BCWN - 05

2.2K 285 20
                                    

———————————————

~ H A P P Y  R E D I N G ~

Karya By RaraAthalva_

———————————————






Pagi-pagi sekali di Mansion Rossemerien (Mansion yang ditinggali Anya dan Keluarga.) terlihat Anya tengah berkutat dengan barang-barang didapur.

Jam masih menunjukan pukul 5 pagi, sehabis ia sholat. Anya langsung turun memasak untuk sarapan meskipun di Mansionnya sudah terdapat pembantu seperti Bibi Anas.

Bahkan Pelayan pun sudah ada yang membersihkan Mansion ialah Mbak Ina, Lawa, Tika dan neneng. Lalu perawat kebun ada pak Bondan, lalu Satpam ada Pak Ali dan Supir ada Pak Darus.

Setelah satu jam berkutat dengan makanan, kini Anya membereskan alat-alat yang ia gunakan.

Tina dan Neneng yang memang di tugaskan membersihkan lantai Satu langsung menghampiri Anya saat melihat gadis tersebut mengangkat alat yang baru saja ia gunakan.

"Aduh, aduh... Anya. Sini biar Kak Tina aja yang angkat yah... " Tawar Tina sambil berjalan mendekati Anya.

Anya menoleh menatap dua pelayan tersebut. Mengangguk, Anya menatap alat-alat tersebut. "Ya, udah. Ini, makasih yah, Kak Tina sama Kak Neneng." Ucap Anya sambil menyerahkan alat-alat tersebut.

Kini Anya beralih mengangkat masakannya untuk di tata di atas meja. Dibantu Bibi Anas yang baru saja selesai membuatkan minuman, dan menatap piring di atas meja.

Anya menoleh kearah jam dinding yang tak jauh dari meja makan. "Udah jam enam, banguni kakak dulu, deh. Sekalian siap-siap kesekolah." Gumam Anya pelan.

Kini Anya akan sekolah menjadi murid semester baru seperti yang ia rencanakan dengan El.

Anya langsung memasuki Lift karena ia enggan untuk menaiki Tangga karena tadi saat ia turun ia kenggunakan tangga.

Menekan tombol dua, karena Kamar para Kakak-kakaknya tersebut di lantai dua sedangkan dirinya di lantai tiga.

Anya mengetuk pintu yang pertama ia liat. Pintu kamar dari Garret. Mengetuk pelan pintu bercat hitam tersebut.

Tok, tok, tok...

"Kak Arr... " Namun tak terdengar sahutan. Mencoba memutar kenop pintu.

Klik.

"Ternyata enggak di kunci... " Gumam Anya pelan sambil mendorong pelan pintu tersebut.

Dan terlihatlah kamar bernuansa Biru tua dengan paduan Silver.

Anya langsung menghampiri sang empunya kamar yang masih terbenam dalam selimut Silvernya.

"Kak... " Panggil Anya sambil mengelus rambut pemuda tersebut yang terlihat berantakan.

'Enghh'

Mendengar leguhan Garret, Anya langsung bangun dari duduknya. Memang yang paling mudah di banguni ialah Garret. Karena pemuda itu sensitif dengan gerakan sedikit saja.

"Kakak bangun trus, langsung mandi yah... Aku mau bangunin kak Arkas dulu." Anya berjalan menuju kepintu saat melihat Garret duduk dari baringnya.

"Hm." Sahut Garret masih memejamkan matanya.

Anya pun langsung beralih kekamar Farkas. Kali ini Anya langsung membuka pintu kamar tanpa mengetuk seperti sebelumnya. Entah kenapa, Anya merasa akan sia-sia sebab Pemilik kamar pasti belum bangun.

Became a Character Without a Name.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang