Enambelas

22 20 25
                                    

Haii..
Apa kabar?

Happy Reading

Tandai, jika ada typo!

•••

Kini, Maura tengah berada di sebuah kostan yang hanya berukuran sepetak. Setelah pulang dari rumah kakek Mugi. Ken lantas mengantarkan Maura kerumah Dion.

Di dalam rumah Dion, ternyata sudah ada tas yang diisi oleh baju milik Maura. Sontak hal tersebut membuat Maura sedih.
Dion mengusulkan agar Maura tinggal bersamanya saja. Namun dengan cepat Maura menolak. Tak ingin merepotkan sang Abang.

Ia juga, akan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Entah kerja apa, itu biar nanti saja dipikirkannya. Yang jelas, kini Maura harus belajar mandiri serta bekerja keras untuk dirinya dan untuk masa depanya nanti.

Waktu sudah menunjukan pukul petang. Maura sudah selesai membereskan barang bawaannya. Ia mengendarkan pandangannya keseluruh ruangan. Ia lantas menghembuskan nafas sekaligus mengelap keringat di keningnya.

Tidak ada kasur, hanya ada karpet kecil pemberian Dion. Satu bantal dan satu selimut yang tipis. Maura menangis dalam diam, meratapi hidupnya yang selalu penuh akan cobaan.

Sampai kapan akan terus seperti ini?

Ia ingin bahagia, ia ingin dikasihi ia juga ingin dimengerti. Sesulit itu kah?

Bukan waktunya menjadi gadis lemah saat ini. Maura lantas menggelengkan kepala sembari mengusap air matanya. Ia tersenyum kecil sembari menyemangati dirinya sendiri.

"Semangat, Maura!  Kamu pasti bisa!" Monolognya.

Setelah itu Maura lantas beranjak keluar dari kostan. Ia celingak-celinguk, terlihat banyak sekali gadis seumuran seperti dirinya. Kemudian menghela nafas lega. Karena ia berada di kostan yang tepat, kostan khusus untuk perempuan.

Setidaknya ia akan merasa aman berada dilingkungan yang dipenuhi oleh perempuan. Maura lantas kembali masuk karena tak tau harus berbuat apa.

Kemudian ia membaringkan tubuhnya di alas tikar yang tipis. Menatap langit-langit kamar kostannya. Maura lantas menghembuskan nafas pelan. Lalu ia tertidur dalam keadaan pikiran yang kacau.

•••

Sebuah mobil mewah berwarna hitam terparkir dipekarangan rumah Kakek Mugi. Sang pemilik mobil tersebut, membuka pintu. Dua wanita cantik dengan pakaian mewah yang sedikit terbuka itu turun dari mobil dengan kaca mata hitam yang bertengger dihidung mancung kedua nya.

Dua wanita tersebut Naomi dan tunangan nya Ken. Yang tak lain adalah Mona. Wanita cantik dengan rambut yang di curle itu lantas mengedarkan pandangannya.

"Tante, Ken nya mana?" Tanya nya.

"Ayok, masuk dulu ke dalem. Barang-barang nya biar nanti Andre aja yang bawa." Jawab Naomi menggandeng Mona.

Keduanya lantas berjalan beriringan masuk kedalam rumah. Ken yang tengah bermain game diponselnya, tersentak kaget melihat kehadiran mereka.

Tanpa aba-aba, Mona berlari pelan menghampiri Ken.

"Sayangggg.." Seru Mona merentangkan tangan. Lantas memeluk tubuh Ken dengan erat.

"Lepas!" Hardik Ken. Mona menggelengkan kepala cemberut.

"Nggak mau, kangen tau." Jawabnya.

Ken merasa risih dipeluk oleh seseorang yang tidak ia sukai. Ia lantas melepaskan pelukannya dengan kasar. Membuat sang empu mencebik.

MAURA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang