010

1.4K 176 27
                                    

Happy fasting cemuaaa><

What a sunny day ygy, sehat-sehat terus sahabat onlenku;*

Byee

"Sentuh dia lo mati!" Semua atensi tertuju pada kelima laki-laki yang berjalan dengan gagahnya ke arah Sia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sentuh dia lo mati!" Semua atensi tertuju pada kelima laki-laki yang berjalan dengan gagahnya ke arah Sia.

Kini mereka semakin menjadi pusat perhatian banyak orang. Dari kejauhan terlihat Dion dkk dengan seorang cewek yang duduk di atas motor Dion baru memasuki pekarangan sekolah, tentu saja atensi mereka tertuju pada tempat Sia berada.

"Pengganggu." Sarkas Sia kembali memutar bola matanya malas.

Sontak hal itu membuat para murid terkejut bukan main, mereka menatap Sia tak percaya, entah darimana keberanian gadis itu berasal tapi tentu hal itu tak akan membawa dampak positif menurut mereka.

Pria itu, Ryu Calix Evander De Arcy sang ketua geng Dragonfield sekaligus anak pemilik sekolah membalas tatapan sarkas Sia dengan tatapan tajamnya.

"Lo berutang budi sama gue," katanya dengan menatap Sia intens, lantas keningnya berkerut.

Huhhh

Terdengar hembusan nafas dari pria itu, dia lalu membuka jaket hitam dengan logo naga emas kemudian melilitkannya di pinggang Sia.

Mata Sia membola sempurna, untung saja dirinya menggunakan kacamata jadi tak ada yang akan menyadarinya.

Tentu bukan Sia saja yang terkejut, para murid di sana dibuat terkejut kembali dengan aksi anak pemilik sekolah itu.

"Lo-lo apa-apaan sih?!" Tanya Sia bergerak cepat ingin melepaskan lilitan jaket itu.

"Jangan dilepas!" Tekan Ryu mendominasi.

Sia mengerjapkan matanya beberapa kali guna menetralkan jantungnya yang berdebar, tangannya bahkan tak bisa ia gerakan lagi. Suara Ryu yang tajam kali ini benar-benar menyeramkan.

Sia mengalihkan perhatiannya dengan membenarkan kacamatanya. Mata Sia terpaku ke arah Dion dkk juga Naomi yang baru saja bergabung dengan kerumunan yang ada.

"Eh geng pengecut udah sampai." Kata Sia dengan senyum seringainya.

"Mereka nggak pengecut kok," imbuh Naomi dengan wajah sok polosnya, "kalau mereka pengecut nggak mungkin mereka bakalan nolongin gue tiap saat," lanjutnya dengan berani menatap Sia.

Sia tersenyum miring, "ya kan lo tuan putrinya mereka makanya harus ditolongin mulu," katanya dengan tampang dinginnya, "but be careful your highness, musuh di bawah selimut itu jauh lebih menyakitkan daripada musuh nyata di depan mata! Ya nggak?" lanjutnya sarkas dan diakhiri sebuah pertanyaan dengan kedua matanya tertuju pada seseorang yang berdiri di barisan Dion dkk.

Type GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang