004

1.4K 182 5
                                    

Ga afdol ye kan kalau ga ada kata sapaan dari author yang imouts ini?

Hi!

Sekian:)

Kini Sia tengah berada di gedung mall terbesar di kota x, gadis itu sudah membulatkan tekadnya untuk hidup sebagai Artemesia Isabella Barkley dan langkah pertama yang ia lakukan adalah mengisi ulang walk in closet miliknya yang sebelumnya telah ia...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Sia tengah berada di gedung mall terbesar di kota x, gadis itu sudah membulatkan tekadnya untuk hidup sebagai Artemesia Isabella Barkley dan langkah pertama yang ia lakukan adalah mengisi ulang walk in closet miliknya yang sebelumnya telah ia buang semua baju-baju kurang bahan milik Artemesia.

Sudah beberapa toko yang Sia kunjungi dan terhitung hampir 30 paper bag yang tak mungkin tangan mungilnya membawa semuanya hingga akhirnya pihak mall memerintahkan beberapa orang untuk membawanya dan mengikutinya hingga ia pulang nanti.

Tak jarang banyak pasang mata yang melihatnya dengan bingung, ada pula yang melihatnya dengan tatapan iri juga sinis.

But, who cares?

Ini adalah hidupnya, belanja pun dengan uang miliknya sendiri, siapa yang peduli dengan pandangan orang terhadapnya? Selagi yang dia lakukan tak mengganggu kenyamanan orang lain, maka tak ada yang bisa melarangnya.

Kali ini Sia berjalan menuju ke toko dessert guna membeli beberapa dessert untuk dibawa pulang. Jangan lupakan prinsipnya 'no eat no life'.

Brukk

Tak sengaja gadis itu menubruk seseorang, ah lebih tepatnya ditubruk seseorang.

"Holyshit! Punya mata nggak sih?!Jalan itu pake mata!"

Dengan kacamata yang masih bertengger dihidung mancungnya, Sia mengangkat alisnya menatap datar tiga gadis dengan pakaian ketat dan make up menor yang kini menatapnya angkuh.

"Punya otak nggak sih? Jalan itu pake kaki bukan pake mata." Ucap Sia dingin.

"What the?! Are you?! Artemesia?! Si lontenya Barkley?!"

Sia memutar bola matanya jengah, lagi-lagi dia harus mendengar kata kotor itu untuknya.

Bisa Sia lihat ketiga gadis itu menatapnya dari atas ke bawah dengan tatapan tak percaya mereka.

"Wait! Kemana make up menor lo? Dan, what the fucking clothes are you wearing?!"

Ketiga gadis itu terlihat heboh lantas memutari tubuhnya berulang kali.

"Lo nggak lagi kemasukan kan?" Salah seorang gadis berambut pirang lalu menyentuh jidatnya yang langsung ditepis kasar oleh Sia.

Ketiganya benar-benar dibuat terkejut oleh reaksi Sia.

Hell, siapa yang tidak mengenal the roses? Tiga kembang mawar Gloria D'arcy High School? Victoria, Seline, dan Zea? Yang tak mengenal mereka of course dia adalah anak cupu sekolah yang tak pernah up to date.

Type GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang