CHAPTER 8

1.7K 93 0
                                    

Sesuai janjinya yang ingin mentraktir seblak, kini Aiden tengah berjalan menuju kelas Aileen berada.

Ruang kelas untuk setiap Angkatan memang dibedakan- kelas 12 berada dilantai 3, kelas 11 dilantai 2 dan kelas 10 dilantai satu.

Saat memasuki lorong kelas sebelas, banyak siswi yang menyapa Aiden- namun tak satupun dari mereka yang mendapat sapaan ramah darinya.

Aiden memang terkenal dikalangan adik kelasnya karena jabatannya sebagai ketua eskul Basket.

Sepi...

Itu yang bisa Aiden deskripsikan pada suasana ruang kelas Aileen. Bel istirahat memang sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu tak heran jika Sebagian siswa-siswi sudah pergi ke kantin.

" Baby?" panggil Aiden pada adiknya yang tengah fokus mencatat.

Aileen hanya berdehem pelan, tangannya masih sibuk dengan catatannya.

" Nanti lagi nyetetnya sayang" Aiden merebut bolpoin di tangan Aileen.

Gadis itu berdecak kesal. Masih banyak materi yang belum ia catat dari ketertinggalannya kemarin.

" Ishh abang catetan Ai masih banyak ini" protes gadis itu kesal.

" Dilanjut di rumah kan bisa, kamu harus makan"

" Ai ga nafsu makan" Aileen beralih menyandarkan kepalanya pada bahu Aiden. Tubuhnya sudah terasa sedikit lelah begitupun dengan pikirannya yang tarus memikirkan Alpha.

" Katanya tadi mau seblak, yaudah kalo gak mau" goda Aiden berpura-pura memainkan ponselnya.

" Ihhh iya jadi, tadi Ai lupa. Ayo abang buruan" semangat aileen berkobar 45 saat teringat janjinya dengan Aiden pagi tadi yang ingin mentraktirnya seblak Bu Lastri di kantin.

" Tadi katanya ga mau makan" usil Aiden.

" Sekarang mau, ta- ta tadi Ai pura-pura aja" Aiden tak bisa menahan gelak tawanya, kenapa adiknya ini sangat menggemaskan.

" Ayo abang buruan, nanti keburu bel masuk" Kata Aileen tak sabaran menyeret tangan Aiden untuk keluar kelas.

" Iya baby, temen kamu mana?" tanya Aiden karena tak mendapati kedua sahabat Aileen sedari tadi.

" Aman sama Colin udah Ai suruh ke kantin duluan tadi"

Aileen memang memiliki dua sahabat yang selalu bersamanya sejak ia memasuki bangku SMA, Amanda Maurency dan Caroline Ameera.

Aman dan Colin adalah panggilan khusus dari Aileen untuk mereka. Walaupun terdengar aneh, tapi kata Aileen itu panggilan istimewa darinya.

**********

Riuh dan ramai, begitu suasana yang tergambar saat Aileen dan Aiden mulai memasuki kantin. Hampir seluruh murid berdesakan memesan makanan di berbagai stand jajanan.

" Aileen sini!" suara terikan Caroline terdengar dari bangku di paling ujung. Amanda dan Caroline melambai, menyuruh Aileen dan Aiden untuk bergabung.

Aileen tersenyum sumringah melihat sahabatnya, menarik Aiden yang hanya pasrah mengikuti adiknya.

" Aman sama Colin udah pesan makanan?" tanya Aileen begitu sampai.

" Udah tadi, tapi belum datang"

Aileen mengangguk paham.

" Abang sana pesenin Ai, seblak nya yang level 5 ya" mata Aileen berbinar lucu menatap Aiden. Dirinya sudah tidak sabar menikmati sensasi pedas yang akan memenuhi mulutnya.

" No, level satu atau gak sama sekali" ujar Aiden menatap adiknya penuh peringatan.

Aileen melotot tak terima, ingin menolak namun tatapan Aiden seakan mengatakan tak ada tawaran untuk yang kedua kali.

MY ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang