CHAPTER 10

1.7K 67 0
                                    

Kedamaian langit senja tak lantas membuat Alpha berhenti sejenak melupakan kegelisahan dalam hatinya.

Sudah hampir dua jam ia berdiam diri di balkon kamarnya, cangkir coklat panasnya pun sudah mendingin tak mengeluarkan uap.

Aileen? Gadis itu masih tertidur nyenyak di dalam kamarnya. Suhu badan Aileen pun sudah kembali normal saat Alpha mengeceknya tadi.

Segala larangan yang Alpha tetapkan bukanlah tanpa alasan, kejadian seperti ini ia sudah bisa menduganya. Aileen bisa makan pedas, namun tidak dengan keadaan lambungnya.

Ia masih mengingat dengan jelas kejadian 3 bulan lalu saat Aileen harus di rawat inap selama lima hari di rumah sakit karena asam lambungnya naik. Gadis itu nekat menghabiskan 2 porsi seblak level 5 tanpa sepengetahuannya.

Flashback

Aileen, Caroline dan Amanda kini tengah berkumpul di rumah Caroline untuk melakukan pesta piyama. Siapa lagi kalau bukan ide si tuan rumah, pumpung besok weekend katanya.

Markas yang mereka gunakan adalah Kamar Caroline-  kamar yang dipenuhi oleh ber rak-rak skincare miliknya. Dan lihatlah kini wajah Aileen dan Amanda yang sudah terolesi oleh masker berkat tangan gatal Caroline.

Aileennn, jangan di garuk dong mukanya” geram Caroline menjauhkan tangan Aileen yang ingin menggaruk wajahnya sendiri.

“ Ihhh Colin, muka Ai gatel”

“ Tapi jangan di garuk dong, itu maskernya belum kering” Aileen mendengus sebal, ia beralih mengibaskan kedua tangannya ke wajahnya- berharap masker itu lekas mengering.

Kruyukkk….

Suara itu mengalihkan perhatian keduanya, mereka secara bersamaan menoleh pada Amanda yang kini sedang berbaring diatas kasur sembari menutup kedua matanya.

“ Aman laper ya?” celetuk Aileen.

“ Iya, yang punya rumah ga ngasih makan” sarkas Amanda yang langsung dibalas delikan oleh Caroline.

“ Biasanya juga ambil sendiri di bawah” sinis Caroline.

“ Dibawah apa? Beling maksud lo?” Amanda memandang Caroline tak kalah sinis.

Seakan menyadari sesuatu, Caroline meringgis canggung.

“ Sorry hehe pembantu gue lagi pulang kampung, nyokap juga lagi nemenin bokap di luar kota- jadi gak ada yang masak” Caroline menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“ Kita gofood aja ya, gue traktir deh”

Caroline mulai membuka aplikasi berwarna hijau itu, mencari makanan yang sekiranya cocok untuk temannya.

“ Jangan lupa seblak lin” ucap Amanda mengingatkan. Caroline mengacungkan jempolnya.

Aileen yang merasa asing dengan makanan yang disebutkan Amanda mengeryitkan dahinya bingung.

“ Aman, seblak itu apa?” Aileen memanadang Amanda dengan serat penuh keingintahuan.

“ Ai kamu serius ga tau seblak?” ucap Caroline menggebu-gebu.

Aileen merespon dengan menggeleng polos. Caroline sontak membulatkan matanya penuh, bagaimana sahabatnya ini tidak mengetahui makanan kebanggaan perempuan? seblak itu makanan yang setidaknya sehari sekali harus ia makan.

“ Fiks kita harus pesen biar kamu cobain sendiri gimana dahsyatnya rasa seblak” Caroline mengucapkannya dengan penuh kebanggan.

**********

MY ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang