chp 1 - Generasi Terburuk

404 27 7
                                    

Badan kesiswaan hari menjadi sangat sibuk karena ada pengawasan pelanggaran tahunan yang umum.

Kenakalan siswa pada tahun ini mencapai puncaknya. Tak pernah terjadi hal seperti ini sebelumnya di akademi New World. Bahkan dinas pendidikan kewalahan.

"Kali ini kita akan meninjau ulang masalah setahun terakhir." Ucap Senggoku. Selaku kepala sekolah New World sedang berbicara di depan siswa bermasalah di aula sekolah.

"Kali ini sangat parah. Termasuk cucumu Garp." Ucap ketua Bk, Tsuru.

"Cucuku memang nakal sejak kecil. Nanti biar aku beri pukulan cinta. Hahahaha." Ucap Garp yang selaku wakil kepala sekolah sekaligus guru olahraga tertawa sambil mengunyah senbei.

"Jangan hanya memukulnya. Perhatikan juga cucumu."

"Kalo untuk itu aku gak bisa. Aku sibuk." Ucap Garp santai.

Tsuru hanya bisa memandang teman lamanya itu dengan pilu. Anaknya sibuk dengan urusan politik. Tak heran apabila cucunya terlantar.

"Oke. Bapak bakal panggil siswa-siswa yang bermasalah beserta poinnya.

Poin. Adalah nilai kenakalan yang di beri Bk untuk mengukur masalah yang di terima siswa. Semakin besar poin yang dimiliki, maka siswa itu makin di perhatikan.

"Pertama. Jewerly Bonney. Ketahuan mencuri makanan dari kantin, membuli adik kelas, dan terus-terusan makan saat pelajaran berlangsung. 140 poin." Ucap Senggoku membaca nama teratas.

"Eeh pak. Itu cuma tuduhan semata. Mana buktinya. Nuamnuam." Ucap Bonney tak jelas seperti baru saja mengunyah sesuatu.

"OI KAU MAKAN LAGI SAAT SIDANG!" Ucap salah satu guru sweatdrop saat melihat Bonney diam-diam makan.

"Oi kau makan lagi? Bagi dong!" Ucap pria yang memakai topi jerami di sampingnya.

"Sudah cukup. Sita makanannya. Sekarang yang kedua. Caponne Gang Bege. Ketahuan tawuran di jalanan, memonopoli uang jajan siswa. 138 poin." Ucap Senggoku melanjutkan.

"Tch. Itu karena yang kalah mengadu. Aku selalu menang karena menang jumlah. Yang banyak yang menang." Ucap Bege santai.

"Buat apa menang jumlah tapi lemah." Ucap seorang pria berambut merah.

"Oi apa gang-mu mau perang hah?" Ucap Bege ngamuk.

"Okelah maju. Di jembatan Ohara jam 2 siang besok. Bawa pasukanmu." Ucap kid membalas gertakan.

"OI JANGAN RENCANAIN TAWURAN DEPAN GURU!" Ucap guru tadi yang makin berkeringat takut melihat kelakuan mereka.

"Haduuh. Nanti bapak panggil polisi ke jembatan Ohara supaya kalian gak tawuran." Ucap senggoku menepuk jidatnya.

"Selanjutnya. Urouge. Selalu bolos sekolah, membuat kekacauan di bebarapa even sekolah. 108 poin."

"Jangan gitu lah pak. Saya bolos sekolah karena harus ke kuil untuk beribadah. Lagian pesta pora seperti iti membuat dewa marah." Ucap Uroge sambil meletakkan tangannya kedepan seperti berdoa.

"Heeeh? Hanya orang lemah saja yang berdoa kepada dewa." Ucap seorang pria berambut hijau.

"Kau punya nyali ya. Roronoa." Ucap Urouge menatap tajam pria itu sambil tersenyum.

"Tak ada keringanan. Berdoalah di saat yang tepat. Oke, selanjutnya Scratchment Apoo. Memutar musik keras saat pelajaran berlangsung, menjual soal ujian kepada siswa, dan membocorkan strategi sekolah kita di olimpiade ke sekolah lain demi uang. 198 poin." Ucap Senggoku yang mulai lelah melihat kelakuan murid-muridnya.

"Tapi pak. Itu karena soal ujian kita terlalu sulit. Jadi saya membantu sedikit lah yo." Ucap Apoo protes dengan rima.

"Haah. Hanya sekumpulan orang-orang bodoh yang mengatakan itu. Soal ujian sekolah ini bahkan lebih mudah dari soal Tk." Ucap seorang pria bertopi putih mencemooh.

Naughty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang