya di kremasi pada sebuah lapangan yang amat luas di pinggir kota. Saat ini para dokter dan celcus tengah mencari obat atau vaksin untuk mencegah penyebaran dan menyembuhkan para warga yang sudah terinfeksi. Para petinggi kota juga tengah mencari solusi yang tepat untuk meredakan epidemi ini. Dengan mengkarantina para warganya yang tidak terinfeksi virus ini dan melarang semua orang untuk keluar dari kota ini sampai wabah ini dapat diatasi. Selain itu penggunaan gandum sebagai bahan makanan pokok diberhentikan produksinya dan digantikan dengan jagung atau beras.
bagi yang gak tau celcus, dia kaya tabib gitu
Hal ini ditetapkan setelah hasil penelitian dari para ahli keluar. Dimana jamur yang terdapat pada gandum tersebut memang dapat meredakan rasa sakit yang dirasakan pengunanya. Namun efek sampingnya adalah mereka akan mengalami halusinasi yang sangat hebat. Maka dari itu beberapa orang yang mengalami halusinasi tersebut merasakan bahwa dirinya sangat tenang sehingga membuat mereka ingin menari dengan gembira. Disisi lain efek stress para warga yang dikarenakan pajak yang ditetapkan semakin tinggi menjadi alasan utama memperparah virus ini menyebar.
Beberapa dokter dan celsus berusaha mencari obat yang tepat bagi para warga yang terinfeksi. Namun usaha yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Mereka berhasil menangani penyebaran virus aneh ini tapi tidak dengan penyembuhannya. Hanya beberapa kasus dimana para korban yang terkena virus tersebut selamat setelah menari seharian hingga pingsan. Setelah ditanyai perihal hal itu, mereka tidak tau kenapa mereka bisa bertingkah seperti itu. Tapi beberapa dari mereka mengatakan bahwa mereka memakan gandum tersebut namun dalam jumlah porsi yang sangat sedikit sehingga efek yang dikeluarkan tidak terlalu parah.Tapi bagi mereka yang mengonsumsi gandum tersebut secara berlebihan tidak dapat ditolong. Setelah mereka pingsan, mereka akan terus menari tanpa henti hingga nyawa mereka melayang begitu saja.
Dan sebulan setelah kejadian itu, wabah di kota Strasbourg kini turun drastis dengan meninggalnya para warga yang sudah terjangkit. Tercatat terdapat 200 korban jiwa yang meninggal dalam keadaan menari. Dan kini kota tersebut kembali menjadi kota yang damai dan tentram, tak adanya teriakan yang mencekam dan mayat mayat yang berserakan di seluruh kota. Terlepas dari kejadian yang mengerikan itu, Walikota Strasbourg memberikan penghargaan kepada orang yang telah berjasa dan ikut berpartisipasi dalam mencari kebenaran akan kejadian lalu. Para tentara mendapat penghargaan atas jasa mereka yang membantu para warga untuk tetap tenang dan tidak panik dalam masa karantina.
Ronald yang berjasa besar dalam tragedi ini tak luput dari pujian para warga kota Strasbourg termasuk dari sang Walikota . Berkat Ronald, wabah ini dapat diatasi dengan baik, meski telah merenggut ratusan korban jiwa. Festival menjadi hidangan utama setelah terbebasnya mereka dari situasi yang mencekam sebelumnya. Para warga gembira terlepas dari wabah aneh tersebut.
Ronald yang kini ada di balai kota bersama Walikota sedang berbincang bincang akan rencana Ronald selanjutnya, ucapan terima kasih diberikan oleh Walikota kepada Ronald yang telah ikut berkontribusi banyak dalam permasalahan kota ini, dan juga menangkap dalang dibalik tragedi ini. Namun dalam obrolan yang tengah asik ini, datang seorang bawahan Walikota yang datang ingin melaporkan sesuatu.
"selamat siang pak, kami mendapat laporan dari kota sebelah bahwa kota tersebut juga mengalami wabah yang serupa seperti kita sebelumnya. Selain itu beberapa kota di eropa juga mengalami hal serupa, dimana beberapa warganya menari tanpa henti hingga mereka kelelahan. Bahkan tidak hanya itu, kami juga mendapati bahwasanya wabah ini pernah terjadi jauh sebelum sampai ke kota ini" ucap bawahan Walikota
Mendengar hal itu, Walikota dan Ronald terkejut akan laporan yang disampaikan. Mereka ingat bahwa Forn ialah sebuah sekte bukanlah nama seseorang. Selain itu, beberapa warga mereka ada yang kabur dari kota ini dengan membawa sekarung gandum dalam keadaan menari.
END
.
.
.
.
catatan: inti dari cerita ini saya ambil dari kisah nyata. bahwasanya wabah menari itu benar-benar pernah terjadi di tahun 1518. tapi untuk alur, sekte dan nama sang tokoh utama itu hanyalah fiktif belaka. jadi jika ada salah kata-kata dalam penulisan saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Terima kasih buat kalian yang sudah baca cerita ini. saya masih belajar akan menulis cerita. jadi saran dan kritik yang kalian berikan dapat memberikan saya motivasi lebih untuk menulis karya yang lebih baik untuk kedepannya

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dancing Plague
Fiction HistoriqueDiambil dari kisah nyata. Strasbourg, kota kecil padat penduduk yang damai harus mengalami serangan wabah misterius yang membuat warga yang terjangkit terus menari sembari mereka menyebut nama seseorang tanpa henti hingga kehilangan nyawa. Roland...