CHAPTER 6

1.9K 94 0
                                    

Niat awal yang ingin membangunkan kekasihnya untuk makan malam itu seakan sirna. Pandangan Alpha tak lepas dari wajah damai Aileen yang masih tertidur. Sudah  sepuluh menit terhitung dan Alpha masih setia duduk disamping ranjang memandangai wajah polos kekasihnya.

“ Enghh...” erang Aileen saat merasakan sesuatu bergerak pada wajahnya. Alpha menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah manis kekasihnya.

“ Bangun baby” bisik Alpha tepat pada telinga Aileen.

Aileen mengerjapkan matanya, pemandangan pertama yang ia dapat adalah wajah Alpha yang begitu dekat dengannya.

“ Ayo kamu harus makan malam” ucap Alpha sekali lagi.

“ Kak Al kok masih disini?” tanya Aileen dengan suara seraknya.

“ Seperti yang kamu mau” ujar Alpha sembari menyingkirkan selimut yang melekat pada tubuh kekasihnya, mencegah Aileen untuk kembali tertidur.

“ Mandi pake air hangat, aku tunggu dibawah” Alpha menepuk-nepuk kepala Aileen pelan, gadisnya itu sudah terduduk namun matanya masih terpejam, seperti tidak ada niatan untuk bangun.

“ Kak Al tadi yang pindah Ai ke kamar?” tanya Aileen sembari mendekap gulingnya.

“ Aku suruh mang Adi tadi” jawab Alpha asal. Pertanyaan aneh, memang gadisnya ini lupa jika siang tadi ia tertidur didekapannya?

Aileen mendengus sebal.

“ Mandi baby” Alpha berusaha sabar, susah sekali untuk menyuruh Aileen mandi.

Aileen berdecak sebal, tidak tahukah Alpha jika dirinya ini sedang malas? Tidak mandipun dirinya ini masih tetap wangi.

“ iya sayanggg”

Aileen dengan malas beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi.

Sedangkan Alpha hanya mengulum senyumnya menyadari paggilan Aileen kepadanya.

**********

Suasana ruang makan keluarga Duncan kini dipenuhi oleh celotehan Aileen yang menceritakan kegiatannya sedari pagi yang membuatnya mati kebosanan, yang ia lakukan hanya makan tidur dan menonton film disney kesukaannya.

Sesekali Antonio dan Rianty menimpali cerita putrinya, berbeda dengan Aiden yang hanya mendengarkan, ia sudah terbiasa dengan kecerewetan adiknya.

“ Sayurnya dimakan baby” ucap Alpha yang sedari tadi hanya diam.

Rianty memang menyuruh Alpha untuk ikut bergabung makan malam, karena Bundanya Luna setelah dari butik akan pergi ke kantor Adoffi untuk menemani suaminya itu lembur.

“ Udah Ai makan tadi, Kak Al nambahin terus jadi banyak lagi” dengus Aileen sebal.

Aileen benci sayuran, dedaunan hijau itu terasa seperti tanah untuknya. Satu-satunya hidangan sayur yang disukainya hanya Capcay.

“ Biar cepet sehat” Alpha mengelus surai panjang gadisnya, Aileen jika sedang kesal terlihat menggemaskan dimata Alpha.

“ Ai udah sehat dari kemarin, Semuanya selalu anggap Ai sakit padahal Ai udah gapapa” lirih Aileen mengeluarkan unek-unek nya.

Perlakuan keluarganya dan Alpha yang selalu melarangnya dalam hal kecil terkadang membuatnya merasa terkekang. Ia ingin merasakan sedikit kebebasan.

Never say that baby” geram Alpha, ia terlihat tidak suka dengan apa yang baru saja diucapkan Aileen.

“ Semua yang kita lakuin demi kebaikan kamu sayang” ujar Rianty mencoba memberi pengertian.

“ Ai tau mommy, tapi Ai juga pengen ngrasain kebebasan seperti teman Ai yang lain. Semuanya selalu anggap Aileen lemah ga bisa apa-apa” Aileen menunduk dalam tidak ingin memperlihatkan air matanya yang kapanpun siap untuk mengalir.

“ Aileen!” sentak Alpha.

Antonio menghela napas kasar, ucapan putrinya membuatnya marah dan sedih di waktu yang sama.

“ Daddy benar-benar tidak suka dengan apa yang kamu ucapkan barusan princess” ujar Antonio berusaha untuk tenang. Rianty yang sadar pun mengisyaratkan suaminya untuk tidak terlalu keras menghadapi Aileen.

“ Adeknya abang mau apa?”

Tak ingin memperkeruh suasana Aiden mencoba menengahi, sudah jelas ia juga marah namun ia tidak tega melihat adiknya yang sudah menangis ketakutan itu.

“ Ai besok mau sekolah” Aileen memejamkan matanya seakan tahu reaksi apa yang ia dapat.

“ NO BABY! Aku gak setuju”

Alpha menatap Aileen dengan raut tak sukanya.

“ Ai gak minta persetujuan Kak Al” ujar Aileen memberanikan diri menatap Alpha.

“ Daddy?” Aileen menatap Antonio dengan raut penuh permohonan. Ia rindu ingin bertemu teman-temannya, apalagi selama sakit Aileen melewatkan gladi resik untuk persiapan UTS.

“ Tapi kamu harus dibawah pengawasan Abang kamu sama Alpha, patuhi semua rules yang daddy buat” ucap Antonio mutlak.

Mata Aileen membulat sempurna, ada binar bahagia disana.

Thankyou Daddy, Aileen sayang Daddy” Aileen beranjak memeluk Antonio, mengabaikan tatapan tajam penuh ketidaksetujuan kekasihnya.

I love you too princess, jangan pernah katakan hal tadi lagi”

Aileen mengganguk dalam pelukan Antonio, ia juga menyadari jika ucapannya tadi cukup berlebihan.

“ Dad!” Alpha menatap Antonio penuh ketidaksetujuan.

Antonio menatap kekasih putrinya itu dengan pandangan menyakinkan. Biarkan kali ini Aileen melakukan apa yang ia mau. Tatapan kesedihan Aileen tadi benar-benar menyentil hatinya.

Alpha menyudahi makanannya, ia perlu waktu untuk meredakan emosinya yang bisa saja meledak didepan Aileen. Alpha tidak setuju bukan tanpa alasan, ia benar-benar takut kejadian kemarin terulang kembali.

Aileen terlalu berharga untuknya.

“ Mom, Dad Alpha pamit dulu udah malam” Alpha beranjak untuk menyalami Rianty dan Antonio.

Mengabaikan keberadaan Aileen yang sedari tadi menatapnya.

“ Hati-hati dijalan nak”

Alpha mengangguk paham.

Aileen menatap sendu kepergian Alpha. Bahkan Alpha tidak berpamitan dengannya, menatapnya saja enggan.

“ Alpha mungkin capek sayang, sekarang lanjut makan ya” ucap Rianty mencoba mengalihkan perhatian putrinya.

Aileen minta maaf Kak batin Aileen sendu. Kemarahan Alpha benar-benar menganggu ketenangan hatinya.

MY ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang