32 'ALVKIY'

16 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Sakit, tetapi bukan badanku, melainkan batinku'

_Kiyara Agitna Mavendra

°
°
°
°
°

Gadis cantik itu hari ini mendapat matakuliah pagi, tetapi sayangnya ia harus terkena macet saat perjalanan, ia selalu menyebut kemacetan adalah apes.

"Apes bener gue," lesu seorang Agitna.

Tiba-tiba ia melihat bunga tulip terdapat pada pinggiran jalan, bagi nya bunga tulip itu cantik, berbagai warna bunga tulip ada di toko sebrang jalan itu, ia ingin membelinya tetapi ia menyadari kalau saat ini ia sangat terburu-buru.

Setelah menunggu beberapa detik, kemacetan itu sudah terlewatkan oleh Agitna.

Ia berhenti pada parkira mobil yang pas bagi nya, ia langsung keluar dari mobil itu, langsung menuju kelas.

"Nah itu dia anaknya," gumam Dien.

Kaki jenjang itu melangkah mendekati kursi sebelah Dien dan Ziero lalu menaruh beberapa barangnya.

"Hutang penjelasan lo sama kami," timpal Ziero.

Helaan nafas Agitna terdengar oleh mereka berdua. "Kalian tau, waktu pas di cafe itu ada yang mata-matain gue, tapi firasat gue dia dari Indonesia. Soalnya ada orang yang ngajak ketemuan di cafe itu lagi, nomornya nomor Indonesia."

"Kami temenin ya Git?" ucap Ziero.

"Bener tuh kata si Zi, kita temenin ya? Takut terjadi apa-apa sama lo," timpal Dien menatap serius mata Agitna.

"Gak usah, gue gapapa kok," ucap Agitna memenangkan teman-temannya.

"Yaudah kalau ada apa-apa telfon kami ya?"

"Iya, Dien."

Tidak lama dari itu dosen yang mengajar pagi ini pun masuk dengan berwibawa.

*****

"Bagaimana? Apakah anak tidak berguna itu sudah berhasil menemukannya?" tanya wanita itu.

"Belum nyonya," ucapnya menunduk.

"HAH! DASAR ANAK TIDAK BERGUNA!" teriak Maora meluapkan emosi yang sudah menumpuk.

"Sudah di kasihani malah tidak tahu diri."

Maora sangat-sangat meluapkan emosi yang sudah di pendam.

"Nyonya kabarnya mereka ingin bertemu dengan nona Mavendra," ucap salah satu bodyguard di sana.

Sudut bibir Maora tertarik, membentuk senyum setengah. Ia berbalik badan menatap bodyguard nya.

Miss u {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang