01 'ALVKIY'

440 40 78
                                    

"Sebuah pertemuan pasti ada perpisahan di situ kita di ajarkan untuk mengiklaskan"

_Kiyara Agitna Mavendra

------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------------------------

Matahari yang telah sampai pada puncak singgasana dengan memancarkan cahaya tajam. Semakin menandakan hari berangsur siang.

Tringg!

Bel istirahat telah berbunyi, pelajaran matematikapun telah usai. Betapa bahagianya para murid yang menunggu saat-saat ini. Apa lagi yang tidak menyukai matematika seperti Cia.

"Akhirnya istirahat!"teriak Cia sambil merenggangkan tangan, sampai otot-otot tangannya berbunyi.

Cia menoleh pada Kiyara teman bangkunya."Ra yuk ke kantin? Laper nih gue."

"Sabar, gue beresin buku dulu," sela Kiyara dengan tangan sibuk membereskan buku.

"Nah dah yuk."

Mereka berdua beranjak pergi, menuju kantin yang ramai akan murid-murid mengisi perut yang keroncongan sedari tadi.

"Buset rame bener kayak mau bagi-bagi sembako, malas ngantri gue," gumam Cia dengan nada malas.

"Nama nya juga kantin Ci, wajarlah," ucap Kiyara yang menjawab celotehan temannya itu.

"Yaudah yuk pesen udah laper gue," lanjut Kiyara sambil memegang perut nya yang ikut keroncongan.

"Gue aja yang pesenin lo tunggu sini," sanggah Cia.

Entah mengapa terlintas pada benak Cia, kalau Kiyara juga ikut mengantri akan lama nanti, jadi mending sekalian dirinya saja.

"Oke lah gue juga males ngantri. Tapi beneran gapapa nih, tadi kata nya males, rame?" tanya Kiyara mengulang kata-kata Cia.

"Udah gapapa. Mau pesen apa buru nambah rame tuh," tunjuk Cia pada antrian yang semakin panjang seperti kereta.

"Samain aja sama lo," ucap Kiyara, langsung menjatuhkan bokongnya pada bangku.

Cia segera beranjak dari situ menuju salah satu penjual makanan. Memang ramai, tetapi tidak apalah dirinya akan setia mengantri demi cacing-cacing yang berada di perutnya mendapat asupan.

"Bu Sas, pesen bakso dua sama es jeruk nya dua juga ya," ucap Cia.

"Baik neng," jawab Bu Sasa.

Setelah membayar makanannya, Cia langsung pergi menuju meja tempat Kiyara menunggu.

"Nih makanan lo," ucap Cia sambil meletakkan makanan di hadapan Kiyara.

"Thanks Ci," Kiyara sebenarnya tidak enak hati, tapi ya sudah lah.

Semua itu tidak luput dari pengelihatan seseorang.
Dari saat Kiyara menunggu sampai makanan itu datang.

"Selalu manis."

Miss u {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang