Menekuk wajah nya murung, dia berjalan dengan durasi cukup cepat dan lengan yang terlipat kesal di atas dada, menghampiri seseorang yang tengah memeriksa suatu berkas berkas di meja resepsionis.
"Jeon, Fuck!" Jisoo berbicara keras di dalam rumah sakit. Membuat Jungkook dan pengunjung lainnya terkejut.
Jisoo melihat sekitar. Ah ya, dia lupa bahwa dia tengah berada di rumah sakit. Mana dia berkata kasar lagi. Jisoo merutuki dirinya sendiri dan segera membungkuk berkali kali tanda permintaan maaf.
Dia langsung menoleh dan menarik lengan Jungkook untuk pergi menjauh ke taman rumah sakit. Jungkook pun meringis keheranan dan menurut saja.
"Hey, kau ini kenapa?" Tanya Jungkook heran sembari merapikan jas bagian lengan nya yang kusut karena ulah tarik menarik Jisoo.
Lantaran Jisoo segera menarik kerah kemeja Jungkook. "Aku sangat sangat sangat murka dengan diri mu Fucking Jeon!" Tukas Jisoo terkesan membentak dengan nada kecil. Dan Jungkook yang mendengar nada kesal dari Jisoo pun segera berfikir apa kesalahan nya pada gadis mungil ini.
"Bisa bisa nya dirimu berkata kasar di rumah sakit. Astaga Kim Jisoo, apa yang membuat dirimu marah sampai mengatai ku seperti itu?" Tanya Jungkook.
Jisoo pun menoleh sembari melipat tangan nya kembali. "Kau tahu bagaimana tersiksa nya aku semalam di kediaman pasien Kim Taehyung itu?"
Jungkook lantas menghamburkan tawa nya. Dia sekarang sadar apa kesalahan yang dia buat hingga Jisoo sekesal ini. Ternyata karena Jungkook kemarin tidak bisa datang membantu Jisoo dalam mengurus Taehyung si pasien amnesia tersebut.
"Hahaha, ayolah Jisoo, kau dokter profesional apa yang membuat diri mu kesulitan menghadapi pasien itu?"
"Kami tidur berdua di atas ranjang dan dia mengelus perutku." Ucap Jisoo cepat, merasa jijik akan kejadian yang menimpa nya semalam.
Dan sontak, Jungkook terkejut. "HAH?!"
"Kecilkan suaramu fucking Jeon! Kita di rumah sakit!" Ucap Jisoo penuh penekanan dan membuat Jungkook terdiam menutup mulut nya dengan mata yang melebar.
Jungkook menoleh ke arah Jisoo dengan tatapan tak percaya. "Kau serius dengan ucapan mu?" Tanya Jungkook memastikan. Dan Jisoo hanya mengangguk setelah memejamkan mata sejenak.
"Wah, ternyata pasien bernama Kim Taehyung itu benar benar melihat diri mu bagaikan kekasih nya."
Setelah mengucapkan hal tersebut, Pinggul Jungkook di sikut oleh Jisoo. Jisoo merasa semakin kesal. Dia merapikan keadaan jas dokter nya yang terlihat berantakan, dan kembali melihat ke arah Jungkook. "Sia sia berbicara dengan dirimu. Sudahlah, aku ada janji makan siang dengan pasien sialan itu." Jisoo pun berjalan pergi meninggalkan Jungkook yang tentu saja masih terkesima.
"Pasien sialan?" Gumam Jungkook heran, kemudian menaikkan bahu nya. "Kita lihat saja, apa dia akan menjadi pasien sialan yang membuat Jisoo tergila gila?"
***
Kedua telapak tangan itu terkepal di atas kedua paha Jisoo. Dia merasa gugup. Karena ini pertama kali nya dia akan makan siang bersama Taehyung. Oh ayolah, Jisoo takut Taehyung akan menyentuh nya seperti kemarin.
Jisoo membayangkan adegan seperti di drakor drakor saat sepasang kekasih berpegangan tangan bahkan suap suapan. Jisoo berharap hal tersebut tak akan di lakukan oleh Taehyung.
Tanpa sadar, Jisoo di kagetkan oleh sebuah buket bunga yang di beri oleh seseorang di hadapan nya.
"Surprise! This flower bouquet just for you my queen. Ayo ambil." Itu Taehyung, dia memberikan buket bunga serta sekotak coklat bola bola untuk Jisoo. Jisoo pun canggung sendiri.
Namun, senyum kecil terbit menghias wajah nya. Dia menerima secara perlahan pemberian Taehyung tersebut. "Terima kasih." Ucapnya dan kemudian meletakkan buket serta coklat di atas meja. Sedangkan Taehyung duduk mendekat di samping nya.
"Sudah menunggu lama?" Jisoo menggeleng menjawab pertanyaan Taehyung. "Baru lima menit kok." Jawab Jisoo yang segera di angguki oleh Taehyung.
Taehyung merangkul posesif pinggang Jisoo, membuat gadis itu terkejut dan reflek memejamkan mata ingin mengumpat. Namun dia berusaha santai dan tersenyum ke arah Taehyung.
Dia pun tiba tiba berdiri, mencoba menjauh yang berhasil membuat Taehyung menatap nya heran. "Mau ke toilet." Cengir Jisoo, kemudian segera berlari ke arah toilet.
Di dalam toilet, Jisoo menenangkan diri nya. Dia menatap dirinya di hadapan cermin. "Apa aku terlihat mencurigakan tadi?" Gumam Jisoo, seolah berbicara dengan pantulan dirinya di cermin toilet.
"Aku sedang berperan menjadi Irene. Harusnya aku menerima rangkulan nya. Namun, aku risih." Jisoo kembali bergumam. Dia mengusap rambut nya halus. Kemudian menyalakan keras dan mencuci tangan. Lalu berjalan keluar toilet dan kembali duduk.
"Hey." Taehyung menyapa dan kembali merangkul nya. Jisoo pun menahan nafas dan mencoba untuk tetap santai. Dia menatap Taehyung dan tersenyum.
Setelah itu, beberapa pelayan mengantarkan banyak menu makan siang di meja mereka berdua. Yang segera Jisoo santap tanpa pikir panjang.
Astaga, makanan di restoran ini enak enak sekali. Batin Jisoo. Dia tak heran, karena ini restoran bintang lima yang sangat terkenal di kota Seoul. Dan banyak orang orang terpandang dari luar dan dalam negeri yang makan dan menikmati hidangan di sini.
Taehyung yang melihat cara makan Jisoo hanya terkekeh gemas. "Kamu terlihat seperti kelinci saat makan. Pipi kamu sangat gemuk."
Jisoo pun duduk tegak dan menatap Taehyung tak suka. "Apa? Pipi ku gemuk?" Tanya Jisoo, dan Taehyung kembali mengangguk. Jisoo pun melotot tak terima. "Hey! Berat badan ku turun akhir akhir ini. Pipi ku juga sudah tirus."
Terkekeh dengan suara bariton nya. Taehyung kembali menjawab. "Kamu malah gemukan malah. Dan itu benar benar menggemaskan." Puji Taehyung membuat Jisoo merona. Walau dia tidak terima di bilang menggemuk.
Ya, semua wanita sensitif jika membahas berat badan.
"Tapi sama saja, aku tidak menggemuk. Kamu jangan ngada ngada deh." Balas Jisoo kesal, kembali memakan makanan nya dengan pipi yang benar benar chubby seperti kata Taehyung.
Taehyung yang merasa gemas pun mengusap rambut Jisoo. "Astaga sayang, kamu gemesin banget. Tumben. Biasanya dulu sifat kamu kalem aja." Tukas Taehyung gemas.
Karena aku bukan Irene. Batin Jisoo, menatap Taehyung. Dia memaksakan senyum. "Ya, aku ingin berubah. Terlalu kalem juga tidak asik." Jisoo membuat alasan yang tentu saja di percaya oleh Taehyung.
Dan setelah itu tak ada balasan sampai Jisoo keheranan melihat Taehyung yang terlihat mengotak ngatik ponsel nya, kemudian menunjukkan sesuatu.
Tiket liburan 1 minggu ke paris.
Jisoo melongo. "Kamu ke Paris?" Tanya Jisoo dengan tatapan tak percaya. Astaga, itu adalah negara favorit nya. Dia tidak pernah ke sana. Dia masih mengumpulkan uang agar bisa ke Paris bersama keluarga nya kelak.
Dan Taehyung yang melihat reaksi Jisoo hanya tertawa kecil sembari mengangguk.
"Ya, tiket ke Paris untuk kita berdua lusa."
"APA?!"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
VS [Vsoo]
Diversos[END] Sial nya, Jisoo harus merawat pasien amnesia yang berpikir bahwa dia adalah kekasih nya.