Tigabelas

33 36 34
                                    

Hai..
Apa kabar?

Happy Reading

Tandai jika ada, typo!

•••

Tiga hari berlalu. Selama itu pula Maura tidak pernah melihat ibunya lagi. Yang berjaga, menginap dan merawat Maura. Hanya Ken, Andre, Dion dan Sean. Selama itu pula Maura terus menanyakan keberadaan sang Ibu.

Hari ini, tepatnya Maura berada dirumah sakit selama 5 hari. Hari ini Maura sudah diperbolehkan pulang, dengan syarat harus menjaga kesehatan tubuhnya. Maura teramat senang, karena sebentar lagi ia akan bertemu sang Ibu.

Ken dan Sean. Mereka yang berjaga hari ini. Lantas mereka berdua tengah membereskan keperluan-keperluan Maura selama berada disini. Setelah selesai berkemas, Ken memapah Maura dengan hati-hati.

"Aku bisa sendiri, Ken. Aku udah sembuh!" Cakap Maura sedikit sebal.

"Gue cuman jaga-jaga. Siapa tau tiba-tiba lo lemes atau pusing lagi." Sahut Ken.

"Tapi kan--"

"Nurut Maura." Potong Ken dengan cepat, menatap Maura dari samping.

"Ekhem, gatel-gatel ih disini. Banyak nyamuk, ya gak sih? " Monolog Sean menggaruk-garuk tangannya yang tak gatal.

"Bocah nyambung-nyambung aja!" ketus Maura. Membuat sang empu yang berada disampingnya terkekeh kecil.

Tidak ada percakapan diantara mereka bertiga disepanjang jalan menuju parkiran mobil Ken berada. Mereka tampak bungkam, terlebih Maura yang terlihat pasrah dipapah olen Ken.

"Um.. Ken, aku boleh duduk didepan gak?" tanya Maura takut-takut. Dengan cepat Ken mengangguk dan membuka pintu mobil untuk Maura.

"Kak Maura suka mabuk bang. Ngertiin ya." Ledek Sean membuat sang empu menatapnya sinis. Sedangkan Ken menatap geli Maura.

Maura mendengus kesal. Kenapa harus diperjelas lagi sih! Pikir Maura. Lantas masuk kedalam mobil dengan wajah cemberut.

"Jutek amat, bu." Kekeh Sean kecil melihat raut wajah sang kakak.

"Apa sih Sean. Kamu dari semalem ngeledek terus, bisa diem gak!" Cerocos Maura kesal.

"Nyenyenye" sahut sang empu membuat Maura tambah dongkal.

"Sean gak boleh gitu. Maura kan lagi dalam mode singa." Maura melotot mendengar ujaran dari Ken. Membuat Ken dan Sean tertawa bersama. Berhadapan dengan mereka berdua membuat Maura kesal dan bahagia secara bersamaan.

"Hehe, becanda" lanjut Ken berhenti tertawa saat melihat embun dimata Maura. Maura lantas memalingkan wajah jutek.

Ken hanya terkekeh geli, lantas menjalankan mobilnya dengan segera. Membelah jalanan bersama kendaraan roda empat lainnya. Ken melirik Maura yang terus memalingkan wajah.

Saat melihat Maura tengah memegang perutnya, dengan inisiatifnya. Ken mematikan Ac di didalam mobil dan membukakan kaca jendela disamping Maura. Membuat angin sepoi-sepoi menerjang rambut tergerai Maura.

Maura menatap Ken sebentar lantas mengedarkan pandangannya mencari pemandangan.

"Maura" panggil Ken, namun tak dihiraukan oleh sang empu dan malah meliriknya sekilas.

"Maura" panggil Ken lagi. Tak ada jawaban.

"Gue cuman becanda, Maura. Gue minta maaf." Masih tak ada respon. Membuat Ken kalang kabut sendiri. Lantas Ken baru menyadari, ia mempunyai 2 batang coklat di dalam dashboardnya.

MAURA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang