5. Mendalami peran

1.8K 253 40
                                    

Jisoo berdecak kesal saat membaca pesan dari Jungkook yang mengatakan bahwa dia tidak bisa datang karena Lisa tengah pusing dan Jungkook harus menemani kekasih nya tersebut.

Masalah nya adalah, siapa yang akan menemani Jisoo di dalam mansion semegah ini? Ye Jin? Bahkan dia tengah pergi arisan dengan teman teman nya beberapa waktu yang lalu. Di sini hanya ada beberapa pelayan yang tidak di kenal Jisoo dan juga Taehyung tentu saja.

Menggigit bibir bawah nya, Jisoo mencoba berfikir rencana apa yang akan dia lakukan agar bisa menghilangkan rasa canggung antara dirinya dan Taehyung.

Menghela nafas, Jisoo mencoba berfikir dan berfikir. Namun nihil, tidak ada satu pun ide yang terlintas di dalam otak nya.

Sampai di tengah tengah kegiatan berfikir ide nya di dapur, dia di kejutkan dengan kedua lengan yang melingkar di perut nya. Dia sontak terkejut dan mendorong orang yang baru saja memeluk dirinya.

Dia berbalik dengan tatapan terkejut dan tangan yang menutup mulu. Mata nya melebar kala melihat Taehyung yang tampak terkejut juga keheranan saat dia mendorong nya.

"Sayang? Hei? Ini aku." Taehyung mencoba mendekat, menatap Jisoo yang nampak terkejut dalam diam.

Jisoo pun gelagapan sendiri. Dia merutuk dirinya sendiri. Dia mencoba tersenyum, menyembunyikan perasaan gelagapan nya. Dia menatap Taehyung, "H-hai, maaf Tae, aku terkejut kamu meluk aku secara tiba tiba tadi." Jelas Jisoo dengan raut yang cukup mencurigakan.

Namun Taehyung mengusir jauh jauh pikiran aneh nya. Dia mengangguk, dan kembali memeluk tubuh mungil Jisoo. "Aku ingat banget kalau aku sering meluk kamu begini Irene. Setiap hari, setiap kita ketemu. Tapi masalah nya, di ingatan aku wajah kamu ga keliatan. Entah kenapa, seperti hilang gitu aja. Tapi aku masih ingat sedikit kalau kita sering begini sayang, walau ingatan aku masih abu abu." Jelas Taehyung panjang lebar seraya lengan nya mengelus surai hitam milik Jisoo.

Jisoo hanya diam. Dia sedikit menyesal menerima penawaran Ye Jin. Sedikit kesal karena harus berpura pura menjadi Irene yang bahkan dia tidak ketahui siapa.

Tak apa, cepat atau lambat ingatan Taehyung akan kembali kan? Jisoo hanya akan menerima imbalan dan menjelaskan semua kejadian begitu saja lalu pergi. Dan semua akan tenang, mungkin.

Dan sekarang, tugas nya hanya perlu mendalami peran. Seperti saat ini, tak ingin munafik bahwa dia mulai mengantuk saat Taehyung memperlakukan dirinya dengan cara lembut. Mengelus punggung, mengelus rambut nya, dan menggoyangkan kedua tubuh mereka layak nya berdansa pelan.

Taehyung yang menyadari bahwa gadis mungil di dalam dekapan nya menguap, mulai angkat bicara. "Kamu mulai mengantuk?" Tanya nya dan Jisoo mengangguk.

Beberapa detik kemudian pekikan keras terdengar dari bibir berbentuk hati milik Jisoo. Dia terkejut saat Taehyung tiba tiba menggendong tubuh nya dan membawa dirinya ke lantai atas.

Dia mendongak, menatap pahatan wajah Taehyung yang benar benar sempurna. Mengalungkan lengan di leher Kim Taehyung, Jisoo bertanya. "M-mau kemana?"

"Kamar." Jawab Taehyung singkat, sedikit menjeda. "Kamu ngantuk kan? Aku akan bawa kamu ke kamar ku. Kamu tidur di sana ya? Aku akan elus elus perut kamu, seperti biasa. Hal yang kamu sukai kan?" Panjang lebar Taehyung berbicara dan Jisoo mengangguk kikuk.

Dia berfikir akan semakin mudah mendalami peran sebagai Irene jika Taehyung sering berbicara hal hal yang di sukai oleh Irene tersebut.

Jadi Irene menyukai hal hal tersebut? Elusan di perut? Heum... Dewi batin Jisoo berbicara sendiri. Dia akan mencatat di dalam pikiran nya. Apa apa saja yang di sukai oleh Irene. Dia akan bersandiwara, berpura pura bahwa dia juga menyukai hal tersebut.

Terlalu sibuk berfikir, Jisoo tak sadar bahwa mereka sudah sampai di kamar milik Taehyung. Lalu, dengan santai Taehyung menidurkan Jisoo di atas kasur nya.

Wajah mereka berjarak 1 cm. Mereka bertatapan, dan Taehyung tersenyum. Dia maju, ingin mengecup bibir Jisoo. Namun aneh nya, Jisoo dengan cepat mengalihkan pandangan kemudian mengambil selimut dengan cepat.

"Eum, ayo sini. Elus perut ku." Jisoo berucap gugup sambil menepuk bagian kosong di sebelah nya. Dan Taehyung hanya diam juga menurut. Mulai tertidur di samping Jisoo dan mulai mengelus perut Jisoo dari luar pakaian.

Mulai merasakan elusan tangan Taehyung di perut, Jisoo semakin mengantuk. Dia memejamkan mata perlahan dan mulai masuk ke alam bawah sadar.

Taehyung sibuk mengelus perut Jisoo sambil tersenyum menatap wajah cantik gadis itu yang tengah tertidur.

"Kamu cantik banget,

Irene."

Hal tersebut bahkan masih bisa di dengar oleh Jisoo. Jisoo hanya diam, merasa sedikit sensitif akan nama tersebut. Hanya sedikit.

***

"Aku hamil!"

Dia Irene, wanita yang beberapa minggu lalu baru saja memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Taehyung, dan meninggalkan pria itu begitu saja.

Sekarang dia di sini, berada di dalam sebuah club. Berdiri di depan seorang laki laki perokok yang tengah duduk santai di depan nya.

Suho.

Suho merokok dan terdiam saat mendengar perkataan Irene. Namun dia tidak pandai menutup ekspresi terkejut nya. Dia mulai berbalik, dan menatap ke arah Irene. Mengangkat satu alis, dan mulai bertanya.

"Anak siapa?" Tanya nya.

Dan Irene tersenyum kecut. "Kamu masih bertanya saat kamu sendiri tahu siapa ayah dari anak ini? Kamu gila Suho. Bukankah dua bulan ini kita sering berhubungan? Bahkan hampir tiap hari." Tukas Irene dengan senyum kecut yang masih terpampang jelas.

"Lalu?" Tanya Suho kembali, tak peduli.

"A-apa? Kamu bertanya lalu? Kamu semakin gila Suho. Kenapa kamu bertanya di saat sudah jelas aku ingin meminta per tanggung jawaban mu brengsek." Irene berjalan mendekati Suho, dia memiliki hasrat ingin menampar lelaki di hadapan nya ini, namun dia tahan.

Suho hanya terkekeh kecil. "Astaga Irene. Apa kamu yakin itu anakku? Aku saja tidak yakin." Jawab Suho dengan bisikan merdu di telinga Irene.

Dan dia kembali berbicara. "Pertama kali kita berhubungan, kamu tidak perawan Irene. Dan bahkan, saat kita berhubungan, aku berbagi dengan saudara ku kan? Sehun."

Irene yang mendengar penuturan dari Suho terdiam. Kaki nya melemas. "Darimana kamu tahu? Bukankah saat itu kamu mabuk?" Tanya Irene mulai bergetar.

"Aku mabuk bukan berarti aku tak ingat apa apa sayang." Suho mulai tertawa. "Dan aku ingat jelas di saat kita berhubungan, hanya sekali aku tidak memakai pengaman. Dan yang paling sering tidak memakai pengaman adalah Sehun." Begitu banyak bukti jelas yang di ucapkan oleh Suho.

"Kau jalang Irene, pasti banyak laki laki yang pernah berhubungan dengan dirimu dan kau jumpai lalu kau minta tanggung jawab. Benar?"

Irene terdiam. Semua ucapan Suho, benar apa ada nya. Dan dia bungkam seketika.

Brengsek Suho. Batin Irene dengan wajah murka nya. Dia memakai tas hitam chanel milik nya lalu berlalu dari club tersebut, meninggalkan Suho.

Tbc.

VS [Vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang