chp 14 - New Era

79 7 0
                                    

"Kapten, aku sudah menyampaikan pada anggota Shichibukai. Sekarang terserah kau." Ucap sebuah suara yang datang dari kegelapan.

"Zehahaha. Saatnya mendapatkan tahta itu."

...

"Hei, apa kau memperhatikan?" Gadis berambut merah muda sudah lelah berteriak-teriak sejak tadi. Dia sudah melanggar etos untuk tak berteriak di perpustakaan hari ini.

"Hal itu tak penting kan."

"Apanya yang tak penting? Kau masih dalam masa hukuman loh." Rebecca. Gadis kelas satu Ipa satu yang mendapat ranking satu di paksa untuk mengajar salah murid dari generasi terburuk yang tengah menjalani hukuman ini. Trafalgar Law.

"Kita sedang belajar masalah fungsi pencernaan kan? Aku sudah mengerti segalanya tentang itu. Aku bahkan bisa meracik beberapa obat yang berhubungan dengan pencernaan, seperti asam lambung. Jangan ganggu aku, aku sekarang sedang membaca tentang penyakit langka yang melanda spanyol 100 tahun lalu." Law terus membalik-balik bukunya dengan bersantai sambil menjulurkan kaki ke atas meja.

Masalahnya adalah, Rebecca sedang tidak mengajar orang bodoh seperti Luffy saat ini. Orang di depannya sangat pintar. Trafalgar Law, muris kelas satu Ipa 2. Dia selalu bodoh amat tentang pelajaran, makanya dia tak pernah dapat rangking. Karena dia mendapat hukuman didikan, Rebecca terpaksa masuk ke dalam neraka ini.

"Heii, Torao!" Panggil seseorang yang mengagetkan Law hingga terjatuh.

"Apa kau juga sedang belajar? Kira-kira jatah hukuman kita berapa lama lagi ya. Hahaha."

"JANGAN MENGAGETKAN ORANG!" Kesal Law sambil menampakkan gigi taringnya ke pria itu.

"Luffy! Kita juga harus belajar." Nami menarik telinga pria kekanak-kanakan itu.

"Tch, Mugiwara-ya. Masa hukumanku tak sama denganmu. Aku hanya mendapatkan hukuman dua bulan, tapi kau tiga bulan." Law berusaha membenarkan topinya karena terjatruh tadi.

"Hahahaha. Hukumanku lebih lama." Ejek Luffy sambil menjulurkan lidahnya, kemudian Nami memukulnya.

"JANGAN MALAH SENANG." Walaupun Nami juga kecewa itu hanya tiga bulan. Tidak bisakah itu berlangsung selamanya(?)

"Ngomong-ngomong hukuman Eustas-ya lebih lama darimu. Tiga bulan dua minggu."

"APAAAAAA? JAGGY SIALAN. AKU MAU PROTES SAMA KEPALA SEKO..."

"KENAPA KAU MALAH PROTES." Teriak Nami di sertai pukulan khasnya. Walaupun dia ingin Luffy protes.

"Lucy!" Sapa Rebecca.

"Ooh, Rebecca!" Balas Luffy sambil melambai tangan.

"Eeh kalian saling kenal?" Tanya Nami heran.

"ooh ya, Rebecca anaknya Hetai-san. Pemilik restoran barbeque daging sapi lemon Dressrosa. Aku sering mampir kesana, jadi aku sering bertemu dia."

"Ooh gitu." Ucap Nami hanya mengangguk. Wanita di hadapannya ini cukup cantik, dan dia juga pasti juga pintar karena diminta untuk mangajar Law, dan kenapa dia memanggil Luffy Lucy? Apa ini? Apakah iblis mulai mendesaknya untuk membenci wanita ini? Apakah rasa benci ini tanpa alasan?

"Ayo ikut juga nanti ke sana Nami, Tapi traktir ya?"

"Kau kan anak pejabat? Masa kere sih, Mugiwara-ya!"

"Aku tak pernah nerima uang dari ayahku, karena aku ingin bebas. Jadi aku kerja paruh waktu untuk dapat uang. shishishi."

"Ooh ya, Lucy. Aku bawa bekal daging itu hari ini. Tapi udah aku makan sedikit sih. Kalau kamu mau aku bisa bagi." Ucap Rebecca sambil memperlihatkan bekalnya.

Naughty BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang