4. Apa aku risih?

1.9K 282 24
                                    

Jisoo tersenyum kikuk saat melihat pemuda bernama Taehyung berlari menuruni tangga dengan senyum tulus untuk menghampiri dirinya.

"Sayang... Aku kangen banget sama kamu!" Teriak Taehyung antusias kemudian memeluk Jisoo secara tiba tiba. Membuat Jisoo merasa syok dan kembali tersenyum canggung, dan hanya bisa mengangguk.

Sedangkan Taehyung di sana perlahan lahan menghirup aroma badan Jisoo, wangi seperti cherry.

"Wait, bukannya kamu ga suka parfum wangi cherry ya? Kamu bilang ga cocok sama badan kamu. Pardon me? Wangi ini cocok banget sama kamu sayang!" Tukas Taehyung dengan senyum lebar nya, kemudian merangkul pinggang Jisoo.

Merasa terkejut, Jisoo pun reflek menjauh, membuat Taehyung menampilkan wajah keheranan. "Hey, Kamu kenapa?" Tanya Taehyung heran. Dia merasa... Ada yang janggal.

Jisoo menggeleng cepat. "Eum, a-anu... Aku m-mau-"

"Tae, Irene nya mau ke kamar kecil dulu. Kamu sini dulu sama mama." Tiba tiba Ye Jin datang dengan senyum tipis membawa dua cangkir teh di atas nampan, membawakan nya untuk Taehyung dan Jisoo.

Jisoo menghela nafas saat melihat Ye Jin datang menyelamatkan dirinya. Dia langsung tersenyum berterimakasih.

Tapi, ada satu hal yang menjadi bencana. Jisoo tidak tahu dimana kamar kecil mansion ini.

Taehyung pun menatap Jisoo yang terlihat keheranan. "Kamu kenapa sayang?" Tanya Taehyung, segera menghampiri Jisoo. Ye Jin yang melihat hal tersebut, dan peka dengan keadaan pun menarik Taehyung untuk kembali duduk.

Kemudian Ye Jin tersenyum ke arah Jisoo. "Sini tante arahin ke kamar kecil." Ye Jin pun menarik perlahan lengan Jisoo ke arah kamar kecil, meninggalkan Taehyung yang sibuk memainkan tablet sembari meminum teh.

Sesampai nya di depan kamar kecil, Ye Jin sedikit mengintip. Ternyata Taehyung tengah sibuk dengan tablet. Aman, pikir nya.

Kemudian dia tersenyum ke arah Jisoo. "Kamu udah siap kan?" Tanya nya, dan Jisoo mengangguk ragu. Ya, dia ragu sedikit.

"Maaf, saya ga tahu kalau nona Irene membenci wangi cherry. Padahal itu wangi kesukaan saya. Hehe." Kekeh Jisoo kikuk. Dan Ye Jin hanya tersenyum menanggapi. Setelah itu Ye Jin memberikan sebuah catatan kepada Jisoo.

"Panggil saya 'tante' mulai sekarang. Kalau mama juga boleh, ahakkk."

Mereka berdua tertawa garing sampai Jisoo menanyakan sesuatu. "Ini catatan apa eumm.. tan?"

"Kemarin tante nge stalk akun instagram Irene. Dan tante tahu sedikit apa yang Irene suka dan apa yang ga dia suka. Jadi harus kamu ikuti semua ya biar Taehyung ga curiga?" Jelas Ye Jin panjang lebar.

Jisoo pun menatap catatan tersebut, meremas pelan, dan mengangguk serta menatap lantai dengan tatapan sendu. Entahlah, feeling nya akan rencana gila Ye Jin ini akan membahayakan.

Kemudian tatapan Jisoo lari ke arah seorang pelayan wanita yang terlihat begitu cantik jelita. Dia pun menatap Ye Jin dengan isyarat wajah bertanya 'siapa dia?'

Ye Jin yang paham langsung memanggil pelayan wanita cantik itu untuk mendekati mereka berdua. "Jisoo, perkenalkan ini Minju. Pelayan yang bekerja selama enam tahun untuk keluarga kami." Ye Jin memperkenalkan Minju kepada Jisoo, dan Jisoo tersenyum kepada Minju.

Dan kalian tahu? Minju hanya menampakkan tampang datar. Kemudian tersenyum tipis ke arah Ye Jin dan pergi kembali ke dapur untuk membersihkan dapur.

"Maaf ya Jisoo, Minju memang seperti itu jika bertemu dengan orang baru. Aslinya dia ramah kok." Jelas Ye Jin yang di balas anggukan kecil dari Jisoo.

Mereka pun memutuskan untuk kembali ke sofa ruang tamu dimana Taehyung masih sibuk memainkan game temple run di tablet nya. Namun hal itu terhenti saat melihat Jisoo datang.

"Irene!"

Dia berlari menghampiri Jisoo, dan memeluk gadis itu erat. Tentu saja Jisoo terkejut. Dia ingin menjauh, namun dia tak bisa karena pelukan ini terlalu erat.

Jisoo... Risih.

Sedangkan di sana Ye Jin memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka berdua di saat dia merasa bahwa Taehyung aman jika bersama Jisoo.

Setelah Ye Jin pergi, Taehyung menarik Jisoo untuk duduk di sofa, tepat di samping nya.

Jisoo melipat kedua telapak tangan gugup di atas kedua paha nya. Dia menatap senyuman Taehyung yang lebar seperti seorang anak kecil.

Jantung nya berdetak sakit. Dia memegang dada nya. Dia mengalami sebuah dejavu. Dia tidak tahu apa, seperti ada ingatan yang tidak bisa di gambarkan.

Taehyung yang melihat gerak gerik Jisoo langsung panik. Dia mengelus punggung Jisoo secara tiba tiba, dan hal itu membuat jantung Jisoo yang berdetak kesakitan perlahan menjadi normal.

"Sayang? Kamu kenapa? Kamu baik baik aja kan? Apa ada yang sakit? Dada kamu kenapa?" Taehyung melontarkan pertanyaan bertubi tubi kepada Jisoo, namun Jisoo diam dan menjauh perlahan.

Ingin bertanya lebih, namun hal itu di urungkan oleh Taehyung saat Minju datang membawakan mereka 2 cake kecil dan meletakkan nya di atas meja.

Sebelum kembali ke dapur, Minju menatap Jisoo. Dan hal itu di perhatikan Jisoo diam diam. Tatapan Minju benar benar aneh. Apa yang sebenarnya terjadi pada gadis pelayan itu?

Ingin menyapa Minju, namun gadis itu sudah duluan pergi meninggalkan mereka ke dapur. Jisoo ingin mengejar, namun Taehyung mencekal tangan nya dan menarik diri nya untuk duduk.

"Udah ngga sakit lagi kan sayang dada nya? Sini, temenin aku main. Kita main gantian ya?" Tawar Taehyung dengan senyum tulus nya.

Jisoo perlahan mencoba melawan rasa ragu nya. Demi dua puluh ribu dollar, apartemen mewah, dan barang barang dior. Dia harus melakukan ini. Dia pun berjalan dan duduk perlahan di samping Taehyung.

Dan dia hanya diam melihat Taehyung yang tersenyum ceria sembari menarik narik dirinya untuk mendekat.

Satu hal yang bisa Jisoo nilai, Taehyung ingin terus di perhatikan. Dan dengan melihat tingkah Taehyung layak nya anak kecil, membuat Jisoo tersenyum kecil mengingat lirik dari lagu berjudul pelangi.

"Tetaplah engkau di sini."

Astaga, Jisoo tersenyum sendiri. Namun senyum itu layu saat Taehyung menatap diri nya. "Sekarang giliran kamu. Jangan sampai ke makan gorilla ya sayang." Taehyung menyodorkan tablet milik nya yang di terima begitu saja oleh Jisoo.

Jisoo pun mulai bermain. Dia berkali kali kalah dan hal itu sontak mengundang tawa mereka berdua. Dan kalian tahu? Di tengah tengah ke asikan mereka berdua, Taehyung mencuri curi kesempatan untuk memeluk Jisoo. Tentu saja Jisoo terkejut.

Rasa risih itu datang kembali.

"Irene, aku sayang banget sama kamu. Jangan pergi ya?" Dan Jisoo hanya diam. Membiarkan Taehyung lanjut berbicara. "Aku mimpi kamu ninggalin aku dan aku kecelakaan. Itu tanda nya kamu ga boleh pergi, nanti aku kecelakaan. Kamu ga mau kan aku kecelakaan? Jangan pergi ya? I love you Irene."

Andai Taehyung tahu, itu bukan Irene.

Tbc.

VS [Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang